Ada di Perbatasan, 5 Destinasi Ini Wajib Dikunjungi di Jagoi Babang

Jagoi Babang merupakan salah satu kecamatan yang merupakan bagian dari Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. Meskipun lokasinya berbatasan dengan Malaysia, Jagoi Babang dan sekitarnya memiliki destinasi wisata yang cukup cantik dan wajib dikunjungi.

Untuk memulai petualangan ke Jagoi Babang, para wisatawan bisa melakukan perjalanan dari Kota Pontianak selama 7 jam jalur darat. Sepanjang jalur menuju Jagoi Babang, wisatawan akan melewati Jalan Dwikora yang cukup mulus dengan kiri kanannya hutan dan perkebunan sawit.

Puas menikmati pemandangan, kini saat memulai petualangan dengan mengunjungi sejumlah tempat wisata di Jagoi Babang dan sekitarnya.

1. Bung Kupu'ak

Bung Kupu'ak merupakan salah satu destinasi wisata yang wajib dikunjungi saat berada di Jagoi Babang. Pasalnya, kawasan ini menyuguhkan wisata budaya yang luar biasa.

Kepala Dusun Jagoi Babang Libik mengatakan Bung Kupu'ak memiliki rumah panggung khas suku Dayak Bidayuh. Tak hanya itu, dalam proses pembangunan rumah adat tersebut juga tidak terlepas sejumlah ritual.

Rumah Adat Bung Kupuak Foto: dok. detikcom/Rifkianto Nugroho

"Bentuk bangunan ini masih asli suku dayak Bidayuh. Kalo yang ini (yang besar) merupakan ciri khas dari sama dari yang di Malaysia," kata Libik saat ditemui oleh detikcom beberapa waktu lalu.

Tak hanya itu, tempat ini juga menghadirkan sejumlah keunikan lainnya, salah satunya yakni tengkorak setengah kepala manusia. Tengkorak setengah kepala manusia itu dianggap keramat oleh masyarakat setempat.

2. Riam

Selain Bung Kupu'ak, riam atau air terjun merupakan salah destinasi yang wajib dikunjungi saat berada di wilayah Jagoi Babang dan sekitarnya. Salah satu air terjun yang direkomendasikan yakni Riam Merasap.

Riam Merasap Foto: dok. detikcom/Rifkianto Nugroho

Saat mengunjungi kawasan tersebut, para wisatawan akan disuguhkan dengan pemandangan air terjun yang lebarnya sampai 8 meter dan tinggi 25 meter. Saking besarnya, percikan-percikan air yang jatuh kerap membuat air terjun tersebut seakan berasap.

Baca selengkapnya

Sepanjang jalur rafting, keduanya akan menyuguhkan pemandangan hutan asli khas Kalimantan. Jika beruntung wisatawan bisa melihat sejumlah kera yang berlalu-lalang di kawasan tersebut.

3. PLBN Jagoi Babang

Berwisata ke ujung negeri rasanya kurang pas kalau tidak mengunjungi Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Jagoi Babang. PLBN Jagoi Babang merupakan pintu masuk-keluar bagi warga yang dari Indonesia ke Malaysia, begitupun sebaliknya.

PLBN Jagoi Babang Foto: dok. detikcom/Rifkianto Nugroho

PLBN Jagoi Babang banyak mengadopsi bangunan tradisional khas suku Dayak yakni Rumah Panjang. Tak hanya itu, terdapat pula ornamen berwarna merah dan tameng khas suku Dayak yang ada di PLBN Jagoi Babang.

Meskipun begitu, untuk saat ini, PLBN Jagoi Babang belum bisa dikunjungi karena masih dalam proses pembangunan. Bangunan ini ditargetkan sudah resmi beroperasi akhir 2022 ini.

4. Kampung Kreatif

Di salah satu pedalaman Kalimantan Barat dan dekat dengan perbatasan Sarawak, Malaysia ternyata ada satu kampung kreatif warga suku Dayak Bidayuh. Menurut Kepala Desa Sekida Sujianto kampung kreatif disebut karena kebanyakan warganya, terutama perempuan, merupakan pengrajin anyaman rotan berupa tas yang disebut sebagai Juah.

Kampung kreatif warga suku Dayak Bidayuh. Foto: dok. Rinto Heksantoro/detikJateng

Di kampung ini masih terlihat beberapa rumah kayu tinggi yang sudah berumur ratusan tahun. Lalu juga ada satu dua orang ibu-ibu pengrajin yang sedang membuat tas juah di depan rumahnya. Ada sejumlah jenis kerajinan tangan rotan mulai dari ukuran kecil hingga besar tersedia di kampung ini.

"Sebutan sebenarnya itu juah, nama lokalnya. Nama pokoknya juah, terus ada ukurannya, kalau yang ukuran kecil itu namanya jumuak, yang ukuran sedang ada namanya juak mutuam, yang besar base, yang tinggi sajuah, ada bermacam jenis," kata Sujianto.

5. Sebujit

Sebujit merupakan salah destinasi wisata yang wajib dikunjungi saat berada di Jagoi Babang dan sekitarnya. Pasalnya Sebujit merupakan desa yang masih kental dengan budaya Dayak.

Setiap tanggal 15 Juni, warga Sebujit kerap mengadakan Gawai yang merupakan ritual adat atau syukuran pasca-panen. Tak hanya itu, masyarakat di desa tersebut turut mengadakan Ritual Nyobeng yakni mencuci kepala tengkorak leluhur. Acara ini lah yang kerap menarik banyak wisatawan untuk berkunjung ke Sebujit.

Meskipun mayoritas Jagoi Babang pemeluk agama Katolik, bagi wisatawan yang Muslim jangan khawatir untuk memilih makanan. Sebab daerah tersebut menyuguhkan sejumlah makanan dan minuman halal yang bisa dikonsumsi.

Rumah Adat Sebujit Foto: dok. detikcom/Rifkianto Nugroho

Untuk akses perbankan, para wisatawan bisa memanfaatkan layanan Bank BRI yang kantornya terdapat di Seluas. Jika merasa jauh, wisatawan juga menggunakan layanan Agen BRILink yang banyak tersebar di kawasan tersebut. Agen BRILink akan memberikan layanan keuangan seperti ambil, transfer uang, dan lainnya layaknya di kantor bank.

"Kalau untuk wilayah yang di perbatasan di Jagoi Babang, ada kurang lebih 3 Agen BRIlink yang melayani wilayah perbatasan," kata Kaunit BRI Seluas Zerry Hudha.

detikcom bersama BRI mengadakan program Tapal Batas yang mengulas perkembangan ekonomi, infrastruktur, hingga wisata di beberapa wilayah terdepan Indonesia. Untuk mengetahui informasi dari program ini ikuti terus berita tentang Tapal Batas di tapalbatas.detik.com!