Pada tahun 1966, nama destinasi ini berubah dari Taman Traffic Garden Cirebon menjadi Taman Ade Irma Suryani, merujuk pada nama putri Jenderal AH Nasution yang jadi korban G30S PKI.
Pada tahun 2014, Taman Ade Irma Suryani dikembangkan menjadi Cirebon Waterland seperti sekarang dan baru dibuka kembali tahun 2015 silam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu pengunjung, Ratna (50) membenarkan itu. Ratna yang berkunjung ke Cirebon Waterland bersama teman satu geng ibu-ibunya, tahu tempat wisata ini sejak dia masih kecil. Dulu dia sering diajak orang tuanya ke sini untuk bermain-main.
"Dulu belum seperti ini mas. Dulu cuma permainan aja, ada bom-bom car. Belum ada cottage. Sekarang sudah bagus," ungkap Ratna.
Ratna pun merasakan kunjungan mereka ke tempat wisata legendaris ini seperti bernostalgia. Mereka pun asyik berpose di setiap sudut yang dirasa Instagramable.
Cirebon Waterland sekarang memang sudah dilengkapi dengan beberapa fasilitas. Yang paling unik tentu saja restoran berbentuk kapal laut bertuliskan Cheng-Ho.
Yang tidak boleh terlewat juga adalah penginapan di tepi laut dengan pemandangan Laut Jawa yang eksotis. Cottage Instagramable itu bisa disewa oleh traveler. Per malamnya, menurut salah satu OTA, harganya sekitar Rp 600 ribuan saja.
Meski sekarang sudah dilengkapi dengan berbagai fasilitas. Masih ada kekurangan dari segi perawatan, seperti masih ada sampah dan kolam renang yang kotor dan tak terawat. Ratna pun menyayangkan hal itu. Menurutnya, Cirebon Waterland yang sekarang sudah bagus harus diimbangi juga dengan perawatan yang optimal.
"Sudah bagus, sudah cantik. Tapi kurang perawatan. Harusnya dirawat lagi. Masih ada sampah. Sayang kan kalau nggak dirawat," imbuh Ratna.
Obyek wisata Cirebon Waterland sendiri buka mulai pukul 09.00 - 17.00 WIB di hari biasa dan buka 09.00 - 18.00 WIB di akhir pekan. Kalau mau berenang, traveler harus menambah Rp 15.000 lagi dari harga tiket masuk, jadi total Rp 40.000 per orang.
(wsw/msl)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!