Kisah pencuri yang merampok untuk diberikan kepada kaum marjinal tak hanya ada di kisah Robin Hood yang melegenda di Inggris. Bekasi juga punya sosok serupa.
Cerita Robin Hood berkembang di sekitar Yorkshire, Inggris, dan telah menyebar ke penjuru dunia. Kisahnya tak lekang oleh waktu.
Walaupun Robin Hood ini merupakan sosok pencuri, tapi di sisi lain tokoh ini dikenal sebagai sosok yang dicintai rakyat marjinal.
Rupanya, Bekasi memiliki sosok serupa Tobin Hood. Dia Entong Tolo.
Kisah Entong Tolo diabadikan dan dapat ditemui dalam salah satu ruang di Museum Bekasi, yang lokasinya di Tambun, Bekasi.
Pada kunjungan detikTravel ke Museum Bekasi, Sabtu (27/05/2023), kisah Entong Tolo dituturkan pada sebuah video animasi dua dimensi yang ada di museum.
Dalam video tersebut terbagi atas enam babak tentang Robin Hodd Bekasi Entong Tolo.
Babak pertama mengisahkan Entong Tolo yang berbeda dari bandit lainnya. Dia tidak sekadar merampok, namun membagi-bagikan hasil rampokan kepada warga.
Pada babak kedua, diceritakan proses Entong Tolo berbagi dengan masyarakat. Kemudian, pada babak ketiga, Entong Tolo dikisahkan menjadi buronan polisi saat itu.
Hingga akhirnya dia ditangkap pada babak keempat, ditawan di babak kelima, hingga proses pengasingan dirinya dikisahkan di babak terakhir.
Diceritakan oleh pemandu, dulunya memang terdapat banyak bandit karena tidak meratanya ekonomi. Tapi, Entong Tolo jadi seorang pembeda di antara bandit pada umumnya.
"Perekonomian orang Bekasi dulu banyak yang susah, nggak punya duit, karena dulu itu ada pajaknya. Pajaknya besar juga, jadi lumayan memberatkan orang-orang Bekasi. Tapi, dengan adanya Entong Tolo, ia berinisiatif untuk membantu masyarakat Bekasi tapi dengan cara mencuri ke rumah tuan tanah Belanda," ujar Pemandu Museum, Reghina Chika, saat memandu detikTravel.
Seperti dikisahkan pada video animasi, Robin Hood asal Bekasi itu sempat jadi buronan polisi selama empat tahun, hingga kemudian tertangkap di Depok, serta diasingkan ke Manado.
"Pencarian dia selama empat tahun, dari 1904 sampai 1908, setelah kabur dari Bekasi ke Depok, di Bekasi Entong Tolo itu jadi inceran polisi Belanda. Hingga akhirnya dia baru tertangkap di Depok, dipenjara selama dua tahun, terus disidang ternyata Entong Tolo itu nggak bersalah, nah makanya Entong Tolo itu diasingkan ke Manado," ujar dia.
Namun sayangnya setelah diasingkan, kehidupan dari Robin Hood Bekasi ini tidak ada lagi kabarnya. Pemandu menduga hal itu karena masalah komunikasi yang terjadi pada zaman dulu.
Beruntung, saat ini kisahnya terdokumentasi di Museum Bekasi dan dapat dikenal khalayak umum. Selain ada di Museum Bekasi, kisahnya juga dituturkan dalam tulisan 'Bandit-Bandit Pedesaan di Jawa: Studi Historis 1850-1852,' karya Dr Suhartono. Dalam buku tersebut dituliskan, awalnya Entong Tolo (50) merupakan seorang pedagang yang bermukim di kawasan Pondok Gede, Jakarta Timur.
Selain profesi tetap jadi pedagang, Entong Tolo juga dikenal sebagai bandit yang kerap terlibat kejahatan seperti mencuri. Itu didukung oleh kondisi Batavia saat itu yang kurang kondusif.
Namun, di balik kegiatannya sebagai bandit, Entong Tolo kerap membantu para petani yang menderita berbagai tekanan pajak dengan memberikan sejumlah uang curiannya dari orang berada.
(wkn/fem)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan
TNGR Blokir Pemandu Juliana Marins, Asosiasi Tur Bertindak