Menguak Larangan Berbaju Hijau di Pelabuhanratu, Benarkah Mengundang Cilaka?

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Menguak Larangan Berbaju Hijau di Pelabuhanratu, Benarkah Mengundang Cilaka?

Syahdan Alamsyah - detikTravel
Selasa, 14 Feb 2023 19:45 WIB
Pantai Palabuhanratu dan Nyi Roro Kidul
Pantai Palabuhanratu (Syahdan Alamsyah/detikJabar)
Sukabumi -

Di balik pesona keindahan pesisir Pantai Palabuhanratu yang membentang hingga ke wilayah Cisolok, Karang Hawu sebuah mitos turun temurun diceritakan sejumlah warga. Saking kentalnya, mitos itu bahkan sudah banyak diketahui wisatawan yang datang ke kawasan Palabuhanratu.

Mitos yang santer dibicarakan salah satunya adalah wisatawan berpakaian hijau dilarang berenang di pantai, konon pakaian itu adalah kesukaan penguasa pantai selatan Nyi Roro Kidul. Diketahui dalam setiap gambaran sosok astral itu memang kerap menggunakan pakaian hijau.

"Kisah itu berkembang dari dulu sampai sekarang, kisah yang mungkin berawal dari banyaknya pengunjung yang tenggelam dan kebetulan memakai pakaian hijau. Konon pakaian hijau itu adalah khas kerajaan pantai selatan, kesukaan Nyi Roro Kidul," kata Suhendi (55) warga Palabuhanratu kepada detikJabar, Senin (13/2/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suhendi menyebut perwujudan Nyi Roro Kidul selama ini memang kerap diidentikan dengan pakaian serba hijau. Ada yang duduk di kereta kuda, ada juga yang digambarkan berdiri diantara ombak pantai selatan.

"Lihat saja, mayoritas dalam lukisan atau film-film, pakaian ratu penguasa pantai selatan itu kerap memakai pakaian hijau. Nah hal itu yang mungkin membuat mitos itu beredar secara luas, anggapannya mereka yang berenang dengan pakaian hijau akan diambil ruh nya kemudian bermukim di kerajaan pantai selatan. Kalau saya pribadi tidak mempercayai itu," papar Suhendi.

ADVERTISEMENT

Senada dengan Suhendi, Firman Nirwan Boestoemi Ketua Adat Padjajaran Anyar Palabuhanratu mengatakan kisah itu hanya mitos belaka yang memang berkembang turun temurun sejak dulu di Palabuhanratu.

"Mitos baju hijau sebetulnya tidak ada, kemudian juga ada mitos orang Bandung dilarang berenang karena akan celaka. Toh banyak orang Palabuhanratu yang jadi korban di pantai, ini lebih karena kecerobohan mereka yang berenang dan abai dengan peringatan penjaga pantai, karena arus di kita itu kan teluk jadi kadang tidak mudah diprediksi kondisi arusnya," kata Firman saat berbincang dengan detikJabar.

Soal warna hijau, Firman justru menceritakan salah satu riwayat yang mengatakan bahwa warna hijau merupakan simbol kesejukan dan simbol tumbuh-tumbuhan.

"Ada sebuah riwayat yang menceritakan warna hijau adalah warna yang paling disukai Rasulullah SAW," imbuh Firman.

"Intinya jangan mitos kemudian berujung jadi celaka, yang harus diperhatikan ketika berenang di pantai Teluk Palabuhanratu itu bendera larangan berenang dan imbauan dari penjaga pantai. Jangan karena mitos pakaian hijau dan orang Bandung, secara ghaib Ibu Pantai Selatan itu ada tapi bagi orang- orang yang bersih hatinya yang bisa bertemu," pungkas Firman.

---

Artikel ini telah tayang di detikJabar.




(sym/sym)

Hide Ads