Foto: Kisah Toleransi Islam, Kristen dan Yahudi di Bosnia

FKota Sarajevo di Bosnia memiliki 3 agama besar yang dianut yaitu Kristen, Islam dan Yahudi. Namun cinta kasih terhadap sesama begitu terlihat di sini (Dado Ruvic/Reuters)

Mufti Husein Kavazovic, kepala komunitas Islam di Bosnia, mengatakan bahwa orang-orang beriman tidak dapat mencapai perdamaian begitu saja dengan mudah (Dado Ruvic/Reuters)

Nektarije, seorang diakon di biara Ortodoks Zitomislici di tempat yang sekarang didominasi oleh Katolik yang didominasi orang Kroasia berkata bahwa sangat penting bagi kita memiliki budaya dan agama yang berbeda di sini, dan berdasarkan itu kita dapat dengan mudah membangun dan memverifikasi identitas kita sendiri (Dado Ruvic/Reuters)

Jakob Finci, presiden komunitas Yahudi di Bosnia, memberi Sarajevo sebagai contoh kerja sama yang erat. Alasannya, orang-orang Muslim di sana membantu orang-orang Yahudi untuk bersembunyi selama Perang Dunia Kedua dan orang-orang Yahudi menyediakan makanan untuk orang-orang dari semua agama dalam pengepungan tiga tahun oleh orang Serbia Bosnia (Dado Ruvic/Reuters)

Keadaan damai terlihat begitu kamu masuk ke dalam kota. Ada banyak rumah ibadah dari ketiga agama ini yang dibangun berdekatan (Dado Ruvic/Reuters)

Padahal kalau melihat ke masa lalu, perang karena praktik politik agama pernah berkecamuk pada 1990an. Perang tersebut menghancurkan kerukunan yang sudah dibangun sejak 5 abad lalu (Dado Ruvic/Reuters)

Tapi layaknya sebuah negara, selalu ada saja orang-orang yang ingin kelompokny diekslusifkan. Namun para para pemimpin agama tetap berjuang untuk memulihkan perpecahan yang begitu merugikan seperti tahun 1992-1995. Saat itu lebih dari 100.000 warga sipil terbunuh dan jutaan orang mengungsi karena perpecahan (Dado Ruvic/Reuters)