Bukti Warga Raja Ampat Cinta Laut

Dalam tradisi Sasi Laut, ada periode di mana warga tak boleh mengambil sumber daya dari wilayah laut tertentu. Peraturan adat tersebut banyak dilakukan di beberapa daerah di Indonesia. Salah satunya di Kampung Limalas, Misool Timur, Raja Ampat (Kurnia/detikTravel)

Hewan yang disasi antara lain adalah teripang, lola, siput, udang banana dan lobster. Nah, ada periode tutup dan buka Sasi. Warga pun dilatih bersabar karena hanya diperbolehkan mengambil hewan laut saat buka Sasi (Kurnia/detikTravel)

Tutup Sasi bisa berlangsung selama berbulan-bulan, bahkan lebih dari setahun. Selama tutup Sasi teripang misalnya, warga biasanya tetap ke laut untuk melakukan monitoring perkembangan hewan laut tersebut. Ini bisa dilaksanakan dini hari saat air surut (Kurnia/detikTravel)

Saat monitoring, beberapa orang akan berjalan kaki bersama ke laut. Mereka membawa lampu minyak atau senter sebagai penerang (Kurnia/detikTravel)

Inilah salah satu teripang di wilayah Sasi marga Falon di Kampung Limalas. Karena masih tutup Sasi, teripang tersebut tidak boleh diambil dan harus dikembalikan lagi ke laut (Kurnia/detikTravel)

Setelah tutup Sasi beberapa bulan, terlihat cukup banyak teripang yang berkembang dengan baik. Jika masyarakat melaksanakan Sasi dengan baik, maka hasil panen pun diyakini akan melimpah daripada tidak melakukan Sasi (Kurnia/detikTravel)

Usai melihat perkembangan teripang yang baik di wilayah Sasi, masyarakat akan kembali ke rumah masing-masing. Mereka pun bersemangat dan tetap bersabar untuk menunggu saat panen tiba (Kurnia/detikTravel)