Menara Pisa Minggir Dulu, Ini Menara Miring dari Jakarta

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Menara Pisa Minggir Dulu, Ini Menara Miring dari Jakarta

Tiara Rosana - detikTravel
Selasa, 14 Des 2021 12:40 WIB
Menara Syahbandar
Menara Syahbandar (Tiara Rosana/detikTravel)
Jakarta -

Mungkin kamu sering lewat sini tapi tidak sadar. Ya, bangunan ini disebut Menara Miring dan berada di tengah kota Jakarta.

Kawasan Museum Bahari punya banyak hal menarik untuk di ulik. Salah satunya adalah Menara Syahbandar yang masih berdiri megah di sana.

Menara Syahbandar merupakan menara yang dibangun tahun 1839 oleh pemerintahan Belanda. Menara ini dulunya digunakan sebagai menara pemantau kapal yang keluar masuk kota Batavia atau yang sekarang kita kenal sebagai kota Jakarta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain sebagai menara pemantau, Menara Syahbandar digunakan sebagai tempat untuk mengumpulkan pajak-pajak atas barang yang dibongkar di Pelabuhan Sunda Kelapa pada masa penjajahan.

Menara SyahbandarMenara Syahbandar Foto: (Tiara Rosana/detikTravel)

Menara Syahbandar termasuk bangunan bersejarah yang masih berada di dalam kawasan Museum Bahari. Menara kuno yang masih berdiri kokoh hingga sekarang ini memiliki tinggi 12 meter.

ADVERTISEMENT

Uniknya, menara ini tidak berdiri tegak lurus alias miring. Menara ini memiliki kemiringan sekitar 4 derajat hingga kerap kali disebut sebagai menara miring.

Menurut Firman Fathurahman, salah satu staff edukasi Museum Bahari, Menara Syahbandar memang dibangun agak miring dengan tujuan supaya melihat Pelabuhan Sunda Kelapa lebih luas. Namun saat ini kemiringan bertambah seiring dengan banyaknya aktivitas kendaraan berat di daerah situ dan juga faktor tanah.

Menara SyahbandarMenara Syahbandar Foto: (Tiara Rosana/detikTravel)

"Kemungkinan dari awal memang dibuat agak miring untuk melihat Pelabuhan Sunda Kelapa agak lebih luas. Namun perkembangannya semakin miring karena berbagai faktor, di antaranya faktor tanah dan aktivitas kontainer yang (terjadi) setiap hari jadi (menyebabkan bangunan) makin miring," jelas Firman kepada detikTravel.

Di depan pintu masuk menara terdapat Tugu Prasasti Titik Nol Kilometer Jakarta pada masa itu, yang disahkan oleh Gubernur Ali Sadikin pada tahun 1977. Di dalam bangunan menara terdapat banyak lukisan kapal dan aksesori kapal yang punya sejarah tersendiri. Ada pula batu prasasti kedatangan Saudagar Cina pada abad ke-17 yang menandakan bangunan ini merupakan titik nol kota Batavia.




(bnl/bnl)

Hide Ads