Jawa Barat memiliki beragam permainan tradisional yang menarik untuk dimainkan. Meskipun tak bisa dipungkiri, permainan tradisional ini sudah kalah pamor dengan berbagai munculnya permainan modern.
Permainan tradisional yang banyak dimainkan di Jawa Barat yakni bentengan, boy-boyan, petak umpet, hadang atau gobak sodor, egrang, gasingan, kelereng, congklak, bekel, dan lain-lain.
Masing-masing permainan tradisional ini memiliki bentuk dan aturan sendiri. Tujuan permainannya biasanya untuk mendapatkan kesenangan, kepuasan atau hanya sekadar untuk mengisi waktu luang.
Salah satu permainan tradisional yang populer yakni permainan bentengan atau bebentengan. Tak hanya dimainkan oleh masyakarat di Jawa Barat, permainan bentengan ini juga kerap dimainkan di daerah Jawa dan Betawi.
Permainan bentengan juga dikenal dengan nama lain seperti rerebonan, prisprisan, omer, dan jekjekan. Bentengan ini kaya mengandung nilai pendidikan dan kesehatan jasmani. Selain menyenangkan, permainan bentengan juga bisa sambil melatih kekompakan para pemainnya.
Selain itu aturannya terbilang sederhana dan mudah dimainkan oleh anak-anak hingga orang dewasa.
Bentengan adalah permainan tradisional berkelompok yang membutuhkan ketangkasan, kecepatan berlari dan strategi yang handal. Dibutuhkan dua kelompok yang berlawanan, dengan pemain di masing-masing kelompok minimal 4 orang.
Setiap pemain di kedua kelompok harus menjaga "benteng" atau "markas" sekaligus membuat strategi untuk menakklukan benteng atau markas lawan. Pemain harus lincah dan gesit berlari untuk menjaga benteng dan menangkap lawan.
Tujuan utama dari permainan benteng ini adalah menyerang dan mengambil alih "benteng" atau "markas" milik kelompok lawan.
Cara Bermain Bentengan
Dikutip dari laman Kemendikbud.go.id berikut cara menikmati permainan bentengan:
1. Permainan ini dimulai dengan dua kelompok yang masing - masing terdiri dari 4 sampai dengan 8 orang.
2. Selanjutnya masing - masing kelompok memilih tiang atau pilar sebagai "benteng / markas". Di sekitar benteng tersebut terdapat area aman untuk kelompok yang memiliki tiang atau pilar tersebut. Bila berada di area aman, mereka tidak perlu takut terkena lawan.
3. Para anggota kelompok akan berusaha menyentuh lawan dan membuatnya
tertawan / tertangkap'.
4. Pemain harus sering kembali dan menyentuh bentengnya karena "penawan" dan yang 'tertawan' ditentukan dari waktu terakhir menyentuh 'benteng',
5. Orang yang paling dekat waktunya menyentuh benteng berhak menjadi 'penawan'. Mereka bisa mengejar dan menyentuh anggota lawan untuk menjadikan tawanan.
6. Pemenangnya adalah kelompok yang dapat menyentuh tiang atau pilar lawan dan meneriakkan kata 'benteng'.
Strategi Bentengan
1. Seperti pada perang, benteng membutuhkan strategi untuk memenangkan permainan. Salah satu strategi permainan ini adalah membagi anggota kelompok menjadi "penyerang", "mata - mata", "pengganggu", dan "penjaga benteng".
2. Penyerang bertugas mencari celah agar dapat menyentuh benteng lawan. mata - mata bertugas mencari lawan yang telah lama tidak menyentuh benteng. Pengganggu bertugas memancing lawan untuk keluar dari daerah aman. Penjaga "benteng" harus menjaga benteng mereka dari pihak lawan yang ingin menyentuh benteng.
---
Artikel ini telah tayang di detikJabar.
Simak Video "Video: Kata Hengky Kurniawan soal Usulan Ganti Nama Bandung Barat "
(sym/sym)