DOMESTIC DESTINATIONS
Bromo Steril dari Kendaraan saat Wulan Kapitu 23 Desember, Turis Jalan Kaki

Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) menyatakan bahwa kawasan Bromo bebas dari aktivitas kendaraan bermotor untuk memperingati adat dan budaya masyarakat Tengger pada Wulan Kapitu.
Kepala Balai Besar TNBTS Hendro Widjanarko di Kota Malang, Jawa Timur, Selasa mengatakan bahwa penutupan kaldera Tengger dari kendaraan bermotor tersebut dilakukan pada 23 Desember 2022 mulai pukul 18.00 WIB hingga 24 Desember pukul 18.00 WIB.
"Dilakukan penutupan kaldera Tengger TNBTS dari kendaraan bermotor, kecuali untuk kedaruratan," kata Hendro seperti dilansir dari Antara.
Hendro menjelaskan, kaldera Bromo juga akan bebas dari kendaraan bermotor pada akhir Wulan Kapitu yang jatuh pada 21-22 Januari 2023 dengan waktu yang sama. Pengumuman itu tertuang dalam Surat Nomor PG.10/T.8/BIDTEK/BIDTEK.1/KSA/2022.
Menurutnya, meskipun dilakukan pembatasan kendaraan bermotor di kawasan itu, aktivitas pariwisata di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru tersebut tetap diperbolehkan. Namun, para wisatawan tidak diperkenankan menggunakan kendaraan bermotor.
"Masih diperbolehkan kunjungan wisata, hanya saja untuk kaldera Bromo atau Tengger, tidak diperkenankan menggunakan kendaraan bermotor," ujarnya.
Ia menambahkan, kendaraan bermotor dari arah Kabupaten Pasuruan hanya diperbolehkan hingga Pakis Bincil, dari arah Kabupaten Malang serta Kabupaten Lumajang hingga Jemplang dan dari arah Kabupaten Probolinggo hanya sampai Cemorolawang.
"Ini dilakukan untuk menghormati adat dan budaya masyarakat Tengger pada Wulan Kapitu," ujarnya.
Pembatasan kendaraan bermotor itu, lanjutnya, juga memperhatikan surat yang dikeluarkan oleh Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia Kabupaten Probolinggo pada 5 Desember 2022 perihal Pemberitahuan Wulan Kapitu Nomor 219/PHDI-KAB/XII/2022.
Tentang Tradisi Wulan Kapitu
Sementara itu mengutip detikJatim, Sekretaris Paruman Dukun Pandita Kawasan Tengger, Bambang Suprapto mengatakan pada bulan ini masyarakat Suku Tengger akan melakukan laku puasa mutih selama satu bulan penuh. Itu dilakukan untuk menahan perilaku atau sifat keduniawian dan lebih mendekatkan diri kepada Tuhan.
Menurut Bambang, masyarakat Suku Tengger yang tinggal di sekitar Gunung Bromo akan menjalankan tradisi Wulan Kapitu atau bulan ketujuh dalam kalender masyarakat Tengger karena bulan itu dianggap sebagai bulan yang suci.
"Pada saat Wulan Kapitu, masyarakat Suku Tengger akan melakukan puasa mutih, di mana mereka hanya akan mengkonsumsi makanan seperti air mineral, nasi putih, tanpa adanya bahan bumbu penyedap rasa," kata Bambang.
"Untuk batas kendaraan bermotor dari pintu masuk Pasuruan, maksimal di Pakis Binjil, pintu masuk Probolinggo maksimal di Cemoro Lawang dan pintu masuk Malang maksimal di Jemplang," tambah Bambang.
Sementara itu ada beberapa spot wisata di Gunung Bromo yang masih bisa dikunjungi dengan kendaraan bermotor seperti Gunung Penanjakan, Bukit Kedaluh, dan Bukit Cinta.
"Untuk spot wisata yang tidak dapat dikunjungi dengan kendaraan bermotor di antaranya Gunung Bromo, Laut Pasir, Savana dan Mentigen," jelas Bambang.
Bagi para wisatawan yang berkunjung ke Bromo kata Bambang, diperbolehkan untuk menaiki kuda dengan catatan membawa kantong untuk menampung kotoran.
Pada peringatan tradisi Wulan Kapitu, lanjut Bambang, harus steril dari yang namanya kendaraan yang digunakan oleh pengunjung. Kendaraan dilarang masuk ke kawasan Bromo.
"Jika ingin masuk ke kawasan Bromo, bisa berjalan kaki saja," tandas Bambang.
Simak Video "Detik-detik Khofifah Jatuh Saat Jajal Jembatan Kaca Gunung Bromo"
[Gambas:Video 20detik]
(ddn/ddn)