Umbul Boyolali Ini Pernah Mati Suri, Gempa Dahsyat Menghidupkannya Lagi

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Umbul Boyolali Ini Pernah Mati Suri, Gempa Dahsyat Menghidupkannya Lagi

Ragil Ajiyanto - detikTravel
Minggu, 31 Okt 2021 15:47 WIB
Umbul Langse Boyolali
Umbul Langse Boyolali (Foto: Ragil Ajiyanto/detikcom)
Boyolali -

Sumber air Umbul Langse ini tercatat beberapa kali mati, bahkan terakhir kali tercatat hingga hampir 7 tahun. Sumber air besar ini akhirnya mengalir deras lagi setelah terjadi gempa bumi dasyat.

Bagaimana ceritanya? Umbul Langse berada di Dukuh Lebak, Desa Nepen, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

Umbul itu kini sudah hidup lagi dengan debit yang cukup besar. Air dari Umbul Langse tersebut kini dimanfaatkan warga untuk air minum, irigasi pertanian hingga wisata pemandian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Umbul Langse ini mati suri beberapa kali. Dulu mati suri itu paling hanya dua tahun, dua setengah tahun, tiga tahun. Tapi yang terakhir itu sampai hampir tujuh tahun," kata Sugiman, Ketua RT 06/01 Dukuh Lebak, Desa Nepen, Minggu (31/10/2021).

Saat mati, Umbul Langse itu pun kering kerontang. Kolam yang cukup luas yang biasanya penuh dengan air yang jernih menjadi kering.

ADVERTISEMENT
Umbul Langse BoyolaliUmbul Langse Boyolali (Foto: Ragil Ajiyanto/detikcom)

Warga pun susah mencari air baik untuk kebutuhan rumah tangga maupun irigasi pertanian. Untuk rumah tangga, warga akhirnya membuat sumur.

Warga pun resah dan mulai memikirkan bagaimana caranya agar Umbul Langse bisa mengalir lagi.

"Saat itu seperti nggak ada yang peduli sama umbul ini. Terus saya timbul pemikiran. Bersama Pak Suko dan Pak Gunawan, kami berembug ayo bagaimana caranya, kita berusaha agar umbul ini bisa hidup lagi," cerita Sugiman.

"Terus saya menemui orang yang tahu ghaibnya. Saya ajak ke sini untuk melihat keadaannya. Ceritanya, Umbul Langse ini 'digadaikan' ke daerah lain selama tujuh tahun. Saat itu baru berjalan lima tahun, mendekati 6 tahun, jadi kurang satu tahun," sambungnya.

Untuk menebus yang kurang satu tahun (masa gadai) tersebut, jelas Sugiman, ia diminta mencari syarat-syarat atau ubo rampe sesaji. Ada 17 macam syaratnya.

"Saya lupa apa saja, tapi antara lain kambing kendit, pisang emas berikut pohon dan jantungnya tidak boleh dipotong-potong, kacang panjang juga tidak boleh dipotong-potong dan pring (bambu) petuk," terangnya.

Setelah syarat-syarat terkumpul, ritual dimulai. Sesaji diletakkan di bawah bebatuan di bawah pohon besar, yang menjadi tempat keluarnya air.

Umbul Langse BoyolaliUmbul Langse Boyolali (Foto: Ragil Ajiyanto/detikcom)

Doa-doa dipanjatkan. Selama beberapa malam, sejumlah warga melakukan salat ghaib di sekitar umbul.

Akhirnya umbul menunjukkan akan keluar airnya lagi. Rembesan-rembesan air mulai tampak.

"Di tahun 2006 itu mulai ada perkembangan, mulai ada rembesan-rembesan air. Terus saya bersihkan, airnya saya alirkan," kata Sugiman.

Setelah air mulai keluar, warga kemudian menggelar merti umbul. Digelar sholawatan dengan mengundang Habib Syech di Umbul ini. Juga digelar wayang kulit di lokasi umbul juga.

"Air semakin besar setelah terjadi gempa bumi tahun 2006 itu (gempa dasyat 27 Mei 2006 yang melanda Yogya dan sebagian Jateng, termasuk Boyolali)," jelas Sugiman.

Pantangan di Umbul Langse >>>

Ada tiga pantangan yang tak boleh dilanggar di Umbul Langse

Lebih lanjut Sugiman mengemukakan, bahwa ada tiga hal pantangan yang tak boleh dilanggar agar Umbul Langse tetap hidup.

Pertama, air dari Umbul Langse ini tidak boleh untuk rebutan. Kedua, ikan-ikan di sekitar umbul tidak boleh diambil dan ketiga, umbul harus rutin dirawat.

"Pernah kejadian, saat airnya sudah keluar tapi belum besar, ada petani yang rebutan air untuk irigasi sawah. Kan saat itu pengairannya masih digilir, karena debitnya belum besar. Spontan, ini kejadian besoknya hilang airnya (umbul Langse mati lagi)," ungkap Sugiman.

Pihaknya pun langsung menemui guru spiritualnya lagi dan menceritakan yang terjadi di Umbul tersebut. Akhirnya warga pun diminta mencari sejumlah ubo rampe atau persyaratan sesaji lagi. Namun tak sebanyak yang sebelumnya.

Air di umbul Langse pun mengalir deras lagi hingga saat ini. Air dari umbul yang berada di pinggir Jalan Randusari - Kopen, Teras, Boyolali itu kini dimanfaatkan warga untuk berbagai keperluan yaitu untuk air minum di tiga RT.

Lalu Umbul Langse juga jadi sumber pengairan irigasi persawahan di lebih dari empat desa, bahkan hingga wilayah Kecamatan Sawit. Juga untuk wisata pemandian.

Airnya juga sangat jernih. Pasir dan bebatuan di dasar kolam pun tampak.

"Juga sering digunakan untuk terapi-terapi, karena kandungan airnya kan bagus," pungkas Sugiman.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video Geger 4 Bocah Dirantai di Boyolali, Dititipkan ke Tersangka untuk Ngaji"
[Gambas:Video 20detik]
(msl/msl)

Hide Ads