Sebuah torpedo buatan Rusia dengan panjang 7,4 meter ternyata ada di Jogja. Traveler bisa melihatnya ketika berkunjung ke Museum Bahari Jogja. Penasaran?
Museum Bahari di Kota Jogja memiliki beberapa koleksi senjata. Salah satunya senjata torpedo dari kapal selam. Koleksi tersebut adalah Torpedo SAET 50 buatan Rusia.
Mengutip artikel tentang museum di laman budaya.jogjaprov.go.id, disebutkan torpedo SAET (Samonavodiashaiasia Akustisticheskaia Elektricheskaia Torpeda)-50 adalah torpedo jenis homing akustik yang ditenagai dengan teknologi elektrik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kecanggihan SAET-50 yakni saat diluncurkan dapat langsung mencari sasaran sendiri (fire and forget) berdasarkan suara baling-baling atau material magnetik yang dipancarkan oleh badan kapal target.
Yang cukup menakutkan bagi armada kapal perang Belanda, hulu ledaknya mencapai berat 375 Kg, dan teknologi homing akustik pasif torpedo ini dapat mengendus sasaran mulai dari jarak 600-800 meter.
Spesifikasi Torpedo SAET 50 ini adalah berdiameter 533 mm dengan berat mencapai 1.650 kg, panjang 7,45 m, berat hulu ledak mencapai 375 kg, jangkauan: SAET-50-4 km/SAET-50M-6 km dan berkecepatan: SAET-50-23 knots/SAET-50M-29 knots dengan sumber tenaga: lead acic battery. Torpedo ini juga menjadi saksi untuk kejayaan Indonesia dalam masa perebutan Papua-Belanda.
Museum Bahari Jogja
Sementara itu, mengutip laman visitingjogja.jogjaprov.go.id, disebutkan Laksamana Madya TNI Yosafat Didik Heru Purnomo memprakarsai dibukanya Museum Bahari ini. Kecintaannya pada kelautan dan keresahannya pada generasi muda yang tidak lagi concern terhadap bidang kelautan, membuat Yosafat menghibahkan rumah pribadinya sebagai museum.
Museum Bahari resmi dan dibuka untuk umum pada tanggal 25 April 2009. Berkunjung di Museum Bahari, pengunjung dapat menikmati seluk-beluk tentang dunia maritim.
Traveler dapat mengetahui secara detail isi anjungan kapal perang, serta film dokumenter sejarah TNI AL. Selain itu, dapat melihat koleksi kelautan dan pertahanan laut berupa meriam, bom laut, torpedo, alat selam, telegraf, miniatur kapal, peta laut dunia, jangkar dan replika kapal beserta komponen-komponen di dalamnya.
Museum Bahari memiliki empat ruang utama, yaitu ruang koleksi dan souvenir, ruang koleksi yang terdapat di lantai dua, ruang anjungan terakhir ruangan audio visual yang dilengkapi dengan peralatan audio visual untuk pemutaran film yang berkaitan dengan kelautan.
Selain koleksi tersebut, museum ini juga menyajikan simulasi di anjungan kapal yang dilengkapi dengan sistem kendali senjata dan navigasi serta peralatan pendukung kapal perang seperti baling-baling, ranjau, torpedo, dan meriam.
Museum Bahari Yogyakarta
Lokasi: Jl. RE Martadinata No. 69 Wirobrajan, Kota Jogja
Waktu kunjungan: Selasa-Minggu pukul 08.30-15.30 WIB.
---
Artikel ini sudah naik dan bisa dibaca di detikJateng
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Bandara Kertajati Sepi, Waktu Tempuh 1,5 Jam dari Bandung Jadi Biang Kerok?
Status Global Geopark Danau Toba di Ujung Tanduk