Legenda Sendang Kasihan dan Kisah Kesaktian Sunan Kalijaga

Tim detikJogja - detikTravel
Selasa, 30 Jan 2024 20:05 WIB
Foto: Sendang Kasihan di Bantul (Anandio Januar/detikJogja)
Bantul -

Di Bantul, ada destinasi pemandian yang lekat dengan mitos dan legenda. Sendang Kasihan namanya. Konon, sendang ini jadi saksi bisu kesaktian Sunan Kalijaga.

Sendang Kasihan adalah sebuah pemandian mata air yang berada di kecamatan Kasihan, Bantul, Yogyakarta. Masyarakat setempat mempercayai beberapa mitos terkait Sendang Kasihan.

Salah satunya yakni mandi di Sendang Kasihan diyakini bisa memberikan pengasihan alias mudah mendapatkan jodoh.

"Cerita sendang ini kan terkenal dengan namanya yaitu Sendang Pengasihan. Pengasihan dalam artian luas kompleks, apalagi mengandung nilai sejarahnya. Dikatakan bahwa sumber mata air ini ditemukan oleh Sunan Kalijaga berarti ada karamahnya," tutur pengelola Sendang Kasihan, Yudaryanto (53), beberapa waktu lalu.

Yudi menuturkan, banyak orang yang datang ke sendang dengan beragam tujuan. Misalnya, perempuan yang sial jodoh, harapannya ia membersihkan diri dan berharap segera bertemu dengan jodohnya.

Tidak hanya menjadi pembawa pengasihan, air di Sendang Kasihan juga konon membuat untuk awet muda. Sebab, kondisi fisik air sendang ini ternyata cukup bagus.

"Pernah dicek dari UGM, UIN, pH-nya 7, bagus. Terus ada tamu sendang itu dia mengelola air minum juga punya alatnya dicek. Dia turun jam 04.00 WIB, siangnya coba iseng ngetes, habis ngetes telepon saya, mas airnya sendang bagus sekali pH-nya 8. Jadi secara fisik bagus kandungan mineralnya tinggi keasamannya rendah," cerita Yudi.

"Tokoh-tokoh banyak yang pernah datang. Paramitha Rusady 4 kali ke sini, Dian Sastro, Nicholas Saputra, banyak tokoh-tokoh. Dari Batam, Kalimantan banyak. Pejabat banyak, dulu waktu sebelum saya di sini, keluarga Pakualaman, keluarga Mangkunegaran, HB IX, HB VIII banyak," tambahnya.

Kesaktian Sunan Kalijaga

Sendang Kasihan ini konon merupakan sendang yang ditemukan Sunan Kalijaga. Nama sendang ini berasal dari kisah Sunan Kalijaga yang merasa iba kepada seorang emak-emak dan bermunajat doa hingga muncul sumber mata air.

"Nama Sendang Kasihan itu, jadi Mbok Rondo tadi cari air jauh sekali sungai itu. Kemudian Sunan Kalijaga iba kasihan melihat Mbok Rondo, kasihan. Kata-kata kasihan itu akhirnya kan besok tekan ajining zaman tak beri nama Sendang Kasihan," ujar Kepala Bidang Warisan Budaya Disbud Bantul, Risman Supandi.

Risman menyebut saat ini Sendang Kasihan sudah masuk dalam salah satu cagar budaya.

"Kenapa ditetapkan sebagai struktur? Jadi berdasarkan Pasal 5 UU Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya bahwa benda bangunan atau struktur dapat diusulkan sebagai cagar budaya apabila memenuhi kriteria," jelas Risman.

Sendang Kasihan, Kabupaten Bantul Foto: Pradito Rida Pertana/detikcom

Kisah yang sama juga dituturkan pengelola Sendang Kasihan, Yudaryanto (53). Dia menyebut Sendang Kasihan ditemukan saat Sunan Kalijaga mengembara dan bertemu dengan seorang perempuan.

"Waktu Sunan Kalijaga dalam pengembaraanya berkelana sampai di lokasi tempat ini, bertemu dengan sosok wanita seperempat tua yang sedang mencari air, membawa kendi. Ditanya orang tua itu sama Sunan Kalijaga mau ke mana, namanya siapa. Orang tua itu mengaku bernama Mbok Rondo Kasihan yang mau mencari air. Dengan bertemunya Sunan Kalijaga dan Mbok Rondo Kasihan mencari air, beliau bermunajat berdoa di tempat ini sambil menancapkan tongkat. Setelah bermunajat doa dan tongkat dicabut bekas tancapannya timbul sumber mata air," jelas Yudi.

Selain sumber mata air, ditemukan dua arca di sisi timur setelah pintu masuk Sendang Kasihan. Kedua arca tersebut adalah arca Ganesha dan Resi Agastya.

"Terus di sana ada dua arca, Ganesha sama Resi Agastya. Arca Ganesha dari agama Hindu, kan dewa pengetahuan. Ada Resi Agastya kan gurunya guru, Maha Guru," ujar Yudaryanto yang sering disapa Yudi.

"Arcanya ini yang saya dengar dulu kan sendang ini kecil dan diperlebar. Nah dulu waktu diperlebar ditemukan itu," tambahnya.

Pohon soko temanten di Sendang Kasihan Bantul Foto: Anandio Januar/detikJogja

Kemudian di samping arca tersebut terdapat pohon Soko Temanten. Konon, pohon tersebut sudah langka dan berusia tua.

"Pohon Soko Temanten pohon yang paling tua. Menurut simbah, pohon Soko Temanten itu yang menanam Sinuwun yang pertama, Sultan pertama Jogja," tutur Yudi.


------

Artikel ini telah naik di detikJogja.



Simak Video "Video: Heboh 10 Nisan Makam di Bantul Dirusak OTK"

(wsw/wsw)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork