Saksi Bisu Perjuangan Pahlawan Filipina
Senin, 05 Mar 2018 15:20 WIB

Titry Frilyani
Jakarta - Kemerdekaan suatu bangsa tak lepas dari para pejuang. Di Filipina terdapat benteng yang menjadi saksi bisu perjuangan kemerdekaan Filipina.Fort Santiago merupakan benteng pertahanan Manila yang dibangun oleh Miguel Lopez de Legazpi, seorang penakluk dari bangsa Spanyol. Di benteng ini pula, banyak jiwa yang hilang dalam penjara selama pendudukan bangsa Spanyol.Fort Santiago merupakan benteng pertahanan Manila yang dibangun dari tahun 1590 hingga 1593 oleh Miguel Lopez de Legazpi, seorang penakluk dari bangsa Spanyol. Sebelumnya, benteng ini merupakan tempat bermukimnya pemimpin Islam Filipina Rajah Sulayman sebelum pendudukan Spanyol.Benteng ini terletak di Intramuros, area bersejarah Manila. Di benteng ini pula, banyak jiwa yang hilang dalam penjara selama pendudukan bangsa Spanyol. Begitu pula dengan pahlawan Filipina Jose Rizal yang dipenjara disini sebelum dieksekusi.Di Fort Santiago terdapat museum Rizal Shrine yang menampilkan memorabilia Jose Rizal, informasi mengenai proses eksekusinya, juga tapak kaki sebagai representasi langkah kaki terakhir beliau dari penjara menuju tempat eksekusi. Jadi, kita akan bisa merasakan perjuangan beliau di tempat ini.Menurut saya, benteng ini sangat menarik dan merupakan bangunan yang paling saya suka di Intramuros. Jarak dari pintu masuk pertama Fort Santiago ke pintu gerbang benteng cukup jauh, sehingga saya dan teman-teman mencoba naik calesa yaitu semacam kereta kuda khas Filipina. Kami dibawa berkeliling taman dua kali hingga akhirnya diturunkan di depan gerbang Fort Santiago.Di tengah, terdapat taman hijau cantik yang bagus untuk foto-foto dan bersantai. Karena berempat, kami masing-masing membayar 50 peso (Rp 13 ribu) untuk menaiki calesa tersebut. Sedangkan untuk masuk Fort Santiago ini sendiri sebelumnya dikenakan biaya 150 peso ( Rp 40 ribu). Di kawasan Intramuros yang cukup luas, Fort Santiago adalah tempat yang tidak boleh dilewatkan.
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan