Sebelum Jadi Cawapres, Mahfud Md Ziarahi Makam Mbah Sambu, Siapa Dia?

Mukhammad Fadlil - detikTravel
Rabu, 18 Okt 2023 22:05 WIB
Foto: Mahfud Md berziarah ke Makam Mbah Sambu di Lasem (Mukhammad Fadlil/detikJateng)
Lasem -

Sebelum resmi diumumkan menjadi Cawapres pendamping Ganjar Pranowo, Mahfud Md berziarah ke makam Mbah Sambu di Lasem, Jawa Tengah. Siapa sosok Mbah Sambu?

Menko Polhukam Mahfud Md diketahui melakukan ziarah ke makam tokok penyebaran Islam Sayyid Abdurahman atau Mbah Sambu di Lasem, Rembang pada Minggu (15/10) akhir pekan lalu atau tiga hari sebelum diumumkan menjadi cawapres Ganjar Pranowo.

Sosok Mbah Sambu yang makamnya diziarahi Mahfud Md, ternyata bukan sosok sembarangan. Dia merupakan salah satu tokoh sentral dalam penyebaran Islam di tanah Nusantara.

Salah satu ulama di Lasem, Kiai Zaim Ahmad atau Gus Zaim menerangkan, Mbah Sambu merupakan ulama yang tersohor keturunannya menjadi tokoh-tokoh penting. Bahkan tiga tokoh ulama sentral di kalangan Nahdlatul Ulama merupakan keturunan Mbah Sambu.

"Mbah Sambu atau Sayyid Abdurrahman. Dari Mbah Sambu ini menurunkan tiga pendiri NU (Nahdlatul Ulama) yang (nasab) langsung. Yaitu Mbah Baidlowi, Mbah Wahab Hazbullah, Mbah Hasyim Asy'ari," jelas Gus Zaim yang juga pengasuh Pondok Pesantren Kauman, Lasem saat mendampingi Mahfud Md ziarah ke makam Mbah Sambu, Minggu (15/10).

Menkopolhukam Mahfud Md berziarah ke Makam Mbah Sambu di Lasem Rembang Foto: Mukhammad Fadlil/detikJateng

Makam Mbah Sambu berada di sebelah utara bangunan utama Masjid Jamik Lasem. Lokasinya persis di sebelah pojok barat-utara. Makamnya diberi cungkup. Bentuknya menyerupai kubah masjid, namun ukurannya kecil.

Persis di sebelah makam Mbah Sambu ada satu makam lagi. Menurut Abdul Aziz atau yang lebih dikenal oleh masyarakat dengan panggilan Gus Aziz, tokoh masyarakat sekaligus penggagas Museum Islam Nusantara, makam itu merupakan makam istri Mbah Sambu.

"Sebelahnya itu makam istri beliau, namun tidak ada yang tahu siapa nama istri Mbah Sambu," terang Gus Aziz.

Tidak ada yang tahu secara pasti, sejak kapan Mbah Sambu lahir, tetapi untuk tanggal wafatnya diperkirakan pada sekitar tahun 1671.

"Tidak ada catatan kapan beliau lahir. Karena kondisi Pajang yang tidak menentu, ia memilih mengembara dan mendalami agama di berbagai tempat, termasuk di pesantren Ampel Denta Surabaya. Kalau wafatnya tahun 1671," papar Gus Aziz.

"Saat Adipati Tejokusumo 1 (Mbah Srimpet) yang memerintah Lasem membutuhkan pengajar agama, Mbah Sambu dipanggil ke Lasem. Ia lalu diangkat menjadi 'wali negara' yang mengajarkan agama di kadipaten. Wilayah kadipaten Lasem saat itu meliputi Sedayu Gresik, Tuban, Rembang, Pati sampai Jepara," imbuh Gus Aziz.

Menurut Gus Aziz, Mbah sambu merupakan ulama legendaris Lasem abad 17 yang menjadi rujukan geneologis keilmuan dan 'nasab' hampir semua ulama penting di Tanah Jawa pada periode setelahnya. Ada dua versi tentang silsilah Mbah Sambu.

"Versi pertama mengatakan beliau adalah Pangeran Sambudigdo Hadiningrat putra Pangeran Benawa, putra Jaka Tingkir alias Sultan Hadiwijaya, Raja Pajang yang menjadi cikal bakal Kerajaan Mataram Islam. Versi kedua menyebut beliau putra Sayyid Muhammad Hasyim Basyaiban, yang nasabnya terhubung kepada Rasulullah Muhammad," beber Gus Aziz.

Selain berziarah ke makam Mbah Sambu, Mahfud Md juga terpantau mengunjungi Museum Islam Nusantara yang lokasinya juga berada di kompleks Masjid Jamik Lasem. Di museum itu, Mahfud melihat Alquran berukuran jumbo, yang berada di lantai tiga gedung museum.

Saat sedang melihat foto-foto tokoh ulama Nusantara, yang dilengkapi dengan naskah biografinya, Mahfud diberitahu oleh Gus Zaim, bahwa di antara foto-foto ulama itu, ada fotonya Syekh Masduqi Sulaiman, yakni mertua Rais Aam PBNU Kiai Haji Miftachul Akhiyar.

"Nah ini Syekh Masduqi. Beliau ini mertuanya Kiai Misftachul Akhiyar, Rais Aam PBNU," ujar Gus Zaim.

"Tolong saya fotokan. Ini nanti kirim ke Kiai Miftachul Akhiyar," kata Mahfud Md, menjawab Gus Zaim.


-----

Artikel ini telah naik di detikJateng.



Simak Video "Video Saran Mahfud Md soal Kasus Mahasiswi ITB: Restorative Justice Saja"

(wsw/wsw)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork