Mengintip Adat dan Budaya Bali di Tengah Pandemi

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Picture Story

Mengintip Adat dan Budaya Bali di Tengah Pandemi

ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo - detikTravel
Senin, 02 Nov 2020 20:31 WIB

Bali - Pandemi COVID-19 membawa perubahan pada adat dan budaya yang berkembang di Bali. Kini menjalani ritual adat, warga harus menerapkan protokol kesehatan.

Tiga warga menggunakan masker saat turut berkeliling kampung dalam tradisi Ngerebeg di Desa Tegallalang, Gianyar.

Senyuman para penari Bali tidak lagi terlihat mengiringi kelenturan gerakan tangan dan tubuhnya.Β  Β 

Tiga warga menggunakan masker saat turut berkeliling kampung dalam tradisi Ngerebeg di Desa Tegallalang, Gianyar.

Ekspresi wajah yang mencerminkan karakter tari Bali yang dibawakannya sirna karena harus ditutupi masker. Β 

Tiga warga menggunakan masker saat turut berkeliling kampung dalam tradisi Ngerebeg di Desa Tegallalang, Gianyar.

Begitu pula dengan pemuka agama Hindu mesti melantunkan doa-doa dari balik masker dan alat pelindung wajah (face shield) saat memimpin upacara persembahyangan di Pura. Β 

Tiga warga menggunakan masker saat turut berkeliling kampung dalam tradisi Ngerebeg di Desa Tegallalang, Gianyar.

Adat dan budaya Bali yang dikenal dengan keunikan, kental dengan kebersamaan dan gotong-royong seketika harus berubah karena mesti menerapkan tahapan-tahapan adaptasi kebiasaan baru dalam upaya mengatasi penularan wabah COVID-19. Β 

Tiga warga menggunakan masker saat turut berkeliling kampung dalam tradisi Ngerebeg di Desa Tegallalang, Gianyar.

Semenjak wabah virus itu merenggut dua korban yaitu warga negara Inggris dan Prancis di Bali sekitar bulan Maret 2020, Bali sempat seakan menjadi kawasan wisata yang menakutkan.Β  Β 

Pecalang mengawasi umat Hindu mencuci tangan sebelum memasuki area pura dalam upacara persembahyangan Hari Saraswati di Pura Agung Jagatnatha, Denpasar

Kasus demi kasus COVID-19 mengalami peningkatan melalui transmisi lokal atau penularan antarwarga. Β 

Tiga warga menggunakan masker saat turut berkeliling kampung dalam tradisi Ngerebeg di Desa Tegallalang, Gianyar.

Ritual adat dan budaya Bali yang hampir setiap saat digelar, selalu melibatkan banyak orang karena keterikatan adat/gotong royong yang kuat. Namun keramaian seperti itu menimbulkan kekhawatiran akan menjadi salah satu tempat potensial klaster baru COVID-19.Β  Β 

Tiga warga menggunakan masker saat turut berkeliling kampung dalam tradisi Ngerebeg di Desa Tegallalang, Gianyar.

Oleh karena itu pada September 2020 Pemprov Bali bersama Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) dan Majelis Desa Adat (MDA) Provinsi Bali mengeluarkan surat edaran yang berkaitan dengan penerapan protokol kesehatan saat melakukan kegiatan ritual adat dan budaya tersebut. Β 

Pecalang mengawasi umat Hindu mencuci tangan sebelum memasuki area pura dalam upacara persembahyangan Hari Saraswati di Pura Agung Jagatnatha, Denpasar

Surat edaran itu intinya membatasi kegiatan adat dan budaya yang menyebabkan keramaian. Dalam pelaksanaannya, Pecalang selaku satuan pengamanan adat bersama tokoh-tokoh desa adat menjadi garda terdepan dalam mengontrol penerapan protokol kesehatan. Kepatuhan warga terhadap aturan adat dan tokoh adatnya menjadi kunci dalam mengatasi wabah mematikan itu. Β 

Tiga warga menggunakan masker saat turut berkeliling kampung dalam tradisi Ngerebeg di Desa Tegallalang, Gianyar.

Misalnya saat persembahyangan di Pura, dengan membawa thermo gun Pecalang memantau suhu tubuh umat yang hadir. Pengawasan juga dalam hal penggunaan masker atau alat pelindung wajah, mencuci tangan dan jumlah umat yang hadir maksimal 25 orang di setiap termin persembahyangan. Β 

Tiga warga menggunakan masker saat turut berkeliling kampung dalam tradisi Ngerebeg di Desa Tegallalang, Gianyar.

Demikian pula saat prosesi Ngaben yang tidak lagi diwarnai arak-arakan jenazah. Prosesi Ngaben saat ini hanya diikuti oleh keluarga inti dan kerabat terdekat saja.Β  Β 

Tiga warga menggunakan masker saat turut berkeliling kampung dalam tradisi Ngerebeg di Desa Tegallalang, Gianyar.

Bahkan dalam kasus kematian akibat COVID-19, prosesi Ngaben dilakukan oleh anggota Tim Gugus Tugas Percepatan Pananganan (GTPP) COVID-19 dengan mengenakan alat pelindung diri (APD). Keluarga hanya bisa menyaksikan prosesi kremasi dari jarak jauh. Β 

Mengintip Adat dan Budaya Bali di Tengah Pandemi
Mengintip Adat dan Budaya Bali di Tengah Pandemi
Mengintip Adat dan Budaya Bali di Tengah Pandemi
Mengintip Adat dan Budaya Bali di Tengah Pandemi
Mengintip Adat dan Budaya Bali di Tengah Pandemi
Mengintip Adat dan Budaya Bali di Tengah Pandemi
Mengintip Adat dan Budaya Bali di Tengah Pandemi
Mengintip Adat dan Budaya Bali di Tengah Pandemi
Mengintip Adat dan Budaya Bali di Tengah Pandemi
Mengintip Adat dan Budaya Bali di Tengah Pandemi
Mengintip Adat dan Budaya Bali di Tengah Pandemi
Mengintip Adat dan Budaya Bali di Tengah Pandemi
Hide Ads