Yogyakarta memang berlanskap pegunungan juga perbukitan. Di sana ada jalur mematikan namun indah dan pernah diusulkan untuk dihapus sementara dari peta online saat Nataru.
Jalur Cinomati di Pedukuhan Cegokan, Kalurahan Wonolelo, Kapanewon Pleret, Kabupaten Bantul memang terkenal ekstrem. Namun siapa sangka jalur tersebut juga menyuguhkan pemandangan alam yang indah.
Pantauan detikJateng di jalur Cinomati, Jumat (30/12/2022) tampak kendaraan bermotor baik roda dua dan empat silih berganti melintas di jalur tersebut. Tampak pula beberapa spanduk bertuliskan 'perhatian bagi wisatawan dilarang melintas jalan cinomati' hingga 'perhatian anda memasuki jalan mendaki, hati-hati' yang terpasang di jalur masuk utama Cinomati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan di bagian atas jalur Cinomati tampak sebuah bangunan semi permanen yang berfungsi sebagai pos pemantauan. Tampak pula posko tersebut baru saja didirikan untuk menyambut libur Tahun Baru.
Menyusuri jalur Cinomati, detikJateng mendapati pemandangan alam yang indah. Mengingat di kanan kiri jalur tersebut banyak terdapat pepohonan rindang.
![]() |
Bahkan, jika sampai di atas jalur Cinomati pengendara dapat melihat pemandangan Kabupaten Bantul dari ketinggian. Memang tidak seindah bukti bintang tapi pemandangan pepohonan yang hijau cukup memanjakan mata.
Warga Dukuh Cegokan, Sugito (55), tidak menampik jika jalur Cinomati merupakan jalur yang ekstrem. Apalagi jalur tersebut kerap dilintasi saat libur lebaran hingga libur Natal dan tahun baru.
![]() |
Dihapus dari Google Maps
Banyaknya tanjakan dan turunan ekstrem di jalur Cinomati, Pedukuhan Cegokan, Kalurahan Wonolelo, Kapanewon Pleret, Bantul jalur itu rawan kecelakaan lalu lintas. Jalur ini bahkan diusulkan untuk dihapus sementara dari peta digital Google Maps untuk mengurangi resiko timbulnya korban saat liburan Nataru.
"Kecelakaan sering ada karena kemungkinan besar karena mereka belum tahu medannya," kata Sugito saat ditemui di kediamannya, Cegokan, Bantul, Jumat (30/12/2022).
Selain itu, kebanyakan laka lantas yang terjadi menimpa pengendara dengan kendaraan bermotor jenis matik yang menuruni jalur Cinomati. Menurut Sugito, hal itu karena sebelum menuruni jalur Cinomati pengendara sudah menggunakan rem dan saat menuruni jalur tersebut rem menjadi panas lalu blong.
"Biasanya yang menggunakan kendaraan jenis matik, karena kan jalannya turunan curam ya dan rem sudah panas lalu kosong remnya dan terjadi kecelakaan," ujarnya.
Kendati demikian, dia menyebut sebagian besar korban laka lantas di jalur Cinomati tidak mengalami luka parah. Terlebih intensitas kejadian laka lantas saat ini sangat berkurang.
Baca artikel selengkapnya di detikJateng
(msl/msl)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum