Welcome d'travelers !

Ayo share cerita pengalaman dan upload photo album travelingmu di sini. Silakan Daftar atau

ADVERTISEMENT

Sabtu, 28 Jan 2023 20:15 WIB

DOMESTIC DESTINATIONS

Asal Usul Batu Api di Jalur Pendakian Gunung Manglayang

Nur Azis
detikTravel
Jalur pendakian di Gunung Manglayang.
Foto: Gunung Manglayang (Nur Azis/detikJabar)
Sumedang -

Para pendaki gunung di Jawa Barat, pasti tahu Batu Api di jalur pendakian gunung Manglayang. Bagaimana sih kisah asal usul batu ini?

Gunung Manglayang yang berada di antara Kabupaten Bandung dan Kabupaten Sumedang, bisa ditempuh dari jalur Baru Beureum yang berlokasi di Desa Sindangsari, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Sumedang.

Para pendaki yang melewati jalur itu tentunya sudah tidak asing lagi dengan nama Batu Api. Batu Api ini lokasinya berada di pos satu dari jalur yang akan menuju ke puncak utama.

Disebut jalur menuju puncak utama, lantaran jalur via Baru Beureum memiliki dua jalur, yaitu jalur menuju puncak utama dan jalur menuju puncak bayangan atau warga lokal menyebutnya dengan nama Prisma.

Namun tahukah Anda bagaimana asal usul dari batu tersebut hingga disebut Batu Api?

Dayat (41), Pengelola Barubeureum dari Karang Taruna Desa Sindangsari yang juga dari Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) menjelaskan tempat yang terkenal di jalur menuju puncak utama sebenarnya adalah Curug Antani atau sebuah air terjun yang memiliki ketinggian sekitar 10-20 meter.

"Salah satu daya tarik pendakian di sini itu, salah satunya adanya curug, curug ini berada sekitar 100 meter sampai 200 meter dari tempat bernama Batu Api," terangnya.

Sementara untuk Batu Api sendiri, kata Dayat, adalah berupa batu besar yang lokasinya berada di pos satu. Menurut cerita, sambung Dayat, dulunya di sekitaran tempat itu oleh orang tua dulu sering jadi area perburuan babi hutan.

"Dalam perburuan itu ada istilahnya milét atau berkelahi sama babi hutan," ujarnya.

Dayat melanjutkan, batu besar itu sudah ada di sana pada waktu itu dan awalnya tidak terbelah seperti sekarang. Batu itu jadi terbelah lantaran sering diduduki para pemburu babi kala itu

"Batu itu terbelah dan dinamakanlah Batu Api," ujarnya.

Jalur pendakian Baru Beureum memiliki dua jalur pendakian. Pertama, jalur menuju puncak bayangan atau dikenal dengan nama Prisma. Jalur ini memiliki empat pos pendakian.

"Keuntungan dari jalur ini, selain bisa menuju ke puncak bayangan atau prisma, juga bisa dilanjutkan ke puncak utama, di puncak bayangan sendiri, para pendaki bisa menikmati panorama Kota Bandung secara terbuka. Namun di sini hanya muat sampai 8 tenda saja," paparnya.

Dayat menyebut, butuh waktu sekitar 1,5 jam sampai 2,5 jam hingga sampai ke puncak bayangan. Sementara jika akan dilanjutkan ke puncak utama membutuhkan waktu sekitar 30 menit.

"Jalur prisma dikenal memiliki jalur vertikal atau nanjak terus, cuma kelebihannya itu jika sudah sampai puncak bayangan maka bisa menikmati pemandangan kota dari ketinggian," terangnya.


-----

Artikel ini telah naik di detikJabar dan bisa dibaca selengkapnya di sini.



Simak Video "WHO Bantah Hentikan Pencarian Asal-usul Covid-19"
[Gambas:Video 20detik]
(wsw/wsw)
BERITA TERKAIT
BACA JUGA