Sepekan berlalu sejak upacara penutupan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX/2021 Papua di Jayapura dilaksanakan. Tapi ada sesuatu yang bikin susah move on dari Papua, apalagi kalau bukan pesona landmark ikoniknya, Jembatan Merah Youtefa.
Jembatan Youtefa membentang sepanjang kurang lebih 1.200-an meter di atas Teluk Youtefa. Jembatan ini menghubungkan dua daerah penting yakni Jayapura dan Distrik Muara Tami dan POS Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw, Papua Nugini.
Infrastruktur dengan dua sisi lengkungan nan indah itu, bisa memangkas durasi perjalanan dari Jayapura ke Skouw, yang semula 3,5 jam menjadi hanya setengah jam. Perlu diketahui, bahwa lengkungan-lengkungan baja itu dikirimkan dalam bentuk jadi dari Surabaya dan dikirimkan via jalur laut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari atas sini, wisatawan bakal disuguhkan dengan pemandangan Teluk Youtefa dan pegunungan Skyline, daratan Papua Nugini pun terlihat dari sini. Keberadaan jembatan ini menjadi spot berfoto dan jogging oleh warga Jayapura.
Tak hanya ramai oleh warga lokal, kontingen PON yang berasal dari berbagai provinsi yang bertanding di Jayapura pun tak luput menyambangi tempat ini.
Wisatawan juga bisa menyusuri kolongnya dengan jasa perahu yang disediakan penduduk lokal. Jalur terbaik adalah melalui hutan mangrove. Di sana, wisatawan akan melihat kampung dan gereja terapung Enggros dengan keramahan penduduknya.
![]() |
Menjelang malam, Jembatan Merah Jayapura tampil lebih istimewa. Jembatan akan tampak gemerlap dengan teknologi lampu yang mumpuni, yang memungkinkan output cahaya yang dihasilkan bisa diprogram atau dikendalikan sesuai kebutuhan baik dari segi warna, tingkat terang, pemrograman dan sebagainya.
Warung makan atau kafe pun berdiri berjajar di pesisir pantai seberang Distrik Muara Tami. Jangan khawatir harganya mahal, ternyata di Jayapura harga makanannya masih relatif terjangkau, lho.
Ketika menyambangi Jayapura beberapa waktu lalu, detikcom memesan satu gelas es cappucino dan roti bakar dengan porsi jumbo, total kocek yang dikeluarkan untuk keduanya hanya Rp 45 ribu. Sementara untuk makanan dan minuman ringan hanya berkisar Rp 15 ribu - Rp 25 ribu.
"Saya selalu berpikir kalau di Papua dan Jayapura itu mahal-mahal, tapi ternyata enggak harganya masih sama bahkan lebih murah dibandingkan kafe di Jakarta atau Bandung. Emang enggak rugi, apalagi di sini kita bisa jalan di pantai dengan pemandangan jembatan merah dan Papua Nugini," kata Bakti, salah seorang pengunjung asal Jawa Barat.
(yum/fem)
Komentar Terbanyak
Layangan di Bandara Soetta, Pesawat Terpaksa Muter-muter sampai Divert!
Bandara Kertajati Sepi, Waktu Tempuh 1,5 Jam dari Bandung Jadi Biang Kerok?
Foto: Aksi Wulan Guritno Main Jetski di Danau Toba