Gunung Batu Jonggol bukan hanya terkenal sebagai lokasi wisata populer yang banyak pengunjung, tapi juga ada cerita tragis dan mistisnya.
Cerita tragis datang dari seorang pendaki yang terpeleset dan jatuh saat akan mengambil foto di atas batu. Kejadian itu sempat membuat Gunung Batu Jonggol harus menutup akses untuk wisatawan selama beberapa waktu.
Keberadaan tempat wisata baru di wilayah Timur Kabupaten Bogor seolah kurang mendapat perhatian peΒmerintah. Sehingga banyak temΒpat wisata yang indah malah menelan korban jiwa. Salah saΒtunya wisata alam Puncak GunungΒbatu, Desa Sukaharja, Kecamatan Sukamakmur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terhitung dalam setahun, sudah ada dua orang yang meninggal dunia akibat terjatuh di tempat tersebut. Kejadian pertama pada 3 Mei lalu menimpa seorang pria berusia 23 tahun.
Baru-baru ini, lanjut dia, musiΒbah terjadi bertepatan dengan HUT ke-71 RI yang menimpa seorang remaja berusia 17 tahun. "Waktu itu korban sempat berΒbaring di atas batu di puncak gunung dengan teman-temannya. Setelah berdiri dan hendak berΒgeser, korban sempoyongan dan terpeleset hingga jatuh ke jurang," paparnya.
Menurut Saefulloh, korban semΒpat dievakuasi dan dilarikan ke puskesmas. Namun sayang, nyaΒwanya tidak tertolong lantaran mengalami pendarahan serius di bagian kepala.
Ia berhaΒrap pemerintah desa, kecamatan dan daerah bisa menertibkan wisatawan yang berkunjung ke Gunung Batu dan memberikan batas aman bagi wisatawan.
Seolah lagi dan lagi Gunung Batu kembali menelan korban, seorang warga Sukabumi dilaporkan terjatuh saat mengunjungi objek wisata Gunung Batu Jonggol, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, Minggu (14/2/2021) kemarin.
Menanggapi kejadian tersebut, penjaga setempat mengaku kalau itu merupakan kejadian tragis pertama yang terjadi di Gunung Batu sebelumnya tidak ada kejadian tragis atau mistis beredar di tempat itu.
Tapi, berbeda pengelihatan dari sisi paranormal yang mencoba menyusuri area Gunung Batu Jonggol.
Melalui channel youtube Danu menjelaskan kalau di Gunung Batu terdapat satu sumur yang dijaga oleh mereka (makhluk mistis). Sumur itu bernama Sumur Karangwuhu, yang letaknya tepat di Gunung Batu Jonggol, menurut Danu misteri yang ada di balik keanehan sumber mata air di sumur itu berkaitan dengan Nyi Roro Kidul.
Pasalnya sumber mata air yang seharusnya segar itu justru terasa asin seperti air laut keanehan lainnya ialah penuturan warga yang mengaku Ia mendapatkan emas dari sumur tersebut.
Dengan metode supranatural yang biasa dilakukan paranormal, Danu mencoba berinteraksi dengan mereka yang tidak terlihat. Dalam percakapan itu, Danu mendapat informasi kalau di sumur tersebut memang ada emasnya dan memang berkaitan dengan sumur yang dijaga oleh Nyi Roro Kidul.
Tapi terlepas dari benar atau salah informasi tersebut, hal yang harus diingat adalah bumi menyimpan semua hal yang dibutuhkan manusia, dan ada Zat Lain yang menjaga keteraturannya agar tetap seimbang sesuai kebutuhan manusia.
Jadi untuk para traveler yang hendak pergi berwisata ke Gunung Batu diharapkan memperhatikan beberapa hal agar traveler terhindar dari segala macam bahaya baik secara fisik maupun batin. Pertama adalah memperhatikan kondisi fisik traveler, karena dalam segala kegiatan kondisi fisik adalah syarat utama manusia dalam melakukan kegiatan, karena apabila kondisi fisik traveler kurang sehat dan tidak fit maka selain akan membahayakan diri sendiri juga akan menyulitkan rekan traveler sendiri.
Selanjutnya adalah memperhatikan cuaca saat hendak melakukan pendakian, karena perlu diingat bahwa Bogor merupakan sebuah daerah yang memiliki intensitas hujan yang cukup besar. Maka traveler perlu memperhatikan waktu yang pas dan disesuaikan dengan cuaca salah satu cara adalah dengan memperhatikan dan melihat prakiraan cuaca pada hari saat traveler ingin beranjak pergi.
Selain mempersiapkan hal tadi, perlu diingat pepatah yang mengatakan " Dimana bumi dipijak di situ langit dijunjung", peribahasa tersebut memiliki makna haruslah mengikuti atau menghormati adat istiadat di tempat dimana kita sedang berada.
Dengan tidak berbicara sembarangan, tidak melakukan perbuatan atau perilaku yang menyimpang seperti perilaku seksual, membawa minuman keras, membuang sampah sembarangan, karena tidak dapat dipungkiri bahwa kita hidup saling berdampingan dengan makhluk lainnya jadi harus saling menghormati.
Ketika saran tadi traveler lakukan dengan baik dan dipahami secara besar, maka kemungkinan traveler akan mendapatkan musibah atau sesuatu yang tidak diinginkan pada saat mendaki Gunung Batu atau bahkan dalam melakukan segala kegiatan di luar ruangan akan sangat kecil dan dapat diminimalisir.
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!