Maluku memiliki sebuah desa yang menjadi awal penyebaran rempah di Indonesia. Namanya Desa Wisata Negeri Hila.
Desa Wisata Negeri Hila terletak di Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno sempat berkunjung ke sana dalam rangka Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022.
Desa Wisata Negeri Hila ditetapkan sebagai 50 desa wisata terbaik pada program Kemenparekraf yang telah memasuki tahun kedua itu. Bukan perjuangan mudah, Desa Wisata Negeri Hila unggul dalam berbagai kategori serta berhak mendapatkan pembinaan dan pendampingan dari Astra.
Selama berada di sana, Sandiaga berkunjung ke Masjid Hasan Soleman Negeri Hila. Kemudian menuju ke Benteng Amsterdam sambil menyaksikan Tarian Sawat.
Dalam kesempatan itu, Sandiaga juga mengunjungi pasar seni dan produk UMKM berupa souvenir, kuliner, kriya, fesyen khas Desa Wisata Negeri Hila. Di sana dapat ditemui beragam kuliner nan lezat seperti Sinole, Ikan Kuah Paa, Colo-Colo, Serundeng, Manisan Buah Pala, Sari Buah Pala.
"Ini adalah titik nol. Kilometer nol dari jalur rempah kita. Jadi spice route dimulai dari titik ini. Dan saat Portugis dan setelahnya Belanda hadir di sini, ini yang menjadikan kita negara terkenal sebagai negara rempah," kata Sandiaga.
"Dan yang menarik, bahwa kita sekarang mempunyai program Indonesia Spice of The World. Kalau China memiliki jalur sutera, kita memiliki jalur rempah. Mereka memiliki silk route, kita memiliki spice route," imbuhnya.
Bicara potensi wisata, Negeri Hila adalah destinasi yang komplet. Salah satunya Air Terjun Manahuna Ana.
Itu menjadi salah satu destinasi wisata alam favorit yang dikunjungi baik oleh wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegera. Memiliki air dan udara yang bersih dan segar menjadikannya sebagai spot untuk berwisata untuk melepaskan kepenatan.
Kemudian ada Batu Mir. Di sini wisatawan dapat melakukan kegiatan wisata berupa susur Sungai Sy Loy.
Lalu ada Bukit Parsan yang merupakan spot untuk berswa foto jika wisatawan berkunjung. Sedangkan seni dan budaya, desa itu memiliki Masjid Hasan Soleman. Itu merupakan masjid tertua yang didirikan pada tahun 1702.
Kemudian ada Benteng Amsterdam yang dibangun oleh Gerard Demmer pada tahun 1942. Benteng itu kemudian diperluas oleh Arnold De Vlaming Van Ouds Hoorn pada tahun 1949 hingga tahun 1656.
Konstruksi bangunan benteng ini seperti sebuah bangunan rumah, maka oleh bangsa Belanda mereka menyebutnya Blok Huis.
Sandiaga mengatakan potensi Desa Wisata Negeri Hila sangat lengkap dan memiliki peluang menjadi pemenang ADWI 2022. Sandiaga menilai, aspek kekayaan desa tersebut tidak hanya dari segi sejarah.
"Karena ini adalah titik nol dari jalur rempah kita. Tapi juga tentang kekuatan Indonesia yang toleransi umat beragama, toleransi antara suku bangsa ini, sangat terlihat di sini. Jadi, ini pemandangan yang indah, budaya yang luhur. Dan produk-produk ekonomi kreatifnya. Sangat menarik," ujar Sandiaga.
Simak Video "Video: Mendes Yandri Optimistis Desa Wisata Ramai Pengunjung saat Libur Lebaran"
(pin/fem)