Perkebunan teh yang hijau dan asri menjadi salah satu obyek wisata yang digemari traveler. Lupakan Puncak, cobalah main ke perkebunan teh yang satu ini.
Perkebunan teh Margawindu Sumedang berada di Desa Citengah, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang. Bagian tengah perkebunan diapit oleh panorama hutan lebat.
Jajaran warung berbaris di pinggir jalan, seraya menggoda traveler yang lewat untuk lewat.
Semilir angin di tengah hijaunya hamparan perkebunan teh. Semakin sempurna dengan suara kicauan burung yang saling bersahutan. Sangat cocok bagi para traveler yang mendambakan suasana alam.
Warung-warung di Perkebunan teh Margawindu memang memiliki daya tarik suasana alam yang luar biasa. Para pengendara roda dua ataupun roda empat yang melintas pastinya akan tergoda untuk sekedar mampir ke warung tersebut.
Asep (46) salah satu pemilik warung mengatakan para pengunjung yang datang ke warungnya bukan hanya dari pengendara yang kebetulan melintas tapi ada juga pengunjung yang memang sengaja datang untuk mencari suasana alam.
"Kalau rame biasanya pas hari Sabtu dan Minggu, apalagi pas tanggal muda," ungkapnya kepada detikJabar beberapa waktu lalu.
Asep melanjutkan para pengunjung yang datang bukan hanya dari Sumedang tapi ada juga pengunjung yang berasal Bandung Raya dan sekitarnya. Bahkan terkadang beberapa diantaranya ada yang dari luar kota.
"Kadang ada yang dari Jakarta, Bandung, Majalengka suka datang ke sini," ujarnya.
Namun sejak adanya pandemi Covid-19, kata Asep, jumlah pengunjung menjadi berkurang lantaran adanya kebijakan PPKM. Saat ini, pengunjung yang datang kebanyakan hanya dari seputaran Sumedang.
"Kalau sekarang sedang kondisi gini paling pengunjung dari sekitaran Sumedang," katanya.
Akses menuju ke perkebunan teh Margawindu bisa ditempuh oleh kendaraan roda dua ataupun roda empat. Jika dari alun-alun Sumedang, traveler bisa mengarahkan kendaraan dengan terus menyusuri jalan Citengah yang terbilang minim persimpangan jalan.
Jarak dari Alun-alun Sumedang ke perkebunan teh Margawindu kurang lebih 11 kilometer. Kondisi jalan ke lokasi, untuk 7 kilometer pertama cukup baik namun saat mendekati dan selepas beberapa kawasan objek wisata seperti Kampung Karuhun, Curug Gorobog dan objek wisata lainnya, terdapat beberapa jalan berlubang. Belum lagi akses jalan yang semakin menyempit.
Kemudian saat mendekati perkebunan teh dengan jarak sekitar 2 kilometer. Baik Kendaraan roda dua ataupun roda empat harus ekstra hati-hati. Meski kondisi jalan cukup baik namun kawasan tersebut rawan longsor juga terdapat tanjakan curam dan kelokan yang membentuk huruf S.
Khusus kendaraan roda empat harus menghentikan salah satu kendaraannya saat berpapasan dengan kendaraan roda empat lainnya lantaran lebar jalan yang semakin menyempit. Kondisi jalan akan kembali normal selepas tanjakan dengan permukaan jalan yang sudah dibeton.
Kendati demikian, perjalanan ekstrim anda akan terbayarkan sesampainya anda di lokasi. Warung- warung disana seperti halnya warung-warung di tepian jalan pada umumnya yang menyajikan minuman kopi, mie rebus, mie goreng dan jajanan lainnya.
Namun dengan pemandangan alamnya, tentunya mendatangkan sensasi berbeda, seperti kata pepatah, makanan buat tubuh saja tidak cukup, perlu ada makanan untuk jiwa.
Simak Video "Video Wajah 2 Tersangka Korupsi BBPPK Lembang, Negara Rugi Rp 1,9 M"
(bnl/bnl)