Cara Baru Menikmati Kawasan Borobudur: Main Sepeda Listrik

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Cara Baru Menikmati Kawasan Borobudur: Main Sepeda Listrik

Eko Susanto - detikTravel
Kamis, 30 Des 2021 11:40 WIB
Bersepeda listrik di Balkondes Ngadiharjo
Bersepeda listrik di kawasan Borobudur (Eko Susanto/detikcom)
Magelang -

Menikmati keindahan desa-desa di sekitar Candi Borobudur, bisa dilakukan dengan banyak cara. Nah, yang paling baru dengan bersepeda listrik.

Saat keliling tersebut, wisatawan bisa menikmati panorama pegunungan Menoreh maupun potensi yang ada di desa-desa. Terlebih lagi saat libur akhir tahun ini, rupanya keliling dengan sepeda listrik bisa jadi pilihan tersendiri bagi wisatawan.

Terlebih saat mengayuh sepeda listrik, wisatawan akan mendapatkan pengalaman baru, sekaligus bisa merasakan bedanya naik sepeda pada umumnya. detikTravel, pada Rabu (29/12), berkesempatan mencoba mengayuh sepeda listrik di Balai Ekonomi Desa (Balkondes) Ngadiharjo, Kecamatan Borobudur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun keberadaan Balkondes Ngadiharjo ini lokasinya berjarak sekitar 5 sampai 6 km dari Candi Borobudur. Di Balkondes ini wisatawan disuguhi pemandangan alam berupa pegunungan Menoreh.

Kemudian wisatawan bisa berfoto-foto maupun selfie dengan latar belakang bangunan balkondes maupun pemandangan alam. Sedangkan di sekeliling balkondes merupakan persawahan.

ADVERTISEMENT

Bersepeda listrik di Balkondes NgadiharjoBersepeda listrik di Balkondes Ngadiharjo Foto: (Eko Susanto/detikcom)

Bahkan jika saat cuaca cerah bisa melihat Gunung Merbabu, Merapi maupun Gunung Sumbing dari kejauhan. Kemudian di balkondes ini juga dilengkapi dengan homestay yang fasilitasnya standar dengan hotel bintang 4.

"Balkondes Ngadiharjo sendiri sponsor (dibangun) PLN. Jadi ini, salah satu balkondes dari 20 balkondes yang ada di Borobudur. Balkondes dibangun untuk ikut menyejahterakan masyarakat yang ada di sekitarnya," kata Supervisor Balkondes Ngadiharjo, Ahmad Syaiful Huda saat ditemui detikTravel, Rabu (29/12/2021).

Pihaknya mengatakan, di Desa Ngadiharjo banyak UMKM seperti perajin kayu, perajin bambu, pembuat makanan maupun lainnya. Kemudian saat wisatawan yang menginap di homestay, nantinya diajak keliling melihat UMKM dengan naik sepeda listrik.

"Salah satunya kalau tamu menginap di Balkondes Ngadiharjo, kita sediakan sepeda listrik untuk menemani mereka berkeliling ke UMKM warga Ngadiharjo. Untuk sepeda listrik sendiri kebetulan punya 10 unit, kebetulan dapat bantuan dari PLN dengan program PLN Peduli," tuturnya.

Keberadaan sepeda listrik tersebut, kata Ahmad, diharapkan untuk memanjakan wisatawan di Balkondes Ngadiharjo. Jika saat ini baru bisa dinikmati tamu yang menginap, nantinya bisa juga untuk pengunjung pada umumnya. Adapun durasi keliling naik sepeda listrik dengan dipandu tersebut sekitar 1,5 sampai 2 jam.

"Dengan sepeda listrik harapannya ke depan untuk memanjakan pengunjung Balkondes Ngadiharjo. Kalau sementara ini baru untuk tamu nginap, harapan kita semuanya tamu yang datang kesini bisa mencoba sepeda tersebut, yang mungkin dengan sewa seperti skuter," ujar dia.

Bersepeda listrik di Balkondes NgadiharjoBersepeda listrik di Balkondes Ngadiharjo Foto: (Eko Susanto/detikcom)

(Halaman Selanjutnya>>>Tiket Sepeda Listrik)

"Dari Ngadiharjo ke candi sekitar 5 sampai 6 km. Jadi lumayan jauh, tapi Alhamdulillah pengunjung kita juga lumayan banyak dan kita termasuk balkondes yang aktif tiap hari buka dan ada tamunya," tuturnya.

Pihaknya menambahkan, Balkondes Ngadiharjo merupakan satu-satunya balkondes yang menerapkan tiket masuk. Adapun besarnya tiket masuk Rp5.000 khusus parkir, sedangkan tiket Rp15.000 dapat voucher makan.

"Kita salah satu balkondes yang menerapkan sistem ticketing, jadi di depan ada dua macam tiket. Tiket Rp5.000 dan tiket Rp15.000. Kalau tiket Rp5.000 itu hanya untuk parkir saja, kalau tiket Rp15.000 nanti Rp10.000 bisa ditukarkan dengan menu voucher. Jadi, menu makanan yang disini," katanya seraya juga untuk menghitung jumlah pengunjung yang datang tiap harinya.

Salah satu wisatawan, Nova mengaku, mendapatkan pengalaman baru naik sepeda listrik. Ia yang awalnya kaget sangat mengayuh, namun setelahnya merasakan enak.

"Awalnya rada kaget keceng banget, setelah itu enak sih. Soalnya sudah bisa menguasai itu (sepeda listrik). Lebih enak, lebih ringan ngayuhnya dari pada sepeda biasa," tutur Nova, mahasiswi Undip, itu.

Bersepeda listrik di Balkondes NgadiharjoBersepeda listrik di Balkondes Ngadiharjo Foto: (Eko Susanto/detikcom)

Dihubungi terpisah, Ketua Pesona Magelang (Pesma) Kirno Prasojo mengatakan, keberadaan sepeda listrik tersebut dari sisi pelayanan wisata menjadi banyak pilihan. Kemudian, keberadaan ini bisa menambah daya tarik tersendiri.

"Kalau menurut saya dari sisi pelayanan wisata (sepeda listrik), pelayanan di bidang fasilitas itu lebih baik karena menjadikan banyak pilihan. Mau andong monggo, VW, sepeda listrik monggo menjadikan banyak pilihan," ujar Kirno.

"Semakin banyak pilihan wisatawan. Karena semakin banyak pilihan saya yakin akan menambah daya tarik. Kalau mau pakai VW di Borobudur, mau naik skuteran di Borobudur, sepedaan listrik di Borobudur, naik andong di Borobudur, nah kan membuat daya tarik orang datang dan pasti ada dampak-dampak lainnya itu pasti," tuturnya.

Menurut Kirno, dengan banyaknya pilihan tersebut yang diperlukan manajemen tata kelola. Baik itu, menyangkut rute, harga dan tingkat keselamatan.

"Cuman nanti perlu diatur saja, makanya perlu manajemen tata kelola. Rutenya di mana, terus harganya, terus tingkat keselamatannya gimana, yang lain juga begitu. Jadi itu nggak perlu bersaing, tapi kita tawarkan pada tamu, pilihannya mana," pungkasnya.




(bnl/bnl)

Hide Ads