Muntilan dikenal dengan julukan Betlehem van Java. Apa alasannya? Traveler bisa menemukan jejaknya di museum ini.
Julukan itu muncul karena besarnya pengaruh dari Romo van Lith, pastor dari Belanda yang menyebarkan agama Katolik di Jawa. Ia menjadi tokoh penting atas berdirinya Gereja Santo Antonius dan Sekolah Pangudi Luhur Van Lith.
Gereja dan sekolah itu berada dalam satu kompleks, yaitu Kompleks Misi Muntilan. Di sini juga berdiri Museum Misi Muntilan yang menyimpan kisah perjalanan dan peninggalan jejak penyebaran agama Katolik, khususnya di Jawa Tengah dan Yogyakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Museum ini berlokasi di Jalan Kartini No.3, Balemulyo, Kecamatan Muntilan, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Pengunjung harus masuk ke kawasan gereja untuk bisa menemukan museum ini.
Baca juga: 10 Destinasi Wisata Gadis Kretek |
Meskipun merupakan museum khusus agama Katolik, siapa pun diperbolehkan untuk masuk dan melihat koleksi di sini. Pengunjung bisa masuk secara gratis dan akan ditemani oleh staf museum yang siap menjelaskan tentang museum dan barang-barang yang ada di sini.
Di depan museum terdapat patung dari Romo van Lith yang berdiri di tengah-tengah kolam bundar. Bangunan museum ini terdiri dari dua lantai, di lantai pertama ada lobby dan beberapa ruang kantor, di lantai dua tersimpan jejak peninggalan penyebaran agama Katolik di Jawa.
Menurut Antonius Tri Usada Sena, sekretaris Museum Misi Muntilan, museum ini merupakan milik Keuskupan Agung Semarang yang dibangun sekitar tahun 2000 dan diresmikan pada Desember 2004.
"Diresmikan tahun 2004 bersamaan dengan perayaan 100 tahun Pembaptisan Sendangsono. Beberapa tokohnya itu ada namanya Pak Barnabas Sari Kromo, itu orang Jawa awal yang jadi Katolik, dia berasal dari Pegunungan Menoreh, Kulon Progo," kata Sena.
Museum ini terbagi dalam beberapa ruangan dengan koleksi yang berbeda-beda. Dalam satu ruangan pengunjung bisa melihat catatan sejarah Gereja Katolik di Keuskupan Agung Semarang dan ruang lingkupnya.
"Ini catatan-catatan sejarah Gereja Katolik di Keuskupan Agung Semarang, ada imamnya, ada susternya, ada bruder, ada pergerakan kaum perempuan juga," ujar Sena.
![]() |
Dalam ruangan lain ada sebuah sepeda ontel yang dipakai oleh tokoh agama Katolik untuk menyebarkan ajaran Katolik, di sini juga ada lembaran doa-doa Katolik yang ditulis dalam aksara Jawa. Tidak lupa juga lukisan-lukisan yang mengungkapkan warna Katolik di Jawa.
Ada juga peninggalan-peninggalan seperti jubah, sepatu, tongkat uskup yang dipakai oleh pemimpin-pemimpin gereja yang sudah meninggal. Di koridor museum terdapat beberapa peninggalan seperti alat musik harmonium yang biasa dimainkan untuk peribadatan, serta wayang wahyu yang merupakan wayang khusus yang bercerita tentang agama Katolik.
Museum Misi Muntilan juga menyimpan mimbar dan altar yang digunakan oleh pemimpin tertinggi gereja Katolik, Paus Yohanes Paulus II yang datang ke Yogyakarta pada tahun 1989. Di sini juga pengunjung bisa melihat foto-foto dari suasana kunjungan saat itu.
Selain itu, museum ini juga memiliki kapel yang di dalamnya terdapat relikui peninggalan dari orang-orang yang sudah meninggal.
Bagi pengunjung yang ingin datang ke museum ini, bisa datang pada hari Senin - Sabtu. Senin - Jumat buka jam 08.00 - 15.00, sedangkan Sabtu jam 08.00 - 12.00. Kamu juga bisa mencoba virtual tour yang ada di akun youtube Komsos Keuskupan Agung Semarang.
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!