Bandung Barat - Ada sebuah taman sejarah di Bandung Barat. Bernama Taman Junghuhn, taman yang jadi tanda kejayaan nusantara dalam ekspor kina, kini terlukapan.
Foto: 'Harta Karun' di Jawa Barat

Pada abad ke-19 Jawa pernah menjadi penghasil kina terbesar di dunia. Ketika itu hampir 90 persen kebutuhan kima berasal dari Indonesia. Pohon kina dijadikan obat malaria dan bahan dasar obat. (Yudha Maulana/detikcom)
Sejarah penanaman pohon kina pertama oleh Junghuhn ditandai dengan berdirinya sebuah tugu di Desa Jayagiri, Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Tugu itu kini dikenal warga sebagai Taman Junghuhn. (Yudha Maulana/detikcom)
Hingga saat ini, tugu berbentuk kerucut itu masih berdiri. Terdapat tulisan Dr Franz Wilhelm Junghuhn, lengkap dengan tanggal kelahiran dan kematiannya. (Yudha Maulana/detikcom)
Di perpustakaan alam itu juga tertanam pohon kina. Namun sayang, meski memiliki nilai sejarah yang tinggi, cagar alam itu tak terawat. Coretan tangan jahil mencoreng setiap sisi dari tugu tersebut. (Yudha Maulana/detikcom)
Terlihat sampah plastik dan botol berserakan di taman tersebut. Bangunan memorial yang harusnya indah berbunga, menjadi area perlintasan warga. Taman ini tak berpagar dan dikelilingi oleh pemukiman padat penduduk. (Yudha Maulana/detikcom)
Sementara itu, di bagian belakang tugu terdapat makam J.E de Vrij, seorang farmakolog yang mengembangkan dan meneliti kina bersama Junghuhn. Nisan di makamnya pun hancur, sementara rantai besi yang mengelilingi makam hilang entah ke mana. (Yudha Maulana/detikcom)
Dahulu, taman Junghuhn dirawat oleh seorang petugas, tapi kini sudah meninggal kini menjadi terbengkalai. (Yudha Maulana/detikcom)
Harapannya, taman ini menjadi salah satu cagar alam yang terawat. Sehingga banyak wisatawan yang datang untuk tahu sejarah penting kejayaan Nusantara di masa lampau. (Yudha Maulana/detikcom)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!