Kisah Villa Kancil: Dulu Primadona, Kini Merana

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kisah Villa Kancil: Dulu Primadona, Kini Merana

Yuga Hassani - detikTravel
Senin, 06 Nov 2023 16:36 WIB
Villa Kancil
Foto: Villa Kancil (Yuga Hassani/detikJabar)
Kabupaten Bandung -

Villa KancilKampoeng Sunda atau biasa disebut Villa Kancil merupakan objek wisata yang selalu ramai dikunjungi oleh wisatawan. Tapi itu dulu, kini tidak lagi.

Saat ini, kondisi Villa Kancil telah jauh berbeda, pengunjung yang datang tidak seramai dahulu. Beberapa area wahana sepi tidak ada yang mengunjungi. Bahkan ATV, kereta mini, dan lain-lain hanya terparkir di sebuah sudut ruangan.

Objek wisata tersebut berada di Kampung Bojong Bubu, Desa Padamukti, Kecamatan Solokan Jeruk, Kabupaten Bandung. Saat ini, hanya beberapa spot selfie yang masih didatangi oleh pengunjung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kondisi wahana masih terlihat baik dan layak digunakan. Pasalnya pengelola terus melakukan perawatan meski minim pengunjung yang hadir.

Pada area kolam renang pun tidak ada aktivitas berenang. Air bersih tersebut pun terlihat hanya berdiam diri.

ADVERTISEMENT

Pengelola Villa Kancil, Otjeu Rukmana mengatakan semua bermula saat pandemi COVID-19 melanda Indonesia. Kata dia, semua kunjungan mengalami penurunan drastis.

"Kondisi jauh dari pada sebelum COVID-19. Sekarang ada penurunan jumlah pengunjung. Mungkin dibagi dengan kebutuhan sekolah, kebutuhan harian para pengunjung. Jadi kalau ditotal penurunannya bisa 80 persen," ujar Otje, saat ditemui detikJabar, beberapa waktu lalu.

Villa KancilVilla Kancil Foto: Yuga Hassani/detikJabar

Dia menjelaskan pengunjung reguler tidak sampai menginjak angka 100 orang. Berbeda ketika saat sebelum pandemi COVID-19 melanda.

"Kalau pengunjung reguler mah ya sekitar 10 sampai 15 orang mah ada per hari di hari biasa. Kalau akhir pekan ada lah lebih sedikit. Tapi kalau sebelum COVID-19 mah bisa sampai ratusan orang," katanya.

Otje mengaku pendapatan objek wisata tersebut masih terbantu dengan adanya beberapa sekolah yang masih kerap datang. Biasanya sekolah menggunakan wahana wisata outbond dan kolam renang.

"Untuk kunjungan Outbond minimal 30 sampai 300 anak. Tapi outbond tidak tiap hari ada, paling seminggu 3 kali kegiatan. Ya banyaknya hari Rabu atau Kamis," jelasnya.

Menurutnya pada saat liburan sekolah kunjungan akan kembali meningkat. Terutama pada libur sekolah pada bulan Juni atau Juli.

"Kalau bulan Juni atau Juli, saat liburan sekolah pasti banyak pengunjung. Kalau sekarang udah mulai masuk sekolah, jadi kayanya saat ini banyak memilih untuk dibelikan kebutuhan sekolah. Kalau Juni atau Juli sehari bisa sampai 700 hingga 800 orang," bebernya.

Wahana yang ada di objek wisata tersebut adalah Waterboom, Kolam Busa, Kolam Air Panas, Flying Fox, Perahu Kerbau, ATV, Saung-saung, Spot Panahan, Halang Rintang, Tangkap Ikan, Restoran dan Spot Foto.

"Kalau fasilitas justru ada penambahan kolam renang untuk anak. Kita kasih kolam arus anak. Saung pun kami tambah. Tapi masih belum bisa meningkatkan pemasukan. Kita sempat membuat strategi dengan adanya paket-paket makanan yang lebih murah. Namun tetap tidak menaikan jumlah kunjungan," ungkapnya.

"Harga tiket Rp 35 ribu udah masuk berenang, spot selfie, maupun saung-saung. Kecuali kalau mau permainan, itu bayar lagi. Kaya ATV, flying fox, beca mini, kereta mini," tambahnya.


------

Artikel ini telah naik di detikJabar.




(wsw/wsw)

Hide Ads