Kenangan Main-main ke Pemandian Air Hangat di Bali
Selasa, 28 Jul 2020 19:18 WIB

melisa
Jakarta - Bali memang punya banyak cerita. Tak hanya tentang pantai, namun juga pemandian air panasnya yang juga asyik.Sebelum PSBB Covid berlaku di Indonesia, saya sempat berlibur ke Bali bersama teman saya. Sebenarnya ini bukan kali pertama saya berkunjung ke Bali. Bisanya, karena sambil kerja, saya sambil berwisata kuliner. Itu pun terbatas di daerah selatan Bali. Kali ini saya main agak jauh ke daerah Gunung Batur. Saya dan teman saya berencana untuk berendam air panas, yang katanya menyehatkan. Kami menginap di Ubud dan menyewa jasa rental mobil beserta drivernya, mengingat saya tidak terlalu mengenal medan yang akan kami lalui, maka kami membutuhkan pemandu yang lebih jago untuk melalui jalan-jalan yang sempit dan berliku.Kami berkendara dari Ubud jam 9 pagi. Jalan menuju danau Batur ternyata lumayan curam dan berkelok-kelok, sebagaimana mayoritas jalanan Bali. Meskipun demikian, pemandangan di kiri dan kanannya sangat indah. Kalau dari atas, pemandangannya terlihat jelas seperti hangus tersapu lahar gunung Batur. Namun ketika didekati, ternyata itu adalah pemandangan batu-batu hitam vulkanik yang tersebar dan ditumbuhi padang ilalang.Kami kemudian tiba di lapangan luas yang ternyata hanyalah tempat parkir. Untuk mencapai tempat tersebut, kami harus berjalan sekitar 300 meter dengan melewati sebuah Pura. Cuaca memang lagi panas, namun angin yang berhembus cukup sejuk membuat suasanyanya terasa cocok untuk berendam di air panas. Setelah membayar HTM sejumlah Rp 70.000/orang, kami pun masuk dan berganti pakaian. Saya datang tidak pada musim liburan, sehingga pengunjung pun tidak padat. Saya dan teman saya pun bebas berendam dan sedikit berfoto-foto.Terdapat lebih dari 5 kolam. Ada yang untuk bermain anak-anak, untuk orang dewasa berendam, berenang, serta kolam pancuran air panas. Saya sendiri lebih memilih untuk berendam di kolam yang memiliki pancuran. Sesekali saya pun berdiri di bawah pancuran. Alirannya yang deras awalnya terasa sakit dan panas. Namun lama kelamaan, saya ketagihan karena terasa seperti dipijat oleh tangan yang ahli. Saya pun membiarkan punggung saya menerima pijatan relaksasi dari pancuran tersebut. Pancuran air panas yang tersedia pun beragam, mulai dari yang kecil sampai yang besar. Sepertinya itu juga untuk menyesuaikan dengan besar-kecilnya badan pengunjung.Setelah berendam, perut kami mulai lapar. Kami pun bergegas mandi, berganti pakaian dan meninggalkan tempat wisata ini untuk mencari makan. Tak lupa kami mampir sebentar untuk berfoto-foto singkat di Pura yang kami lewati sambil berjalan kaki kembali ke mobil. Walaupun singkat, namun tempat ini sangat berkesan untuk saya, karena disini saya dapat menikmati pemandangan sambil menjaga kesehatan tubuh.Tips ke Batur Natural Hot Spring:1. Sewalah driver berpengalaman apabila anda tidak terbiasa dengan jalanan luar kota, karena jalanan yang dilalui tidak sama dengan jalanan di perkotaan. Sefety first ya.2. Simpan barang-barang berharga anda di loker yang disediakan untuk menjaga agar anda tidak kehilangan barang saat anda keasyikan berendam.
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol