Obat Rindu ke Museum Maritim
Selasa, 21 Apr 2020 17:17 WIB

Jakarta - Mengisi liburan sambil mengunjungi bangunan tua bersejarah seperti museum tentu sangat mengasyikkan, selain menambah pengetahuan, kita juga seakan terbawa kembali ke masa lalu.Pada masa lalu, bangsa Indonesia terkenal akan kejayaan maritimnya, terlebih pada saat masa penjajahan Belanda, sejumlah infrastruktur pelabuhan dibangun di beberapa kota besar sebagai akses utama masuknya kapal yang mengangkut berbagai komoditi perkebunan.Berbagai kisah sejarah kejayaan maritim Indonesia bisa kita temukan di Museum Maritim Indonesia, yang menyajikan berbagai kisah pelabuhan yang ada di Indonesia sejak masa penjajahan sampai era modern saat ini.Bangunan yang saat ini dipergunakan untuk Museum Maritim merupakan bekas kantor pengelola pelabuhan yang dibangun pada awal abad ke 20, dan konon merupakan bangunan tertua yang masih berdiri di pelabuhan Tanjung Priok hingga saat ini.Selain berbagai koleksinya yang sangat informatif, menarik dan bernilai historis terdapat pengalaman menarik yang saya peroleh saat mengunjungi museum ini beberapa saat yang lalu, sebab saya diizinkan untuk memasuki bagian bangunan yang tidak terbuka untuk umum, yaitu menara.Tentu saat memasuki area menara saya tidak sendirian, karena selalu didampingi oleh pihak pengelola, yang tak hentinya memberi berbagai informasi sejarah dari tiap bagian menara dan setiap sudut museum yang saya datangi.Menara bisa diakses dari lantai dua museum, atau bersebelahan dengan arena perpustakaan dan ruang konferensi yang juga disewakan untuk umum. Tinggi menara di museum ini setara dengan gedung 5 lantai, yang saya yakini pada jamannya sudah merupakan bangunan yang cukup tinggi di kawasan pelabuhan.Walaupun gedung museum sudah sempat mengalami renovasi, namun khusus pada bagian menara, tidak ada perubahan, kecuali penambahan kaca penutup pada jendela. Bentuk kusen jendelanya sekilas mengingatkan saya pada kusen yang sama dengan lawang sewu di Semarang, tapi dalam versi yang lebih kecil.Tangga yang kami pergunakan untuk menuju ke atas pun cukup curam, sehingga harus berhati-hati ya traveler. Tepat di lantai tiga terdapat semacam balkon yang mengarah ke gedung Indonesia Port Corporation (IPC) yang cukup megah.Pada ruangan yang tak terlalu luas di lantai 3, terdapat tangga yang besi yang akan menghubungkan Anda ke lantai empat bangunan. Lantai empat ini ukurannya lebih sempit dibanding lantai lainnya. Namun yang menarik, tepat di tengah ruangan, terdapat tangga besi melingkar ke lantai paling atas.Di lantai 5, traveler bisa menikmati pemandangan pelabuhan dengan segala aktivitasnya melalui sejumlah celah yang terdapat di sekeliling bangunan. Mulai dari tug boat yang memandu kapal besar untuk bersandar, sampai truk pengangkut logistik yang memasuki lambung kapal.ΓΒ Meski menarik untuk dijadikan spot berfoto, sayangnya sejauh ini karena alasan keamanan, akses menuju menara masih dibatasi danΓΒ belum terbuka untuk umum.ΓΒ
(travel/travel)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari Trump: Kita Perlu Membesarkan Garuda