Samsara Living Museum, Harga Tiket Masuk, Jam Buka, dan Rekomendasi Aktivitas

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Samsara Living Museum, Harga Tiket Masuk, Jam Buka, dan Rekomendasi Aktivitas

Ni Made Nami Krisnayanti - detikTravel
Selasa, 14 Nov 2023 15:05 WIB
Museum Living Samsara terletak di Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem, Bali.
Museum Living Samsara terletak di Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem, Bali. (I Wayan Selamat Juniasa/detikBali)
Karangasem - Menawarkan konsep unik dan berbeda dari museum pada umumnya, Samsara Living Museum perkenalkan siklus hidup manusia Bali. Cek harga tiket dan hal-hal lainnya tentang museum itu di sini.

Bali, pulau indah di Indonesia, bukan hanya dikenal karena keindahan alamnya, tetapi juga karena warisan budayanya yang kaya dan unik. Salah satu museum hadir dengan manifestasi dari warisan budaya Bali yang menarik, yaitu siklus manusia Bali. Namanya Samsara Living Museum.

Nama Samsara berasal dari filosofi agama Hindu yang bermakna kelahiran kembali menjadi lebih baik. Terletak di Kabupaten Karangasem, Samsara Living Museum sudah berdiri sejak 2018.

Samsara Living Museum mempersembahkan suatu konsep yang merekonstruksi siklus kelahiran dan kematian manusia Bali yang dibingkai melalui ritual. Itu bertujuan untuk melestarikan budaya Bali khususnya dalam siklus hidup manusia.

"Lokasi kami kalau orang Bali bilang itu Bucu Mati, orang butuh alasan khusus untuk datang ke sini sehingga kami membuat konsep yang berbeda. Konsep kami di sini itu merekonstruksi siklus kelahiran dan kematian manusia Bali yang dibingkai melalui ritual," kata Bagus Wisnawa, bagian operasional Samsara Living Museum.

Bagus Wisnawa menjelaskan bahwa Samsara Living Museum tak hanya memiliki dimensi sebagai destinasi wisata, namun banyak dimensi nilai yang ditawarkan oleh Samsara Living Museum.

"Di Samsara Living Museum memang sebuah tujuan wisata, tapi tidak hanya sebagai tujuan wisata, kami juga sebagai tempat preservation, konservasi, edukasi, playground, inovasi budaya, learning center, dan entertainment. Tujuan wisata ini adalah salah satu dimensi yang kami buat," kata Bagus Wisnawa.

Museum Sequence Samsara Living Museum

Bagi traveler yang berkunjung ke Samsara Living Museum, setibanya di lokasi traveler akan disambut dengan tradisi ngoncang atau menumbuk padi. Traveler akan disuguhkan welcome drink berupa jamu tradisional.

Berikut beberapa bagian museum yang wajib traveler kunjungi.

1. Main Display Gallery

Museum ini menjelaskan prosesi atau ritual yang dilalui sebagai orang Bali. Di dalam main display gallery terdapat 17 ritual yang dilalui oleh orang Bali, mulai dari dalam kandungan hingga meninggal.

Di sini traveler bisa membaca penjelasan pada masing-masing prosesi. Tak hanya papan penjelasan, traveler bisa menemukan alat yang digunakan dalam prosesi tersebut. Traveler juga bisa menemukan alat musik khas Karangasem yaitu selonding.

2. Taman Upakara

Tak hanya menjelaskan siklus hidup manusia Bali, Samsara Living Museum melakukan konservasi terhadap 150 jenis tanaman upakara yang biasa digunakan upakara di Bali.

"Cenderung orang Bali sekarang tau bentuk atau potongan pohon tapi tidak tau bentuk pohonnya. Tau hasil buah/bunganya tapi tidak tau pohonnya. Kita membutuhkan tanaman itu di Bali, sehingga kita coba untuk konservasi," papar Bagus Wisnawa.

Bagi traveler atau masyarakat Bali yang memang membutuhkan tanaman tertentu yang ada di sini, bisa datang langsung untuk meminta pada pihak pengelola, tanpa dipungut biaya alias gratis.

"Nanti saat masyarakat sekitar membutuhkan bisa datang ke Samsara. Kalau ada di Samsara, nanti akan kami berikan dengan jumlah yang secukupnya. Bisa chat di Whatsapp, nanti kita setujui kalau kondisi tumbuhan memungkinkan," kata Bagus Wisnawa.

3. Workshop Area

Workshop Area dikhususkan bagi traveler yang ingin belajar tentang budaya Bali. Banyak workshop yang dapat traveler coba, mulai dari cooking class, arak making, Genjek lesson, dan Balinese dance.

4. Merchandise Shop

Kurang lengkap rasanya jika sudah berkeliling museum namun traveler pulang dengan tangan kosong. Di sini traveler dapat menemukan merchandise shop. Traveler bisa membawa pulang buku, lokal produk seperti arak, garam, dan berbagai rempah-rempah dari Samsara Living Museum.

