Cirebon punya destinasi wisata kuliner baru yang wajib dikunjungi. Namanya Kampung Sabin. Menginjakkan kaki di sini, traveler serasa seperti di Bali. Masak sih?
Siapa yang menyangka, tersembunyi di balik panasnya pesisir pantai Jawa Cirebon, ada destinasi wisata yang mengingatkan kita akan Pulau Dewata, Bali. Nama destinasi itu tidak lain adalah Kampung Sabin.
Kampung Sabin berlokasi di Desa Sindangjawa, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon. Dari pusat kota Cirebon, butuh waktu sekitar 30 menitan untuk menuju ke sini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Begitu sampai di Kampung Sabin, traveler akan disambut oleh alunan musik gamelan khas Bali. Sudah begitu, ada pula pemandangan sawah-sawah nan hijau yang akan menyambut traveler. Suasananya pun mengingatkan kita akan kawasan Ubud, Bali.
Sebelum masuk, traveler harus membeli tiket terlebih dahulu. Traveler bisa memilih mau masuk ke Kampung Sabin untuk foto-foto saja atau untuk sekalian makan-makan, soalnya harga tiketnya berbeda.
Kalau hanya mau foto-foto saja, tiket masuk Kampung Sabin dibanderol cuma Rp 20 ribu saja per orang untuk hari biasa. Jika akhir pekan, harga tiketnya jadi Rp 30 ribu.
Namun jika ingin sekalian makan, traveler harus membayar deposit sebesar Rp 350.000 untuk minimum order. Nantinya traveler bisa memilih aneka hidangan sesuai dengan jumlah deposit yang sudah dibayarkan.
Jika harga hidangan yang dipesan kurang dari jumlah deposit, maka sisa uang tidak bisa diambil kembali. Namun jika pesanan melebihi deposit, maka traveler tinggal membayar kekurangannya.
Rombongan detikTravel siang itu pun memesan sejumlah hidangan, cumi goreng tepung, udang saus tiram, sate lilit hingga sayur urap. Tak ketinggalan nasi putih, dan minumnya es lychee tea dingin yang nyess di tenggorokan.
Rombongan kami menempati salah satu saung bertenda putih. Warna meja dan kursinya juga putih. Sayang, saat detikTravel ke sini hamparan sawah di Kampung Sabin belum benar-benar menghijau. Sepertinya sawahnya baru saja ditanami padi yang baru, belum tumbuh lebat menghijau.
Selanjutnya: Bisa Foto-foto Cantik di Kampung Sabin
Dari waktu awal memesan sampai makanan datang butuh waktu yang cukup lama. Tapi tak mengapa, traveler bisa memanfaatkannnya buat jalan-jalan mengelilingi kawasan Kampung Sabin.
Selain untuk kulineran, Kampung Sabin memang bisa buat wisata selfie. Banyak disediakan spot-spot selfie menawan di sini. Setiap sudutnya cantik buat difoto.
Pantas jika banyak ibu-ibu yang berkunjung ke Kampung Sabin. Mereka tampak asyik berfoto-foto ria di setiap spot yang disediakan. Perut kenyang, hati pun senang melihat foto-foto yang dihasilkan.
Kampung Sabin juga cocok dikunjungi oleh traveler yang sudah berkeluarga. Anak-anak pasti suka berjalan-jalan mengitari jalanan kayu di atas hamparan sawah Kampung Sabin. Ada juga beberapa mainan anak-anak seperti ayunan yang disediakan di sini.
Kembali ke kuliner, pesanan detikTravel rupanya sudah datang. Tanpa perlu waktu lama, kami langsung menyicipi aneka hidangan yang sudah tersaji. Maklum, sudah masuk jam makan siang dan perut pun keroncongan.
Untuk rasa hidangan di Kampung Sabin sih lumayan enak. Dari udang saus tiram, cumi goreng tepung, hingga sate lilit semuanya enak. Bukan yang enak banget, tapi cukup enak untuk mengisi perut kami siang itu.
Kebanyakan hidangan yang ada di Kampung Sabin adalah olahan seafood, namun ada juga menu ayam. Tak lupa, selama makan traveler akan menikmati alunan musik gamelan khas Bali. Suasana Bali juga terasa lewat bendera kotak-kotak hitam putih dan payung-payung yang terpasang di sepanjang jalan.
Traveler pun akan merasakan suasana makan seperti sedang berada di Bali, padahal sedang di Cirebon. Itu pula yang jadi keunggulan Kampung Sabin, menghadirkan suasana Bali untuk warga Cirebon dan sekitarnya, tanpa perlu datang jauh-jauh ke Bali.
Kampung Sabin menerapkan protokol kesehatan yang ketat bagi wisatawan yang akan berkunjung ke sana. Sebelum masuk ke dalam, traveler harus mencuci tangan di tempat yang sudah disediakan dan mengukur suhu badan.
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum