Plang bertulis LANGGAR menyita perhatian detikcom usai menyambangi kawasan Danau Batur, Kintamani, Bali. Tim pun langsung belok dan berpikir itu adalah musala di dalam kompleks pura.
Benar. Ada musala yang terletak di dalam komplek pura. Masuk lorong sejauh 100 meter, kami memarkir mobil dan terlihat jelas kompleks bernama Pura Langgar itu.
Di pelatarannya, hanya ada anak-anak bermain bola. Kawasan Pura Langgar yang berlokasi di Desa Bunutin, Bangli itu memang sangat adem karena dikelilingi oleh parit dan terdapat kolam bertahta pelinggih di tengahnya.
Nama destinasi yang tertera di plangnya yakni Pura Dalem Jawa (LANGGAR). Destinasi ini belum dimaksimalkan sebagai tempat wisata.
Tiada tiket masuk untuk masuk ke Pura Langgar Bangli. Pun penjaga gerbang juga tiada di sana. Namun kami beruntung sore itu karena ada orang yang merawat mendatangi kami saat menengok dari luar pagar.
Perawat itu bernama Agung Alit. Kata dia, memang benar bahwa Pura Langgar Bangli memang identik dengan agama Islam dan destinasi itu juga biasa digunakan untuk salat oleh orang muslim.
"Ini masih dipakai untuk salat. Hanya sesekali kalau ada teman orang muslim datang berkunjung. Saudara kan banyak yang dari Jawa. Mereka beragama Islam," kata Agung kepada detikcom beberapa hari lalu.
"Kalau waktunya salat mereka akan melakukan ibadah di sini," ujar dia.
Tentang musala di Pura Langgar
Menurut penelitian berjudul PURA LANGGAR SEBAGAI DAYA TARIK WISATA DAN WAHANA SOLIDARITAS ANTARAGAMA dari Ida Bagus Gde Pujaastawa dkk dari Universitas Udayana, destinasi memang sangat menarik. Karena, ada dua agama yang beribadah di satu komplek.
Berikut kutipannya:
Keberadaan pura ini menjadi unik dan menarik, karena di dalam kompleks pura terdapat sebuah bangunan suci berbentuk persegi empat berukuran 6x6 meter yang menyerupai musala atau langgar, tempat ibadah umat muslim.
Berbeda dengan bentuk arsitektur bangunan tempat suci (pura) di Bali pada umumnya, arsitektur bangunan Pura Langgar menyerupai sebuah langgar berundak dua, berpintu empat, serta atapnya bertingkat dua.
Konon, dua tingkat atap tersebut melambangkan syariat atau hukum yang mengatur tata kehidupan dan peribadatan umat muslim, sedangkan dua undak melambangkan jalan menuju Tuhan.
Bangunan yang penuh ukiran di setiap sudutnya ini memiliki pintu di setiap sisinya, yang mencirikan tempat persembahyangan umat Islam. Pura ini dilengkapi pula dengan beberapa fasilitas seperti tempat berwudhu dan salat bagi umat Islam, dan toilet.
Areal pura dikelilingi oleh telaga yang dihiasi bunga teratai. Di sekitarnya juga terdapat beberapa pura lainnya seperti Pura Penataran Agung Bunutin, Pura Pajenengan, dan Pura Dalem Desa Adat Bunutin.
Simak Video "Video: Acara HUT Bhayangkara di Bali, Kapolda Unjuk Gigi Kemampuan Kempo"
(msl/fem)