Curhat Pelaku Wisata Kedung Pedut yang Terpaksa Nganggur Imbas Longsor

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Curhat Pelaku Wisata Kedung Pedut yang Terpaksa Nganggur Imbas Longsor

Jalu Rahman Dewantara - detikTravel
Rabu, 17 Nov 2021 13:41 WIB
Yogyakarta -

Longsor yang memutus jalan kabupaten di Kapanewon Girimulyo, Kulon Progo, Yogyakarta berdampak pada perekonomian warga yang menggantungkan hidupnya dari wisata Air Terjun Kedung Pedut. Akibatnya, destinasi wisata yang berada di kawasan perbukitan menoreh itu sekarang ditutup sehingga tidak ada pemasukan bagi mereka.

"Ini sudah tutup tiga hari gara-gara hujan lalu terjadi longsor (menutup akses menuju Kedung Pedut), pengunjung jadi tidak bisa lewat," ujar Sujiyem (62) salah satu pedagang saat ditemui di Kedung Pedut, Dusun Kembang, Kalurahan Jatimulyo, Girimulyo, Kulon Progo, Rabu (17/11/2021).

Hal ini mengakibatkan Sujiyem tak punya penghasilan. Padahal jika buka, ia bisa meraup jutaan rupiah. Ini karena Kedung Pedut termasuk destinasi wisata unggulan di Kulon Progo. Dalam sehari objek wisata ini dapat menampung hingga 200 pengunjung. Jumlah bisa meningkat 2 kali lipat saat akhir pekan dan momen liburan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk mengisi aktivitas selama libur jualan, Sujiyem memutuskan fokus bertani dan mencari rumput untuk pakan ternak. "Sekarang enggak cari duit, lah enggak bisa. Jadi balik ke tani lagi. Nanam ketela, cari rumput," kata dia.

Sujiyem mengatakan longsor sebenarnya biasa terjadi di kawasan Dusun Kembang. Namun peristiwa kali ini menurutnya yang paling besar karena memutus akses jalan hingga berdampak pada mandeknya kegiatan ekonomi warga.

ADVERTISEMENT

"Baru ini yang paling besar, kalau sebelumnya belum pernah," kata dia.

Kondisi wisata Kedung Pedut yang tutup imbas longsor di Dusun Kembang, Kalurahan Jatimulyo, Girimulyo, Kulon Progo, Rabu (17/11/2021).Kondisi wisata Kedung Pedut yang tutup imbas longsor di Dusun Kembang, Kalurahan Jatimulyo, Girimulyo, Kulon Progo, Rabu (17/11/2021). (Jalu Rahman Dewantara/detikcom)

Ia pun berharap jalan yang tertutup longsor bisa segera dibersihkan agar masyarakat dapat kembali beraktivitas seperti sebelumnya.

"Semoga dapat segera dibersihkan ya, dari masyarakat sebenarnya sudah melakukan pembersihan secara manual tapi itu susah banget dan pasti memerlukan waktu yang lama, paling tidak bisa sampai dua bulan, karena itu alat berat sangat dibutuhkan," ujarnya.

Jalan Masih Tertutup Longsor

Dari pantauan detikcom pada pagi ini, terlihat material tanah masih menutup akses jalan di Kembang. Belum nampak adanya alat berat untuk pembersihan lokasi tersebut.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulon Progo, Joko Agus Satyo Nahrowi, mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) setempat terkait penyediaan alat berat untuk pembersihan lokasi longsor. Rencananya pembersihan dilakukan siang ini.

"Sudah kami koordinasikan, dari DPUPKP telah merespon dan siang ini alat berat akan segera meluncur ke lokasi," kata Agus saat dihubungi detik.com pagi ini.

Seperti diketahui tanah longsor terjadi di kawasan Perbukitan Menoreh Kulon Progo, tepatnya wilayah Dusun Kembang, Kelurahan Jatimulyo, Kapanewon Girimulyo pada Senin (15/11/2021). Akibatnya jalan kabupaten sebagai akses utama warga sekaligus jalur utama menuju kawasan wisata Air Terjun Kedung Pedut dan sekitarnya tak bisa dilewati.

(fem/fem)

Hide Ads