DOMESTIC DESTINATIONS
Masjid Agung Bekasi Ternyata Sudah Eksis Sejak Zaman Belanda

Masjid Agung Al-Barkah di Bekasi ternyata memiliki nilai historis panjang. Masjid ini sudah berdiri sejak era kolonial.
detikcom berkesempatan untuk menyaksikan Masjid Agung Al-Barkah yang terletak di dekat Alun-alun Bekasi pada Sabtu (21/1/2023). Kami menyusuri daerah tersebut dalam agenda walking tour bersama Komunitas Ngojak dan beberapa sejarawan asal Bekasi.
Masjid tersebut cukup besar dan bahkan sudah dapat terlihat ketika kami menyusuri jalan dari Stasiun Bekasi. Dari kejauhan empat pilar dan kubahnya yang besar mengintip dari kejauhan. Semakin didekati, masjid ini memancarkan keindahannya tersendiri.
Masjid ini mempunyai letak strategis karena terletak di dekat Alun-alun Kota Bekasi. Biasanya masjid ini menjadi tempat beribadah bagi masyarakat sekitar dan juga pekerja dari beberapa kantor pemerintahan yang terdapat di sekitar sini.
![]() |
Walaupun tampak seperti bangunan yang baru, ternyata Masjid Al-Barkah ini pun sudah dibangun sejak lama dan memiliki nilai historis yang panjang loh. Sejak 1890 masjid ini dahulu merupakan sebuah surau atau musala yang dipelopori penghulu Landraad saat itu, Abdul Hamid, dengan menggunakan tanah wakaf Bachroem yang merupakan seorang warga dengan tanah sebesar 3.370 meter persegi.
Setelah itu sejak tahun 1911, tanda masjid sudah dapat ditemukan di peta buatan belanda pada masa itu. Hal tersebut seperti yang dijelaskan sejarawan sekaligus penulis Buku Sejarah Bekasi, Endra Kusnawan.
"1911 itu berdasarkan peta buatan Belanda, bahwa di alun-alun telah terdapat masjid. Sedangkan peta tahun 1903, tidak ada masjid di alun-alun atau bisa saja, 1890 itu sejenis mushola kecil, bukan masjid. Sebab di peta itu yg terdeteksi masjid," Endra menjelaskan.
![]() |
Walaupun terbilang sudah dibangun sejak lama, Masjid Al-Barkah ini sayangnya bukan merupakan Cagar Budaya, karena sudah berulang kali dibangun dan juga dirombak.
"Masjid ini tidak termasuk bangunan cagar budaya, karena ini bangunan yang kesekian kali. Lokasinya cuman di situ doang, cuman bukan hanya pugar, tetapi diratakan dibangun - diratakan dibangun (dirombak)," ujar Endra.
Walau nilai historis di bangunannya sudah hilang, terdapat hal historis lain di masjid ini yang dapat kamu temui. Yaitu terdapatnya makam demang yaitu kepala distrik Bekasi, dan juga terdapat makam Mad Nuin Hasibuan yang namanya juga diabadikan sebagai nama Alun-alun Bekasi.
Simak Video "Sederet Fakta Kasus Pemukulan Imam Masjid Bekasi yang Berakhir Damai"
[Gambas:Video 20detik]
(pin/pin)