Cagar Alam yang Menakjubkan dari NTT
Kamis, 16 Jan 2020 14:24 WIB

Honing Alvianto Bana

Jakarta - Namanya Cagar Alam Mutis. Di sini pemandangannya sangat indah, apalagi gumpalan awan di saat pagi hari. Serasa di negeri khayangan!Cagar alam Mutis, begitulah orang-orang menyebut tempat ini. tempat ini berada di ketinggian 1500-2500 meter di atas permukaan laut dengan suhu rata rata 12-19 Celcius.Cagar Alam Mutis yang berada di Fatumnasi ini merupakan daerah terdingin di antara panas dan teriknya Nusa Tenggara Timur. Untuk mencapai tempat ini, kalian harus berkendara lebih dari 2 jam dari jantung Kota Soe (Ibukota Kabupaten Timor Tengah Selatan).Perjalanan ke cagar alam mutis ini bisa dibilang gampang-gampang sulit. awalnya jalanan mulus saja hingga setengah perjalanan, setelah itu jalan aspal pun mulai berganti jalan berbatu, turunan dan tanjakan curam. Belum lagi kadang di samping ada jurang terjal yang semakin bikin deg-degan. Kami sempat berhenti di Kilo 12, sebuah daerah yang langsung berbatasan dengan lembah di mana bisa melihat jurang langsung dan perbukitan di ujung sana. Lalu kami berhenti lagi di Fatukolen, sebuah batu raksasa purba yang terongok di sebuah tanah luas. Biasanya anak anak lokal di sini menjadikannya tempat ini sebagai tempat bermain atau latihan memanjat.Pemandangan sepanjang perjalanan ke cagar alam mutis sangatlah indah. Kami melewati pemukiman penduduk dengan rumah khas mereka dan setiap kali ada warga.Di balik jauh dan sulitnya mencapai tempat ini, ternyata terbayar juga delimana cagar alam ini masih sangat asri dan terjaga. Benar benar perjalanan yang membuat saya masuk ke dunia yang berbeda! Cagar Alam Mutis ini didominasi oleh pohon Ampupu (Eucaliptus Urophylla). Pohonnya besar-besar, tinggi dan sudah berusia cukup lama bahkan hingga ratusan tahun. Buktinya, beberapa pohon sudah terlihat tua dan menjadi bolong tengahnya.Agak ke dalam sedikit, kali ini saya disuguhkan dengan bonsai hidup raksasa. Kalau biasanya bonsai hanya tumbuh dari pot pot munggil, bonsai di sini seperti raja. Bebas memekarkan dirinya sendiri. Bonsai ini juga diselimuti dengan lumut lumut hijau yang pekat.Konon, katanya hanya ada dua di dunia salah satunya yah di sini. Tak jarang, kadang ada peneliti yang mampir ke sini untuk melihat fenomena alam yang menakjubkan ini.Γ
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!