Melihat Kehidupan Tibet yang Sering Disebut Atap Dunia

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Picture Story

Melihat Kehidupan Tibet yang Sering Disebut Atap Dunia

Getty Images - detikTravel
Selasa, 21 Jul 2020 13:25 WIB

Jakarta - Tibet berada di ketinggian 13 ribu kaki dari daratan sehingga wilayah ini sering disebut atap dunia. Warga Tibet menghabiskan harinya dengan cuaca ekstrim.

YUSHU, CHINA - JULY 27: Ethnic Tibetans take part in a traditional fire dance at a local festival on July 27, 2015 on the Tibetan Plateau in Yushu County, Qinghai, China. Tibetan nomads face many challenges to their traditional way of life including political pressures, forced resettlement by China's government, climate change and rapid modernization. The Tibetan Plateau, often called

Daratan Tibet merupakan salah satu daerah yang berada di wilayah Cina. Kevin Frayer/Getty Images Β 

YUSHU, CHINA - JULY 27: Ethnic Tibetans take part in a traditional fire dance at a local festival on July 27, 2015 on the Tibetan Plateau in Yushu County, Qinghai, China. Tibetan nomads face many challenges to their traditional way of life including political pressures, forced resettlement by China's government, climate change and rapid modernization. The Tibetan Plateau, often called

Tibet juga dikenal sebagai provinsi dengan wilayah yang paling tinggi di bumi. Wang He/Getty Images Β 

YUSHU, CHINA - JULY 27: Ethnic Tibetans take part in a traditional fire dance at a local festival on July 27, 2015 on the Tibetan Plateau in Yushu County, Qinghai, China. Tibetan nomads face many challenges to their traditional way of life including political pressures, forced resettlement by China's government, climate change and rapid modernization. The Tibetan Plateau, often called

Daerah ini berada di ketinggian 13 ribu kaki dari daratan. Berada di daerah pegunungan menyebabkan kultur masyarakatnya berbeda dengan penduduk Cina kebanyakan. Kevin Frayer/Getty Images Β 

YUSHU, CHINA - JULY 27: Ethnic Tibetans take part in a traditional fire dance at a local festival on July 27, 2015 on the Tibetan Plateau in Yushu County, Qinghai, China. Tibetan nomads face many challenges to their traditional way of life including political pressures, forced resettlement by China's government, climate change and rapid modernization. The Tibetan Plateau, often called

Secara geografis, Tibet masuk ke teritorial negara Cina. Namun pada kenyataannya Tibet memiliki otonomi sendiri yang tidak mau disamakan dengan Cina. China Photos/Getty Images Β 

YUSHU, CHINA - JULY 27: Ethnic Tibetans take part in a traditional fire dance at a local festival on July 27, 2015 on the Tibetan Plateau in Yushu County, Qinghai, China. Tibetan nomads face many challenges to their traditional way of life including political pressures, forced resettlement by China's government, climate change and rapid modernization. The Tibetan Plateau, often called

Daerah Tibet memiliki suhu cukup rendah karena berada di pegunungan es, penduduk lokal mengandalkan kebutuhan hidup dari hutan dan sungai. Kevin Frayer/Getty Images Β 

YUSHU, CHINA - JULY 27: Ethnic Tibetans take part in a traditional fire dance at a local festival on July 27, 2015 on the Tibetan Plateau in Yushu County, Qinghai, China. Tibetan nomads face many challenges to their traditional way of life including political pressures, forced resettlement by China's government, climate change and rapid modernization. The Tibetan Plateau, often called

Warga Tibet sudah terbiasa dengan hawa dingin, adaptasi yang dilakukan oleh penduduk asli Tibet cukup ekstrim. Kevin Frayer/Getty Images Β 

YUSHU, CHINA - JULY 27: Ethnic Tibetans take part in a traditional fire dance at a local festival on July 27, 2015 on the Tibetan Plateau in Yushu County, Qinghai, China. Tibetan nomads face many challenges to their traditional way of life including political pressures, forced resettlement by China's government, climate change and rapid modernization. The Tibetan Plateau, often called

Meski mendapat julukan β€œDaratan Salju”, tetapi sebenarnya salju hanya turun satu kali dalam dua tahun. Kevin Frayer/Getty Images Β 

YUSHU, CHINA - JULY 27: Ethnic Tibetans take part in a traditional fire dance at a local festival on July 27, 2015 on the Tibetan Plateau in Yushu County, Qinghai, China. Tibetan nomads face many challenges to their traditional way of life including political pressures, forced resettlement by China's government, climate change and rapid modernization. The Tibetan Plateau, often called

Perbedaan mencolok antara penduduk Tibet dengan penduduk di daerah sekitarnya ialah penduduk asli Tibet memiliki siklus usia lebih dari 100 tahun. Kevin Frayer/Getty Images Β 

YUSHU, CHINA - JULY 27: Ethnic Tibetans take part in a traditional fire dance at a local festival on July 27, 2015 on the Tibetan Plateau in Yushu County, Qinghai, China. Tibetan nomads face many challenges to their traditional way of life including political pressures, forced resettlement by China's government, climate change and rapid modernization. The Tibetan Plateau, often called

Kebanyakan penduduk di Tibet masih mempercayai adanya kekuatan magis, kekuatan di luar nalar manusia yang biasa disebut sebagai animisme-dinamisme. Kevin Frayer/Getty Images Β 

YUSHU, CHINA - JULY 27: Ethnic Tibetans take part in a traditional fire dance at a local festival on July 27, 2015 on the Tibetan Plateau in Yushu County, Qinghai, China. Tibetan nomads face many challenges to their traditional way of life including political pressures, forced resettlement by China's government, climate change and rapid modernization. The Tibetan Plateau, often called

Selain dikenal dengan keunikan letak geografisnya, Tibet juga terkenal akan tradisinya yang masih kental. Kevin Frayer/Getty Images Β 

YUSHU, CHINA -JULY 25: Ethnic Tibetans dressed  in Yak costumes wait to perform on July 24, 2015 at a local government sponsored festival on the Tibetan Plateau in Yushu County, Qinghai, China. Tibetan nomads face many challenges to their traditional way of life including political pressures, forced resettlement by China's government, climate change and rapid modernization. The Tibetan Plateau, often called

Hewan terkenal di Tibet adalah Yak untuk jantan dan dri untuk betina yang mampu membawa beban 50 kg dengan perjalanan 5000 meter dengan suhu -30Β° C. Yak digunakan untuk membajak tanah, diambil daging, susu, dan kulitnya. Kevin Frayer/Getty Images Β 

Melihat Kehidupan Tibet yang Sering Disebut Atap Dunia
Melihat Kehidupan Tibet yang Sering Disebut Atap Dunia
Melihat Kehidupan Tibet yang Sering Disebut Atap Dunia
Melihat Kehidupan Tibet yang Sering Disebut Atap Dunia
Melihat Kehidupan Tibet yang Sering Disebut Atap Dunia
Melihat Kehidupan Tibet yang Sering Disebut Atap Dunia
Melihat Kehidupan Tibet yang Sering Disebut Atap Dunia
Melihat Kehidupan Tibet yang Sering Disebut Atap Dunia
Melihat Kehidupan Tibet yang Sering Disebut Atap Dunia
Melihat Kehidupan Tibet yang Sering Disebut Atap Dunia
Melihat Kehidupan Tibet yang Sering Disebut Atap Dunia
Hide Ads