Penampakan Kota Tanpa Hujan

Lima merupakan Ibukota Peru. Kota Lima sendiri terbagi menjadi dua bagian, yaitu wilayah kota tua dan baru. Wilayah kota tua berada di bagian utara di mana terdapat banyak bangunan kolonial, seperti istana negara Pizarro Palace hingga gereja tertua di Peru, Iglesia de San Francisco (Angga/detikTravel)

Kota empat musim ini pun hanya mengalami penurunan suhu yang drastis saja ketika memasuki musim dingin tanpa adanya salju yang turun. Suhu udara akan kembali naik di musim semi dan panaa (Angga/detikTravel)

Sebagai gantinya hujan, kota ini akan banyak berkabut di sekitar musim dingin, terutama bulan Desember dan Januari. Ketika langit sudah mulai terlihat mendung, kabut akan turun dan menutupi jarak pandang. Hanya kabut saja yang membasahi tiap sudut kota ini bukan air hujan (Angga/detikTravel)

Pada puncak musim panas pun udara di Lima hanya mencapai sekitar 24 derajat celcius saja. Sementara di musim dingin hanya sampai sekitar 16 derajat Celcius. Beberapa taman menghiasi Kota Lima sebagai tempat untuk berteduh (Angga/detikTravel)

Jadi bisa dibayangkan musim dingin di sini tidak ada salju maupun hujan, hanya cuaca saja yang berubah menjadi lebih dingin dari biasanya. Meski begitu, masyarakat yang tinggal di sana hidup selayaknya masyarakat yang tinggal di kota-kota yang sering hujan (Angga/detikTravel)

Hal unik yang bisa ditemukan di Lima adalah kota ini tidak punya selokan. Sesuai julukannya yaitu No Rain City alias Kota Tanpa Hujan, Ibu Kota Peru ini tidak pernah merasakan hujan, jadi mungkin selokan juga tidak banyak berguna (Angga/detikTravel)

Warga setempat juga tidak pernah membeli payung atau perlengkapan hujan lain. Hujan menjadi fenomena yang ditunggu oleh warga Lima. Kalau suatu saat kamu berkesempatan jalan-jalan di Kota Lima, tidak perlu khawatir baju basah gara-gara hujan (Angga/detikTravel)