Butuh Healing? Coba Meditasi di Wihara Terbesar di Bali

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Butuh Healing? Coba Meditasi di Wihara Terbesar di Bali

Made Wijaya Kusuma - detikTravel
Senin, 18 Jul 2022 17:45 WIB
Brahmavihara Arama atau Vihara Banjar di Banjar Dinas Tegeha, Desa Banjar, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Bali.
Foto: Made Wijaya Kusuma/detikBali
Buleleng -

Wisata healing ke Bali saat ini menjadi tren bagi kawula muda. Salah satu tempat healing yang bisa dikunjungi adalah wihara Brahmavihara Arama.

Brahmavihara Arama atau dikenal dengan Wihara Banjar terletak di Banjar Dinas Tegeha, Desa Banjar, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Bali. Tempat suci umat Budha ini disebut-sebut sebagai wihara terbesar di Bali.

Wihara ini dipenuhi dengan stupa dan juga patung yang menjadi ciri khas Buddha. Selain itu terdapat juga ornamen khas Bali yang menghiasi beberapa sudut tempat ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain sebagai tempat bersembahyang bagi umat Buddha, tempat ini juga banyak dikunjungi oleh turis yang ingin melakukan meditasi.

Ketua Yayasan Giri Rakito Mahetara, Ida Bagus Rahoela, mengatakan proses berdirinya Wihara Banjar tidak bisa dilepaskan dengan wihara sebelumnya yang berlokasi di sekitar wilayah Air Panas Banjar.

ADVERTISEMENT

Wihara itu didirikan pada tahun 1958 oleh ayahnya yakni Ida Bagus Giri yang memang memiliki ketertarikan terhadap kebatinan dan meditasi.

Menurutnya sang ayah memiliki kelompok spiritual saat itu. Namun karena lokasi tersebut sulit untuk dijangkau akhirnya pada tahun 1969 wihara tersebut dipindah ke wilayah Banjar Tegeha, Desa Banjar tempat wihara saat ini.

Awalnya, hanya ada beberapa bangunan pemujaan utama, seperti aula meditasi dan taman lengkap dengan ornamen patung buddha. Namun seiring berjalannya waktu penataan wihara terus bertambah.

"Karena sulit sekali menjangkau ke sana jalannya hanya jalan setapak apalagi kalau hujan pasti sudah tidak bisa kesana, akhirnya pendirinya punya inisiatif untuk memindahkan wihara ke sini, dan baru diresmikan, pada 21 mei tahun 1971," kata Ketua Yayasan Giri Rakito Mahetara, Ida Bagus Rahoela.

Rahoela menyebut jika tujuan didirikannya wihara ini sejak awal memang untuk memfasilitasi masyarakat yang memiliki keinginan dalam mengenal dunia spiritual melalui meditasi.

Masyarakat yang datang pun bukan berasal dari umat yang beragama Buddha saja. Melainkan juga dari umat beragama lain.

Selain sebagai tempat pemujaan dan meditasi Brahmavihara Arama juga disertai dengan tempat tinggal bagi umat yang ingin mengikuti program meditasi.

Menariknya peserta yang mendaftarkan diri dalam program meditasi itu bukan hanya berasal dari Bali saja, akan tetapi tak jarang juga ada yang berasal dari luar negeri.

"Jadi ini terbuka untuk umum kalau untuk spiritualnya. Karena menurut kami Buddha itu artinya pencerahan. Dan pencerahan itu merupakan hak setiap manusia untuk dapat tercerahkan. Tercerahkan dalam pengertian memahami kehidupan dengan benar sehingga dapat melakukan segala sesuatu dengan baik. Baik itu pikiran, perbuatan dan prilaku," katanya.




(pin/pin)

Hide Ads