Warga Dusun Kedungcaung, Ciamis enggan mengonsumsi ikan bebeong atau ikan baung. Ada mitosnya, jika melanggar maka mereka akan kena petaka.
Ikan bebeong (baung) merupakan salah satu ikan khas dari Sungai Citanduy, Ciamis. Ikan berkumis mirip lele tersebut dipercaya kaya dengan segudang khasiat. Namun tidak bagi warga di kampung Ciamis ini.
Untuk selamanya warga keturunan di Desa Karangkamulyan, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, tidak akan berani makan ikan bebeong. Mereka percaya apabila memakan ikan bebeong akan terkena petaka atau musibah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cerita urban itu sudah dipercaya masyarakat Kampung Kedungcaung secara turun-temurun sejak dulu. Sampai saat ini warga Kedungcaung pun tidak ada yang pernah mengkonsumsi ikan bebeong.
Warga Kedungcaung yang memakan ikan bebeong konon bakal mengalami gatal-gatal mirip terkena kutu air. Bahkan sebagian dari mereka percaya akan mengalami kesulitan rezeki. Percaya atau tidak, warga keturunan Kampung Kedungcaung sekalipun pindah ke daerah lain tidak mau memakan ikan sungai itu.
Kepala Desa Karangkamulyan Uus Uswandi menjelaskan, lokasi Dusun Kedungcaung berada dekat dengan Sungai Citanduy. Jaraknya hanya 100 meter dari bantaran sungai.
"Ya betul warga asli Dusun Kedungcaung mau pun keturunannya sejak dulu tidak pernah mau makan ikan bebeong. Mereka takut gatal-gatal dan sulit rezekinya. Ini sudah terjadi secara turun-temurun," ujar Uus Uswandi.
Uus pun membenarkan pernah ada warga Kedungcaung yang mencoba makan ikan bebeong dan tidak percaya dengan larangan orang tua dulu. Ternyata setelah beberapa saat kemudian langsung merasa gatal-gatal di sekujur tubuhnya bahkan hingga membekas.
"Pernah ada warga yang gatal-gatal setelah makan ikan bebeong. Jadi warga Kedungcaung pun percaya dengan larangan itu, sehingga tidak ada yang berani lagi sampai sekarang," katanya.
Uus menyebut mitos itu berlaku hanya untuk ikan bebeong saja. Sedangkan untuk jenis ikan lainnya, warga Kedungcaung biasa mengkonsumsi. Seperti ikan nila, gurame dan lainnya.
"Padahal kalau mengkonsumsi ikan lain tidak terjadi apa-apa, tidak merasa gatal-gatal. Hanya tidak boleh makan ikan bebeong saja," ucapnya.
Cerita larangan makan ikan bebeong sudah mendarah daging untuk warga Kedungcaung. Bahkan banyak keturunan Kedungcaung yang merantau ke berbagai daerah dan tetap tidak ada yang berani.
"Ikan bebeong ini kan jenis ikan sungai. Penyebutannya namanya di daerah lain mungkin berbeda. Tapi masyarakat Kedungcaung ini sudah pasti akan mengenalinya, sekali pun namanya berbeda dan tidak berani memakannya," pungkasnya.
--------
Artikel ini telah naik di detikJabar.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol