Jalan masuk ke de-djawatan hanyalah jalan kecil yang hanya bisa dilewati bus sedang dan satu motor. Tiada kesan istimewa hingga masuk ke bagian pelataran melewati gerbang.
Menurut tur guide kami, destinasi yang ada di Banyuwangi terbilang jauh-jauh jaraknya jika ditempuh dari kota. Dan, de-djawatan berjarak tempuh sekitar 1 jam perjalanan.
Gerbang de-djawatan Banyuwangi hanyalah pagar biasa seperti kepunyaan rumah-rumah warga. Benar-benar tiada yang mencolok dari destinasi ini jika dilihat sekilas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa yang membuat de-djawatan Banyuwangi bak gula yang selalu dicari dan dikerubungi semut. Padahal, jika dilihat seksama, lokasinya berada di kelilingi oleh sawah dan ladang.
![]() |
Hutan sepetak yang mirip latar Lord of The Rings itu dipenuhi oleh pohon trembesi berusia ratusan tahun. Sisi magisnya adalah lumut dan tumbuhan parasit yang menjalar di dahan-dahannya seperti bagian asli pohon.
Kerapatan pepohonan di de-djawatan Banyuwangi juga membuat kawasan itu begitu teduh di siang yang terik. Kami mengunjunginya sekira pukul 09.00 WIB dan terasa sangat teduh.
Di sisi lain, para fotografer atau videografer harus mencari spot terbaik agar seperti berada di tengah hutan lebat. Jika tidak, kerenggangan pohon yang ada akan menampilkan sawah juga ladang jati di sisi-sisi sampingnya.
![]() |
de-djawatan Banyuwangi diresmikan sekitar tahun 2018. Sebelumnya, destinasi ini adalah tempat menyimpan kayu dan berhenti digunakan bertahun-tahun sebelumnya.
Tiket Masuk dan Fasilitas de-djawatan Banyuwangi
Tiket de-djawatan Banyuwangi sebesar Rp 7.500. Destinasi itu buka setiap hari sepanjang tahun dari pukul 07.30-17.00 WIB.
Fasilitas di de-djawatan Banyuwangi adalah parkir yang cukup luas, toilet, musala dan kafe juga warung di dalam kawasan. Jika lelah berkeliling, traveler bisa menyewa delman.
(msl/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum