Curug Pangeran, Bogor terletak di kompleks Gunung Bunder di Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Namanya unik dan juga misterius.
Terdapat mitos dan misteri yang berkembang terkait lokasi wisata Curug Pangeran. CurugPangeran sangat erat kaitanya dengan legenda Pangeran Kiansantang.
"Di sini masih kental mistisnya, banyak cerita-cerita dari zaman dulu tentangcurug ini, jadi kalo misalkan ada pengunjung yang datang ke sini harus jaga sikap sama
perkataan sih" ucap Asih salah satu penjaga warung pada detikTravel beberapa waktu lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Curug Pangeran diyakini sebagai petilasan sahabat Kian santang, Pangeran dari kerajaanPadjajaran. Dari sanalah muncul penamaan kata Pangeran yang melekat pada sebuah curug.
Sampai saat ini kita mengenalnya dengan sebutan Curug Pangeran. Misteri di Curug Pangeran adalah setiap malam Jumat sering terdengar suara gamelan yang mengiringi sinden atau orang yang bernyanyi.
Di tengah alunan gamelan dan suara nyanyian terdengar suara kereta kencana yang biasa ditunggangi oleh seorang pangeran. Maka berdasarkan misteri tersebut, para pengunjung tidak diperkenankan untuk camping di malam Jumat di lokasi wisata Curug Pangeran.
![]() |
Karena kepercayaan tersebut yang masih sangat kental di curug ini, traveler yang hendak datang harus sangat berhati-hati dan menjaga segala perbuatan dan sikap, juga pakaian yang travel kenakan harus sopan.
Memiliki ketinggian kurang lebih 6 meter, membuat air terjun ini memiliki air yang sangat jernih ditambah lagi dengan adanya pantulan cahaya, yang membuat warna air menjadi hijau kebiruan dan membuat mata traveler dimanjakan dengan keindahan alamnya.
Karena ketinggian tersebut dan dalamnya kolam yang berada di bawah air terjun menyebabkan pengelola memberi batasan atau tanda berupa tali di titik yang dianggap rawan.
Para traveler yang tidak mahir berenang harus sangat memperhatikan hal tersebut agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Suasana di sekitar Curug Pangeran sangat sejuk, angin berhembus silih berganti, gemericik air riuh terdengar, oksigen yang kaya dihasilkan oleh rimbunnya pepohonan yang kokoh di sekitar tempat wisata.
Sebelum anda dapat menkmati keindahan Curug Pangeran, traveler harus berjalan sekitar 150 meter dari parkiran kendaraan melewati jalan setapak yang masih beralaskan tanah dan bebatuan alami yang di kanan dan kirinya dipenuhi oleh rimbunnya pepohonan khas vegetasi Gunung Halimun Salak.
Apabila traveler memiliki hobi berkemah, tempat ini juga menyediakan tempat untuk berkemah dengan suasana hutan yang masih sangat kental. Traveler hanya cukup mengeluarkan sebesar Rp. 30.000 per orang saja.
Tetapi traveler harus membawa peralatan berkemah seperti tenda dan matras dari rumah, karena di sini tidak menyewakannya. Tempat ini buka setiap hari mulai pukul 08.00 sampai 17.00 WIB.
Tetapi waktu terbaik untuk berkunjung ke curug ini adalah sejak pagi hari agar traveler dapat puas mengeksplore tempat ini dan juga mendapatkan cahaya yang cukup dan bagus untuk berfoto.
Harga tiket masuk Curug Pangeran Bogor adalah sebagai berikut:
β’ Harga Tiket Masuk : Rp. 10.000 per orang
β’ Parkir Motor : Rp. 5.000 per unit
β’ Parkir Mobil : Rp. 10.000 per unit
β’ Kemping : Rp. 10.000 per orang
β’ Harga Sewa Tenda Barak : Rp. 1.200.000
β’ Harga Sewa Gubug : Rp. 300.000 per malam.
Memiliki fasilitas yang cukup memadai seperti lahan parkir yang luas untuk kendaraan, jadi traveler tidak perlu takut apabila datang saat weekend tidak mendapatkan lahan parkir.
Selain itu untuk fasilitas lain seperti toilet untuk membilas sesudah berenang juga dapat dibilang bersih dan mendukung. Terdapat juga tempat untuk beribadah serta warung-warung yang menjajakan aneka makanan dan minuman.
Wisata air terjun ini terletak di Desa Gunung Picung, Kecamatan Pamijahan, Gn. Picung, Pamijahan, Bogor, Jawa Barat 16810. Dari Kota Bogor objek wisata ini berjarak kurang lebih 30 Km atau 1,5 Jam berkendara.
Tempat wisata ini terletak di wilayah Ciapus di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Pamijahan, Bogor. Untuk sampai di Curug Pangeran, Anda terlebih dahulu melalui Curug Luhur.
Setelah itu, Anda perlu menempuh jarak sekitar 18 km. Anda harus lebih berhati-hati, dengan alasan jalan yang akan dilintasi sangat curam menanjak dan menurun.
Selain itu traveler juga wajib menjaga kebersihan di sekitar Curug Pangeran ini dan tidak lupa untuk selalu menaati protokol kesehatan.
(msl/msl)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum