Welcome d'travelers !

Ayo share cerita pengalaman dan upload photo album travelingmu di sini. Silakan Daftar atau

ADVERTISEMENT

Minggu, 24 Okt 2021 12:45 WIB

DOMESTIC DESTINATIONS

Surga Sumedang yang Tersembunyi, Mata Air Cikandung

Nur Azis
detikTravel
Mata air Cikandung Sumedang
Foto: (Nur Azis/detikcom)
Sumedang -

Wisata alam identik dengan suasana yang menyuguhkan pesona penuh keasrian, kesejukan dan keindahan. Suasana tersebut menjadi hal yang sangat langka bagi masyarakat perkotaan.

Seperti wisata alam yang ada di Kabupaten Sumedang ini, sebuah kolam mata air dengan kandungan airnya yang sangat jernih. Mata air itu juga yang menjadi hulu bagi sungai Cikandung di Sumedang.

Itu kenapa wisata alam yang berlokasi di Dusun Sukasari, Desa Nyalindung, kecamatan Cimalaka ini dinamakan mata air Cikandung. Sebuah mata air yang berasal dari balik bebatuan besar dengan perbukitan di atasnya yang ditumbuhi pohon-pohon besar.

Pohon-pohon besar itulah yang merawat dan menjaga mata air Cikandung dalam memproduksi air dari dulu hingga kini. Menurut informasi, debit air yang dihasilkan oleh mata air Cikandung mencapai 1.200 liter per detik.

Mata air yang keluar dari balik bebatuan itu membentuk sebuah kolam di mana kiri dan kanannya berupa lahan persawahan. Kini kedua sisinya dibatasi oleh tembok pembatas oleh warga.

Maka dapat dibayangkan bagaimana pesona keindahan alam di sana. Sayang, saat detikcom berkunjung ke sana, lahan persawahannya baru saja dipanen sehingga momen hamparan hijaunya sudah terlewatkan.

Awalnya, mata air tersebut dimanfaatkan oleh warga untuk kebutuhan air bersih sehari-hari dan juga untuk mengairi lahan-lahan persawahan yang berada di hilirnya. Namun seiring menyebarnya informasi akan keberadaan mata air tersebut, lokasi itu pun akhirnya banyak dikunjungi oleh para wisatawan.

Mata air Cikandung SumedangMata air Cikandung Sumedang Foto: (Nur Azis/detikcom)

Kini mata air Cikandung menjadi salah satu destinasi wisata yang sering dikunjungi baik oleh warga sekitar ataupun wisatawan dari luar Daerah.

Seperti Arif (25), wisatawan asal Bandung ini. Ia bersama empat temannya sengaja datang ke mata air Cikandung untuk refreshing setelah sepekan penuh menghabiskan waktu untuk bekerja.

"Tempat ini bisa menjadi tempat melepas penat setelah hari-hari disibukkan dengan pekerjaan," ungkapnya kepada detikcom, Minggu (24/10/2021).

Menurutnya, suasananya yang masih asri dengan harga tiket yang terbilang sangat murah, tempat ini sangat pas untuk mengisi waktu liburan bersama teman ataupun keluarga.

Namun begitu, ia menyayangkan dengan masih adanya beberapa tumpukan ataupun ceceran sampah plastik di lokasi wisata itu.

Menurutnya, selain minimnya kesadaran sebagian wisatawan untuk tidak membuang sampah sembarang juga akibat minimnya sarana tempat pembuangan sampah.

"Sangat disayangkanya tadi saya melihat dibeberapa spot masih terdapat sampah, mungkin karena kurangnya tempat sampah untuk ngumpulin sampahnya," terangnya.

Wisatawan lainnya, Ucu (51) yang merupakan warga Sumedang mengaku kagum dengan warga nyalindung yang masih menjaga kelestarian alam di sekitar mata air.

Ia pun berharap warga yang berada di sekitar mata air tetap menjaganya jangan sampai jatuh pengelolaannya kepada pihak-pihak yang hanya ingin meraup keuntungan secara pribadi.

"Saya harap mata air Cikandung terus seperti ini, jangan sampai pengelolaannya dikuasai oleh pihak swasta," singkatnya.

Mata air Cikandung saat ini dikelola oleh warga nyalindung yang bernaung di dalam sebuah wadah bernama Kelompok Sangiang Tirta Buana. Bagi wisatawan yang datang ke lokasi tersebut ditarif hanya dengan membayar tiket parkir sebesar Rp 5 ribu untuk kendaraan roda dua dan Rp 10 ribu untuk roda empat.

Dengan tarif semurah itu, wisatawan bisa berenang atau bermain air sepuasnya. Tempat wisata itu pun menyediakan penyewaan ban bekas untuk berenang dan perahu kecil bagi anak-anak.

Sehabis berenang atau bermain air, para wisatawan bisa menikmati jajanan warung yang berada di sekitar lokasi wisata.

Aksesnya pun sangat mudah dan dapat dilalui baik oleh kendaraan pribadi roda empat maupun angkutan umum. Jika menggunakan kendaraan pribadi, dari Jalan Prabu Geusa Ulun Sumedang, arahkan kendaraan anda menuju ke Bundaran Alamsari untuk selanjutnya ambil arah ke Jalan Raya Cimalaka (atau sekitar 7 kilometer menuju lokasi wisata)

Dari Jalan Raya Cimalaka, anda tinggal buka google maps karena mata air Cikandung sudah terpampang disana dengan akses jalan yang mudah ditempuh.



Simak Video "Gunung Lingga, Wilayah Kekuasaan Prabu Tajimalela, Sumedang"
[Gambas:Video 20detik]
(bnl/bnl)
BERITA TERKAIT
BACA JUGA