Pulau Panjang merupakan salah satu pulau tak berpenghuni yang termasuk dalam Kelurahan Pulau Kelapa. Berbeda dari pulau-pulau lain di Kepulauan Seribu, pulau ini difokuskan untuk menjadi destinasi wisata religi.
Di dalam kawasan Pulau Panjang terdapat makam dari salah satu bangsawan Kesultanan Banten. Makam ini merupakan makam dari Sultan Maulana Mahmud Zakaria. Letaknya ada di bagian sisi dalam Pulau Panjang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kondisi makam dan lingkungan sekitarnya terjaga dengan sangat baik. Di area makam sudah dibangun masjid indah bernuansa kayu. Nuansa ini sangat menyatu dengan suasana pulau dan laut yang ada di sekitarnya. Karena adanya masjid ini, pengunjung tidak hanya bisa berziarah. Tetapi juga bisa sambil beribadah langsung di masjid.
Pulau Panjang masih dalam tahap pengembangan. Sehingga fasilitas umum yang ada di area pulau belum terlalu lengkap. Meski begitu, akses jalan di dalam pulau sudah dibangun dengan baik. Serta kondisi kebersihannya juga sangat terjaga.
Tidak hanya itu, kondisi alam sekitarnya juga masih sangat asri dan alami. Sehingga tidak hanya berziarah, pengunjung juga dapat menikmati pemandangan alam sekitar yang menawan.
Pulau Panjang sebagai destinasi wisata religi memang belum dikenal banyak orang. Karena pada awalnya pulau ini direncanakan menjadi area landasan pacu untuk pesawat ringan.
"Hari ini selain kita meninjau desa wisata pulau kelapa. Ternyata di dekat sini ada Pulau Panjang yang sudah pernah saya kunjungi sebelumnya. Ini adalah dulu direncanakan menjadi landasan. Tapi sekarang sudah mulai direvitalisasi dan menjadi wisata religi," ungkap Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno kepada wartawan saat mengunjungi kelurahan Pulau Kelapa di Kepulauan Seribu.
Kunjungan ini dilakukan Sandiaga sebagai bentuk apresiasi Pulau Kelapa yang berhasil masuk nominasi 100 Besar Anugerah Desa Wisata Indonesia 2022, Selasa (28/6/22).
Selanjutnya Keberadaan Makam perlu Dilestarikan
Menurut Sandi, keberadaan makam salah seorang bangsawan di pulau ini perlu dilestarikan. Karena memiliki potensi wisata yang cukup besar. Hal ini berhubungan dengan karakteristik masyarakat Indonesia yang memiliki tingkat religius yang sangat tinggi.
"Dan Indonesia juga merupakan negara dengan tingkat religius yang sangat tinggi. Sesuai dengan Research Center Pew The Global God Divide. Bahwa 98% responden di Indonesia menganggap agama sangat penting. Oleh karena itu wisata religinya harus kita kembangkan karena melekat tradisi budaya Indonesia," lanjut Sandi.
Selain itu, menurut Sandi adanya wisata religi di Pulau Panjang juga dapat menambah keragaman jenis wisata di Kepulauan Seribu. Tidak hanya berkutat di wisata bahari dan olahraga air.
"Jadi selain wisata bahari dan sport tourism, ternyata ada daya tarik wisata religi. Dan sangat outstanding dan kita yakin bersama-sama dengan pak wagub, pak bupati, kita bisa mendorong tambahan destinasi wisata," tambah Sandi.
Bagi masyarakat yang ingin menambah pengalaman berwisata di Kepulauan Seribu, Pulau Panjang dapat menjadi pilihan. Pulau ini dapat ditempuh sekitar 15 menit menggunakan kapal cepat dari Pulau Kelapa.
Setelah berwisata bahari dan bermain air di Pulau Kelapa. Perjalanan dapat dilanjutkan ke Pulau Panjang untuk berwisata religi.
Area laut di sekitar Pulau Panjang juga tidak kalah indah dari pulau lainnya. Sehingga pengunjung juga tetap dapat bermain air dan menikmati pemandangan.
Simak Video "Menelusuri Kemegahan Masjid Baiturrahman yang Mengagumkan, Aceh"
[Gambas:Video 20detik]
(ysn/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!