Aktivitas Menarik di Samsara Living Museum

Tak hanya berkeliling museum, banyak aktivitas menarik di Samsara Living Museum yang dapat traveler coba.

Berikut rekomendasi dari detikTravel.

1. Water Blessing

Water Blessing atau melukat merupakan suatu upacara yang dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu berdoa, upacara "mebyakaon", "melukat", "metirta" & "ngayab", dimana air suci tersebut diperoleh dari mata air suci Telaga Tista, kira-kira 500 m dari Samsara Living Museum.

Upacara itu dipimpin oleh seorang Pendeta "pemangku" bertujuan untuk mennyucikan kotoran batin dan mendekatkan kehidupan yang sejahtera

Untuk mencoba water blessing traveler dikenakan biaya sebesar Rp 1 juta/pax. Beberapa fasilitas yang traveler dapatkan yaitu alat dan perlengkapan, 1x makan siang/makan malam, welcome drink, Orang Suci Bali, 1x camilan, teh atau kopi.

2. Cooking Class & Arak Making

Masakan Bali sejak lama dikenal sebagai kuliner tradisional yang digandrungi masyarakat nusantara dan dunia. Masakan Bali tidak sedikit ditemukan di sejumlah negara, dengan tampilan dan rasa yang tidak jauh berbeda dengan aslinya.

Traveler akan belajar memasak 3 menu masakan Bali yang terdiri dari sayur liklik, timbungan, dan sate lilit. Traveler juga bisa belajar membuat jajanan tradisional Bali.

Traveler yang suka memasak dapat mencoba cooking clas dan arak making dengan harga Rp 900 ribu/pax. Beberapa fasilitas yang traveler dapatkan yaitu alat & perlengkapan welcome drink, 1x camilan teh atau kopi, 1x makan siang/makan malam, dan instruktur atau tutor.

3. Genjek Lesson

Traveler akan menangkap nada dan gerak ceria wajah-wajah bersahaja komunitas Jungutan ketika koreografi spontan pertunjukan 'genjek' hadir. Seni pergaulan yang sudah menjadi tradisi masyarakat Karangasem, dan tidak terlepas dari sifat terbuka masyarakat kita yang memberikan ruang bagi setiap orang untuk mengekspresikan suasana hati dan perasaannya secara lugas melalui lagu, puisi, dan bahasa tubuh dengan begitu leluasa.

Traveler yang ingin mencoba Genjek lesson akan dikenakan biaya sebesar Rp 450 ribu/pax. Beberapa fasilitas yang traveler dapatkan yaitu gratis penyewaan kamen, welcome drink, 1x camilan teh atau kopi, infrastruktur, dan kelengkapan alat.

4. Balinese Dance

Bagi traveler yang suka menari cocok untuk mencoba aktivitas Balinese dance. Kegiatan ini akan mengajarkan traveler tari Bali yang diajarkan langsung oleh penari Bali. Untuk mencoba aktivitas ini traveler dikenakan biaya sebesar Rp 375 ribu/pax.

Lokasi, Jam Operasional, dan Harga Tiket Masuk Samsara Living Museum
Samsara Living Museum berlokasi di Jalan Telaga Tista, Jungutan, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem, Bali. Akses menuju ke museum ini dapat dijangkau dengan kendaraan roda dua maupun roda empat. Jika traveler berangkat dari Denpasar, jarak tempuhnya sekitar 60 kilometer dengan waktu perjalanan sekitar 1 jam 45 menit

Samsara Living Museum buka setiap hari mulai pukul 09.00 - 15.30 WITA. Untuk traveler yang ingin berkunjung akan dikenakan biaya sebesar Rp 100 ribu/orang untuk wisatawan mancanegara dan domestik, untuk wisatawan lokal Bali akan dikenakan biaya sebesar Rp 50 ribu.

Nantinya traveler akan ditemani oleh seorang guide yang akan menjelaskan setiap sudut dari Samsara Living Museum, tanpa dipungut biaya alias gratis. Tak hanya guide, dengan membayar biaya masuk, traveler sudah bisa mencicipi arak dan ngopi di tengah hutan bambu.

Itulah informasi mengenai Samsara Living Museum. Tertarik untuk berkunjung ke sana?

Jangan lupa persiapkan kamera dan outfit terbaikmu ya! Semoga informasi ini bermanfaat dan semoga liburanmu menyenangkan ya!


(fem/fem)

Travel Highlights
Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikTravel
Samsara Living Museum
Samsara Living Museum
14 Konten
Samsara Living Museum berbeda dibandingkan museum lain. Bukan mengoleksi benda bersejarah, museum yang ada di Karangasem, Bali itu menyuguhkan siklus hidup manusia.
Artikel Selanjutnya
Hide Ads