Foto: Sampah Botol Plastik di Gunung Dibikin Gazebo

Sampah-sampah itu dikumpulkan kemudian dibentuk sebagai dinding-dinding gubuk botol dan menara
(Arbi Anugrah/detikTravel)

Lokasi gubuk botol tersebut berada di jalur pendakian Gunung Slamet atau sekitar 1 kilometer dari gerbang pos pendakian ke arah pos 1 puncak Gunung Slamet yang berada di Dusun Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Purbalingga (Arbi Anugrah/detikTravel)

Menurut Slamet Ardiansyah, Pengelola Pos Pendakian Gunung Slamet, ribuan botol botol plastik bekas tersebut dikumpulkan dari sampah pendaki. Lalu, sampah itu dibentuk seperti gubuk untuk menjadi daya tarik tersendiri (Arbi Anugrah/detikTravel)

Ide membuat gubuk dan menara dari botol botol plastik tersebut untuk mengingatkan para pendaki jika sampah plastik merupakan sampah yang sulit didaur ulang (Arbi Anugrah/detikTravel)

Pendaki diwajibkan membawa turun kembali sampahnya ke bawah, sehingga sampah-sampah itu tidak mengotori Gunung Slamet. Biasanya semakin banyak pendaki yang naik semakin banyak juga sampah yang dibawa pendaki, makanya harus dibawa turun (Arbi Anugrah/detikTravel)

Selain berada di jalur pendakian, lokasi tersebut juga bisa dikunjungi oleh masyarakat umum yang ingin berwisata. Traveler hanya dikenakan biaya tiket masuk sebesar Rp 5 ribu
(Arbi Anugrah/detikTravel)

Konsep destinasi ini lebih ke wisata keluarga, jadi tidak hanya pendakian saja. Ke depan rencananya juga akan dibuatkan home stay dan lokasi berkemah yang dibuat dari botol bekas (Arbi Anugrah/detikTravel)

Selain gubuk-gubuk yang serba terbuat dari botol, di lokasi itu juga dibuat fasilitas untuk orang orang yang hobi berselfie. Ada spot-spot yang kece dengan latar alam yang indah (Arbi Anugrah/detikTravel)

Yang pasti jangan buang sampah sembarangan di Gunung Slamet. Pastikan traveler bawa turun sampah tersebut karena petugas jaga akan mengecek setiap sampah yang kalian bawa, apakah sesuai dengan data logistik yang kalian bawa atau tidak (Arbi Anugrah/detikTravel)