Daratan Labuan Bajo yang Tak Kalah Indah dari Lautnya

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Daratan Labuan Bajo yang Tak Kalah Indah dari Lautnya

Bayu Fitri Hutami - detikTravel
Kamis, 21 Mei 2020 08:52 WIB
loading...
Bayu Fitri Hutami
Bukit Silvia sebagai bukit tinggi di daratan Labuan Bajo
Senja di Bukit Silvia
Pintu masuk Batu Cermin
Batu Payung yang unik
Gua Cermin yang mampu memantulkan cahaya matahari
Daratan Labuan Bajo yang Tak Kalah Indah dari Lautnya
Daratan Labuan Bajo yang Tak Kalah Indah dari Lautnya
Daratan Labuan Bajo yang Tak Kalah Indah dari Lautnya
Daratan Labuan Bajo yang Tak Kalah Indah dari Lautnya
Daratan Labuan Bajo yang Tak Kalah Indah dari Lautnya
Jakarta - Labuan Bajo tak hanya indah lautnya saja, daratannya juga tak kalah mempesona. Ada Bukit Silvia dan Gua Batu Cermin yang bisa traveler kunjungi kalau ke sini.Bulan November lalu saya mendapat undangan ke Labuan Bajo. Undangan tanpa fasilitas akomodasi ini mendadak diberikan hanya selang H-5 sebelum hari H.Pada hari H, saya tiba di Bandara Komodo dengan selamat pukul 15.00 wita. Setelah check in di hostel, saya memutuskan menghabiskan senja di Bukit Silvia. Ini adalah bukit tinggi di Daratan Labuan Bajo. Jarak tempuhnya 30 menit dari pusat kota.Lokasi ini tempat terbaik untuk melihat sunset dari ketinggian bukit dengan latar belakang hamparan lautan luas dikelilingi pulau-pulau kecil serta hilir mudik kapalΒ  nelayan. Dan senja pun datang menyapa. Saya menikmati datangnya senja sampai kilaunya hilang di peraduan. Pemandangan senja kali ini sangat mempesona.Setelah kegiatan seminar berlangsung, saya masih mempunyai waktu satu hari di Daratan Labuan Bajo sebelum kembali ke Ibu Kota. Saya memutuskan mengunjungi destinasi wisata Batu Cermin. Berjarak kurang lebih 4 km dari pusat kota, dibutuhkan waktu 15 menit saja jika menggunakan kendaraan bermotor atau mobil. Begitu sampai di tujuan, pengunjung akan disambut pintu masuk selamat datang di Batu Cermin. Harga tanda masuk yang harus dibayar sebesar Rp 10.000/orang untuk wisatawan nusantara dan Rp 50.000/orang untuk wisatawan mancanegara sedangkan dikenakan biaya untuk jasa pemandu. sebesar Rp 20.000. Dari pintu gerbang kita menyusuri jalan setapak sepanjang kurang lebih 500 meter sebelum sampai ke Batu Cermin. Di pertengahan jalan setapak, saya ditunjukkan pemandu wisata sebuah batu payung menyerupai cendawan atau jamur. Dikatakan demikian karena formasi batu ini mirip sekali dengan payung sehingga kita bisa berteduh di bawahnya.Menurut pemandu yang berasal dari penduduk setempat, batu payung ini sudah ada sejak dahulu kala. Tidak ada yang mengetahui secara pasti bagaimana batu payung bisa membentuk formasi dan struktur seperti payung. Unik sekali bentuk batu payung ini. Jadi jangan lupa untuk berswafoto ya...Selanjutnya saya melanjutkan perjalanan ke Batu Cermin. Ini adalah dinding-dinding gua yang mengandung garam. Dinding batu gua ini sangat tinggi sekali sehingga jika cahaya matahari masuk di antara sela dinding gua, maka akan saling memantulkan sinar matahari. Itulah kenapa disebut Batu Cermin. Menurut pemandu, dahulu kala gua ini ada didasar laut namun lambat laun muncul ke permukaan. Bukti dari gua ini pernah ada di dasar laut, kita bisa melihat aneka fosil penyu, terumbu karang dan batuan karang yang membentuk stalaktit dan stalakmit. Bukti lain jika gua dari dasar laut, pemandu meminta saya berteriak mengeluarkan suara dan membuktikan bahwa suara yang kita keluarkan tidak bergema. Ternyata hal ini terjadi. Suara yang saya teriakkan tidak terdengar bergema. Hal ini terjadi karena Batu Cermin berasal dari batu karang yang berpori sehingga tidak menghasilkan gema suara.Oya jika ingin menjelajah masuk ke dalam gua jangan lupa menggunakan pelindung kepala atau helm ya. Helm ini terletak di luar gua dan bisa dipakai bebas oleh pengunjung. Karena ketinggian gua ini bervariasi jadi gunakan helm supaya kepala kita tidak terantuk bebatuan gua. Di tengah gua saya dan beberapa teman tidak lupa berswafoto. Di sekeliling gua adalah hutan yang rimbun. Terdapat beberapa monyet liar ekor panjang yang berlarian mencari makan kesana kemari. Monyet ini tidak akan menganggu pengunjung sepanjang kita tidak menganggu mereka dan mengikuti arahan pemandu.
Hide Ads