Masjid Tertua di Bali dan Kisah 40 Punggawa dari Jawa

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Masjid Tertua di Bali dan Kisah 40 Punggawa dari Jawa

Agus Eka - detikTravel
Senin, 24 Apr 2023 07:20 WIB
Pura Ulun Danu hindu temple on lake Beratan, Bali, Indonesia
Ilustrasi Bali (Getty Images/iStockphoto/HonzaHruby)
Klungkung -

Masjid Nurul Huda di Kampung Gelgel, Kecamatan/Kabupaten Klungkung, Bali, menjadi satu petilasan penyebaran Islam di Bali. Masjid ini telah ada di abad ke-14 dan menjadi yang tertua di Pulau Dewata.

Sementara itu, kehidupan warga Muslim dengan warga Hindu di Gelgel telah berjalan selama sekitar 600 tahun. Tidak ada sekat antara keduanya. Semua hidup berdampingan secara harmonis.

Berdirinya Masjid Nurul Huda sekaligus menandai jejak panjang penyebaran Islam di Bali yang dimulai dari Kampung Gelgel. Kasi Bimas Islam Kementerian Agama Kabupaten Klungkung, Samsul Hakim menuturkan, berdasarkan catatan yang ada, keberadaan warga Muslim di Gelgel diawali dari kedatangan 40 orang punggawa dari Jawa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Masjid Nurul Huda di Kampung Gelgel, Kecamatan Klungkung.Masjid Nurul Huda di Kampung Gelgel, Kecamatan Klungkung. Foto: Masjid Nurul Huda di Kampung Gelgel, Kecamatan Klungkung. Foto: Agus Eka/detikBali

Mereka datang ke Bali mengawal perjalanan Panglingsir Kerajaan Gelgel saat itu, Dalem Ketut Ngulesir yang pulang ke Gelgel selepas menghadiri pertemuan raja-raja Nusantara di Majapahit.

"Jadi raja kala itu meminta 40 orang-orang yang disebut dari Madura ini bisa ikut ke Gelgel. Selama perjalanan itu aman dan akhirnya sampai di Gelgel berserta puluhan orang pengawal," jelas Samsul Hakim.

ADVERTISEMENT

Sampai di Gelgel, atas izin raja, 40 pengiring tadi mendiami kawasan timur kerajaan yang kini dikenal sebagai Kampung Gelgel. Kelompok ini dikenal sebagai moyang dari warga Kampung Gelgel sekaligus penyebar agama Islam di Bali.

Seiring berjalan, warga di Kampung Gelgel membangun satu masjid yang dari awal sampai sekarang dinamai Masjid Nurul Huda. Peristiwa itu menjadi tonggak sejarah berdirinya kampung Muslim di Klungkung.

Menurut Samsul Hakim, keturunan warga Kampung Gelgel juga tinggal menyebar sampai ke luar kawasan Gelgel saat kerajaan dipindahkan dari Swecapura ke utara di Semarapura.

Salah satunya di timur Puri Agung Klungkung yang saat ini dinamai Kampung Lebah. Ada pula yang menyebar ke Kusamba (saat ini Kampung Kusamba) dan Toyapakeh di Nusa Penida.

---

Artikel ini telah tayang di detikBali.




(sym/sym)

Hide Ads