Ada sebuah dusun unik di Pati, Jawa Tengah. Dusun ini hanya boleh dihuni 7 rumah, tidak boleh lebih. Kenapa demikian? Mari kita simak kisahnya berikut ini:
Dusun yang dimaksud adalah Dusun Condro yang berada di Desa Karangsumber, Kecamatan Winong, Pati. Untuk menuju lokasi dari pusat kota Pati jaraknya sekitar 19 kilometer. Jika ditempuh dengan kendaraan pribadi membutuhkan waktu sekitar 30 menitan.
Suasana Desa Karangsumber ini masih sangat asri. Lokasinya berada di bagian selatan berbatasan dengan Kabupaten Blora. Adapun untuk sampai ke lokasi Dusun Condro dari Balai Desa Karangsumber membutuhkan waktu sekitar 5 menit atau berjarak sekitar 1,5 kilometer.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dusun Condro sendiri berada di tengah persawahan. Akses jalan menuju desa ini pun melintasi jalan pertanian. Aspal jalan pun terlihat sudah lama.
Kepala Desa Karangsumber, Wardono menjelaskan Dusun Condro. Condro sebenarnya masuk di RW 2 RT 4 Desa Karangsumber. Di dusun tersebut, warganya masih mempercayai kepercayaan turun temurun.
Rumah warga di dusun tersebut tidak boleh lebih dari tujuh rumah. Warga mempercayai jika rumah di dusun tersebut lebih dari tujuh rumah, maka akan terjadi malapetaka.
"Terkait adanya dukuh yang unik itu Condro dulu itu memang penduduknya yang bertempat di situ cuman tujuh rumah atau tujuh KK. Karena di situ warga Dukuh Condro mempercayai katanya dari nenek moyangnya tidak boleh lebih dari tujuh rumah itu. Kalau misalkan di dukuh itu lebih dari tujuh rumah dia mempercayai mitos, apakah nanti mendapatkan malapetaka dan sebagainya," terang Wardono.
Wardono menyebutkan perkembangan rumah warga di dusun tersebut terus berkurang. Wardono mengatakan rumah warga sekarang tinggal empat rumah atau empat kartu keluarga (KK).
"Perkembangan waktu di situ malah rumah warga berkurang, sampai saat ini tinggal empat rumah atau empat KK. Karena penduduk tinggal di situ mikirnya dukuh tidak boleh menambah, prospek ke depannya semakin sepi atau bagaimana, jadi warga yang di situ yang punya tanah perkampungan di luar dukuh itu memilih pindah," ungkapnya.
----
Artikel ini telah naik di detikJateng dan bisa dibaca selengkapnya di sini.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol