Kisah Desa di Gresik yang Hilang Gara-gara Diteror Macan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kisah Desa di Gresik yang Hilang Gara-gara Diteror Macan

Jemmi Purwodianto - detikTravel
Sabtu, 17 Jun 2023 06:05 WIB
Desa yang hilang di Gresik
Foto: Kisah desa yang hilang di Gresik (Jemmi Purwodianto/detikJatim)
Gresik -

Ada sebuah desa di Gresik yang penduduknya hilang seperti ditelan bumi. Bukan karena hal-hal mistis yang di luar nalar, tetapi karena teror seekor macan.

Nama desa itu adalah Desa Kemuning. Kini, desa yang lokasinya berjarak kurang lebih 1 kilometer dari Desa Lowayu, Kecamatan Dukun itu hanya tinggal makam dengan batu nisan yang terlihat kuno. Makam itu dikelilingi himpunan pohon bambu.

Tak ada satu pun rumah yang bisa ditemukan di sekitaran makam tersebut. Sejauh mata memandang yang terlihat hanyalah alang-alang, semak belukar, dan lahan pertanian yang tak lagi difungsikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan informasi yang dihimpun Tim detikJatim, Desa Kemuning yang wilayah saat ini berada di Kecamatan Dukun dan berbatasan langsung dengan desa lain di Kabupaten Lamongan itu sudah ada sejak tahun 1927.

Namun, sejak sebelum Indonesia merdeka pada 1945, penduduk desa itu mulai meninggalkan tempat tinggal mereka. Desa itu disebut benar-benar ditinggalkan oleh warganya sekitar tahun 1943.

ADVERTISEMENT

"Saya nggak tahu pasti ada dari kapan. Tapi kata mbah-mbah saya, tahun 1927 itu sudah ada. Terus ditinggal penghuninya itu tahun 1943," ujar Muyadi warga Desa Lowayu, Jumat (16/6/2023).

Ke mana para penduduk desa? Muyadi mengatakan, sebagian besar pindah ke Desa Lowoayu yang berada 1 kilometer di sebelah timur dan masih ada hingga saat ini.

"Kata pendahulu saya itu sebelum merdeka sudah pada pindah ke sini," kata Muyadi.

Pria 68 tahun itu menceritakan kembali apa yang ia dengar dari kakek, nenek, serta kedua orang tuanya. Dia dengar bahwa penduduk Desa Kemuning pindah karena diteror macan.

Menurutnya, cukup banyak warga Desa Kemuning yang diterkam macan saat pergi atau saat pulang dari Desa Lowayu. Beberapa jenazahnya ditemukan warga pencari kayu bakar.

"Dari cerita orang tua dulu-dulu saat saya muda, itu ada beberapa warga yang dimakan macan. Katanya yang tersisa cuma kepalanya saja," kata Muyadi.

Kabar tentang jenazah warga Kemuning yang ditemukan tinggal kepala oleh warga Lowayu yang sedang mencari kayu bakar itu dengan cepat menyebar. Warga hingga Kepala Desa Kemuning segera mendengarnya.

"Warga yang menemukan kepala manusia itu langsung memberitahu Kepala Desa Lowayu. Informasi itu kemudian diberitahukan ke Kepala Desa Kemuning. Akhirnya kades bareng kepala desa Kemuning, juga warga Desa Lowayu melihat dan memastikan jenazah itu diterkam macan," jelas Muyadi.

Lantaran tak ingin warganya habis diterkam macan yang terus meneror itu, Kepala Desa Kemuning memutuskan untuk mengajak penduduknya bedol desa, pindah ke Desa Lowayu yang jaraknya 1 kilometer.

"Jadi saat ini di Desa Lowayu itu ada yang asli warga Lowayu, ada yang keturunan warga Desa Kemuning. Mereka pindah ke Lowayu karena takut diteror macan," ujarnya.

--------

Artikel ini telah naik di detikJatim.




(wsw/wsw)

Hide Ads