DOMESTIC DESTINATIONS
Kisah-kisah Mistis Pabrik Karet Tjipetir di Sukabumi

Kisah-kisah mistis tak bisa dipisahkan dari bangunan tua. Salah satunya pabrik karet Tjipetir di Sukabumi yang pernah gegerkan Eropa. Bagaimana kisahnya?
Tjipetir adalah pabrik pengolahan getah perca atau Gutta Percha milik PTPN VIII Sukamaju, Kabupaten Sukabumi. Pabrik dengan produk Tjipetir-nya sempat menggegerkan Eropa pada 2014 silam.
Ada mitos yang menyebar dari mulut ke mulut seputar pabrik. Terselip kisah mesin Nyi Ronggeng dan Kamar Mati di pabrik Gutta Percha peninggalan Belanda yang dibangun pada 1855 itu.
Menurut pengawas sekaligus penanggung jawab pabrik Gutta Percha saat itu Budi Prayudi, yang ditemui Kamis (4/12/2014), mesin dari batu granit yang diberi nama Nyi Ronggeng itu memiliki kisah khusus.
"Semua dinamai berdasarkan urutan kedatangannya, dari Itali sampai di Jakarta dibawa ke Cibadak menggunakan pedati, nah kedatangan batu granit nomer 4 ini sedikit unik karena 2 kuda pedati yang membawanya enggan bergerak sama sekali," terang Budi.
"Hingga akhirnya ada orang pintar yang meminta agar meneer Belanda mengiringi laju pedati dengan seorang penari ronggeng, akhirnya kuda pedati mau beranjak dari tempatnya, yang kasihan si penari ronggengnya harus berjalan sejauh 13 kilometer dari Pertigaan Cikidang sampai pabrik, bengkak lah kakinya" lanjut Budi sambil tertawa menceritakan kisah batu si ronggeng.
Satu mesin penggiling batu bisa menampung 250 kilogram daun karena hanya ada dua mesin yang berfungsi. Jadi 500 kilogram daun yang akan tergiling dengan durasi selama 4 jam. Pabrik Gutta itu masih beroperasi, tapi hanya berdasarkan pesanan.
Selain soal kisah batu Nyi Ronggeng, cerita lainnya mengenai sebuah ruangan yang dinamakan kamar mati. Menurut Budi, disebut kamar mati karena di dalamnya tersimpan 6,3 kilo volt tegangan listrik. Siapa saja yang berani masuk saat turbin menyala, pasti mati tersetrum.
"Turbin itu digerakan dari mata air Sungai Citarik, dari mesin itu kebutuhan listrik pabrik dan mess pekerja hingga peralatan pengolahan dialirkan. Belum pernah ada yang pekerja kecelakaan di kamar mati, tapi dulu ada pekerja belanda di bagian perebusan yang tewas kecemplung ke dalam bak rebus karena mengantuk, bak rebus berada di atas Kamar Mati," tutur Budi seraya menyebut saat ini turbin sudah tak digunakan setelah diganti genset.
![]() |
Kisah mistis lainnya juga dirasakan pekerja di pabrik itu. Seperti yang dituturkan Rudiyanto, yang berjaga di pabrik yang kini di bawah kendali PTPN VIII itu. Dia kerap mendengar suara auman harimau dari ruang Kamar Mati, yakni tempat turbin air.
"Saya kan nggak tahu kalau itu makhluk halus, saya pikir hewan beneran. Saya baru tahu itu makhluk halus dari saudara saya Nana yang bertugas di sini lebih dulu," lanjut Rudi yang mengaku sudah 4 tahun bekerja di pabrik itu, saat ditemui Kamis (4/12/2014).
Lain Rudi, lain juga kisah Nana. Di pabrik yang dibangun orang Belanda pada tahun 1855 itu pun, dia pernah melihat pasukan Belanda berbaris hingga nona Belanda yang berjalan di dalam pabrik.
"Paling sering penampakannya turun tangga memakai caping besar. Kalau dari perawakannya seperti orang asing, kalau disamperin ilang, kalau di kamera gambarnya jadi buram berwarna hijau, " tutur Nana.
-----
Artikel ini telah naik di detikJabar dan bisa dibaca selengkapnya di sini.
Simak Video "Alasan Kisah Mistis Tetap Digemari Masyarakat Menurut Risa Saraswati"
[Gambas:Video 20detik]
(wsw/wsw)