Munculnya doktrin Rp 25 ribu masuk surga yang nyaru di kawasan wisata Garut ditengarai masih terkait dengan pergerakan Negara Islam Indonesia (NII). Jika ditelisik dengan seksama, masih ada buktinya.
Bukti pertama yang diperlihatkan kepada tim detikcom ada di Masjid Al Syuro Cipari, Garut. Masjid serupa gereja itu memiliki menara setara rumah tingkat empat lantai.
Di sanalah terjadi pertempuran kelompok pemberontak DI/TII dengan KH Yusuf, yang masih teman dekat Sekarmadji Maridjan (SM) Kartosoewirjo. Ia yang ingin mendirikan negara Islam ditentang oleh temannya sendiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jadi pada suatu waktu, kata pengurus Masjid Al Syuro Cipari Nasyrul Fuad, terjadi pertempuran hebat. Kelompok radikal atau pemberontak itu menyerang kawasan pesantren dan KH Yusuf bertahan di menara.
Mereka yang bertahan ditembaki dari bawah. Bekas-bekas peluru di bagian bawah Masjid Al Syuro sudah dipoles. Namun, lubang lain masih ada di pucuk menaranya.
![]() |
"Kalau di masjid bagian bawah bekas pertempuran sudah diperbaiki karena tidak cantik. Kalau di bagian menara atas ada bagian yang dipertahankan," kata Nasyrul pada minggu pertama Agustus 2022.
"Itu tidak diubah sama sekali. Seperti peluru yang menembus lempengan plat besi di teralis jendela. Itu masih ada bekasnya," terang dia.
Nasyrul juga membubuhi cerita masa lampau itu dengan mitos Gunung Guntur yang juga berkaitan erat dengan SM Kartosoewirjo.
"Sebenarnya mitos yang berkaitan dengan Kartosoewirjo itu kan banyak, termasuk masalah senjatanya. Cuma dari dulu KH Yusuf sudah menekankan bahwa itu terlalu dibesar-besarkan Kartosoewirjo bisa A bisa B bisa C," kata dia.
![]() |
"Karena KH Yusuf adalah teman dekat dari Kartosoewirjo, tahu persis dia. Jadi kalau ada mitos-mitos itu bisa jadi dikembangkan oleh masyarakat yang dulunya menjadi pengikut," terang dia.
"Atau mungkin karena ada hal-hal berbau ghaib jadi orang selalu mengaitkan. Tapi yang jelas mitos seperti itu bisa saja ada, hanya itu diyakini diikuti oleh segelintir kecil masyarakat," kata Nasyrul.
Lebih lanjut, kata Nasyrul, masyarakat Garut saat ini tak terlalu percaya dengan mitos itu. Ia juga menyinggung tentang pedang pusaka Kartosoewirjo yang mungkin diyakini memiliki kekuatan ghaib.
"Kebanyakan masyarakat di Garut sudah tidak ada itu. Kecuali berkaitan dengan pedang pusakanya itu," kata dia.
"Saya pernah dengar tapi tidak terlalu mempelajari lebih lanjut. Mungkin itu hanya mitos yang ada di sekitar kaki Gunung Guntur saja," tegas Nasyrul.
(msl/ddn)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol