Welcome d'travelers !

Ayo share cerita pengalaman dan upload photo album travelingmu di sini. Silakan Daftar atau

ADVERTISEMENT

Jumat, 17 Feb 2023 22:10 WIB

DOMESTIC DESTINATIONS

Fakta-fakta Gunung Bawah Laut Pacitan yang Perlu Kamu Tahu

Denza Perdana
detikTravel
Potret pencitraan gunung bawah laut Indonesia
Foto: Hasil pencitraan gunung bawah laut Pacitan (dok. Badan Informasi Geospasial)
Pacitan -

Gunung bawah laut ditemukan di perairan Pacitan oleh Badan Informasi Geospasial (BIG). Berikut fakta-fakta tentang gunung itu yang perlu kamu tahu.

Keberadaan gunung bawah laut itu sudah disampaikan kepada pemerintah kabupaten setempat. Meski demikian, diperlukan adanya penelitian lebih lanjut untuk menentukan aktif tidaknya gunung bawah laut itu dan apakah keberadaan gunung itu bisa mengancam atau tidak.

Berikut fakta-fakta berkaitan dengan gunung bawah laut tersebut:

1. Lokasi Gunung

Gunung bawah laut yang ditemukan berada sekitar 200 kilometer di sebelah barat daya perairan Pacitan.

"Ya, betul. Sudah disampaikan kepada Bapak Bupati," kata Kepala Pelaksana BPBD Pacitan Erwin Andriatmoko, beberapa waktu lalu.

2. Kedalaman dan Tinggi Gunung

Sesuai data yang diperoleh dari BIG, gunung bawah laut itu memiliki tinggi 2.300 meter dari dasar laut. Diameternya sekitar 10 kilometer. Kedalamannya antara 3 hingga 4 kilometer dari permukaan air.

"Sedangkan untuk aktivitasnya masih perlu diteliti," imbuhnya.

3. Proses Terbentuknya Gunung Bawah Laut

Dari penjelasan BIG, Erwin mengatakan bahwa kemunculan gunung bawah laut adalah efek tumbukan lempeng Indo-Australia di Samudera Hindia. Analisis itu didapat setelah BIG melakukan survei dan pemetaan. Proses terjadinya pun memakan waktu lama.

"Ibaratnya lantai karena ada desakan lalu ada yang menonjol. Hasil identifikasi para ahli yang paling besar berada di selatan Pacitan," paparnya terkait fenomena yang juga disebut roo rise tersebut.

4. Gunung Itu Berada di Lokasi Tumbukan Lempeng

Pakar Geologi ITS, Dr Amin Widodo menganalisis proses terbentuknya gunung bawah laut baru itu. Dia memaparkan bahwa sepanjang 200 kilometer dari pantai di Jatim memang merupakan lokasi tumbukan lempeng. Lempeng Indo-Australia bertemu dengan lempeng Eurasia di Samudra Hindia.

"Lempeng Indo-Australia di Samudra Hindia itu itu menyusup di bawah Eurasia yang ada di Pulau Jawa. Karena mendorong, maka ada bagian yang bisa naik lebih cepat dibandingkan yang lain," papar Amin kepada detikJatim, Minggu (12/2/2023).

Tumbukan lempeng itu membentang di sepanjang Pulau Jawa hingga Lombok. "Lokasi tempat tumbukan lempeng tadi di sebelah selatannya semakin mendalam, kalau sebelah utaranya ke atas menimbulkan gundukan atau gunung," jelasnya.

Orang awam, kata Amin, bisa melihat jelas tumbukan lempengan yang mencolok di Samudra Hindia melalui Google Maps. "Di Google Maps itu bisa dilihat. Di bagian selatan itu ada yang warnanya biru gelap, di daerah itu adalah tumbukan yang menjorok ke bawah atau palung. Di dekatnya palung, ada yang naik," sebutnya.

5. Ancaman Gunung Bawah Laut

Pakar Geologi ITS Dr Amin Widodo mengungkapkan perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk mengetahui apakah gunung bawah laut di Pacitan dapat mengancam atau tidak. "Kalau kita pengen tahu ya ke sana langsung (untuk meneliti)," kata Amin.

Amin hanya mengingatkan ancaman yang bisa muncul dari sebuah gunung bawah laut. Yakni saat gunung itu longsor hingga memicu tsunami. "Bahayanya itu kalau longsor seperti di Cianjur, ada gempa terus (gunung bawah laut) longsor. Nah, longsor gunung bawah laut itu bisa menimbulkan tsunami," ujarnya.

Tsunami yang ditimbulkan dari longsor gunung bawah laut bisa membahayakan karena muncul tanpa tanda-tanda atau peringatan. "Tapi, ya, untuk memastikan gunung bawah laut yang ada di Pacitan itu harus dilihat dulu. Belum tahu juga gunung aktif atau tidak," ungkap Amin.

6. Tidak Ada Catatan di Database PVMBG

Koordinator Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM Oktory Prambada menegaskan bahwa gunung bawah laut yang ditemukan BIG di Pacitan itu tidak ada dalam database-nya.

"Kami tampung dulu itu, karena di dalam database kami tidak ada. Karena itu benar-benar baru," ujar Oktory ketika dikonfirmasi detikJatim, Senin (13/2/2023).

Karen tidak ada catatan tentang gunung itu Oktory menyatakan bahwa PVMBG juga belum bisa menentukan apakah gunung bawah laut Pacitan itu aktif atau tidak. "Kami perlu lihat dulu barangnya untuk menentukan itu," katanya.


-----

Artikel ini telah naik di detikJatim dan bisa dibaca selengkapnya di sini.



Simak Video "Pacitan Diguncang Gempa M 4,4"
[Gambas:Video 20detik]
(wsw/wsw)
BERITA TERKAIT
BACA JUGA