Potret Masjid At-Taqwa Sisa Kejayaan Kerajaan Selimbau

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Picture Story

Potret Masjid At-Taqwa Sisa Kejayaan Kerajaan Selimbau

Rachman Haryanto - detikTravel
Senin, 28 Des 2020 20:59 WIB

Selimbau - Saat menyusuri sungai Kapuas melewati Desa Selimbau, Kapuas Hulu, kita akan melihat masjid besar dengan kelir menyala. Yups, itu Masjid Jami At-Taqwa, Selimbau.

Saat menyusuri sungai Kapuas dan melewati Desa Selimbau, Kapuas Hulu, kita akan melihat sebuah masjid besar dengan kelir menyala. Yups, itulah Masjid Jami At-Taqwa, Selimbau.

Masjid megah yang berada tepat disisi sungai Kapuas itu sangat tersohor karena menjadi lambang kejayaan Kerajaan Selimbau.

Saat menyusuri sungai Kapuas dan melewati Desa Selimbau, Kapuas Hulu, kita akan melihat sebuah masjid besar dengan kelir menyala. Yups, itulah Masjid Jami At-Taqwa, Selimbau.

Pada zaman dahulu kala, Kerajaan Selimbau yang berdiri sejak abad ke-8 itu merupakan sebuah kerajaan Hindu yang terbesar. Penyebaran Islam pun terjadi hingga akhirnya sebuah Masjid yang ada di Kecamatan Selimbau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat pun menjadi peninggalan yang harus dijaga.

Saat menyusuri sungai Kapuas dan melewati Desa Selimbau, Kapuas Hulu, kita akan melihat sebuah masjid besar dengan kelir menyala. Yups, itulah Masjid Jami At-Taqwa, Selimbau.

Tak heran bila para wisatawan yang sedang bertualang menyusuri Sungai Kapuas akan terpukau begitu sampai di Selimbau, Kalimantan Barat. Di sana ada sebuah masjid dengan warna mencolok.

Saat menyusuri sungai Kapuas dan melewati Desa Selimbau, Kapuas Hulu, kita akan melihat sebuah masjid besar dengan kelir menyala. Yups, itulah Masjid Jami At-Taqwa, Selimbau.

Berdasarkan penelusuran detikcom, Kerajaan Selimbau yang berdiri sejak abad ke-8 merupakan kerajaan Hindu. Namun, sejak raja ke-20, Pangeran Sutakusuma Muhammad Jalaludin itu pun akhirnya memutuskan untuk memeluk Islam, Selimbau pun menjadi kerajaan Islam dengan nama Kerajaan Selimbau Darussalam.

Saat menyusuri sungai Kapuas dan melewati Desa Selimbau, Kapuas Hulu, kita akan melihat sebuah masjid besar dengan kelir menyala. Yups, itulah Masjid Jami At-Taqwa, Selimbau.

Kerajaan Selimbau mencapai kejayaan pada masa pemerintahan raja ke-22, Panembahan Haji Gusti Muhammad Abbas Suryanegara, sekitar tahun 1886.

Saat menyusuri sungai Kapuas dan melewati Desa Selimbau, Kapuas Hulu, kita akan melihat sebuah masjid besar dengan kelir menyala. Yups, itulah Masjid Jami At-Taqwa, Selimbau.

Kejayaan Selimbau bisa besar dan semakin terkenal lantaran tak lepas dari hasil bumi berupa tambang batu bara yang dikontrak oleh Belanda.

Saat menyusuri sungai Kapuas dan melewati Desa Selimbau, Kapuas Hulu, kita akan melihat sebuah masjid besar dengan kelir menyala. Yups, itulah Masjid Jami At-Taqwa, Selimbau.

Pada masa itu, perdagangan dengan saudagar muslim juga berkembang pesat. Banyak saudagar kaya dari Arab turut serta membantu mendirikan masjid ini untuk kepentingan umat muslim di kawasan itu pada masanya.

Saat menyusuri sungai Kapuas dan melewati Desa Selimbau, Kapuas Hulu, kita akan melihat sebuah masjid besar dengan kelir menyala. Yups, itulah Masjid Jami At-Taqwa, Selimbau.

Bahkan, salah satu juru kunci makam Rasululah, yaitu Syech Habib Hamzah Mahdali sering mengajarkan Al-Quran di masjid ini dan ketika beliau wafat, jenazahnya juga disalatkan di masjid ini.

Saat menyusuri sungai Kapuas dan melewati Desa Selimbau, Kapuas Hulu, kita akan melihat sebuah masjid besar dengan kelir menyala. Yups, itulah Masjid Jami At-Taqwa, Selimbau.

Pada masa pemerintahan Raden Muhammad Abbas Suryanegara, masjid megah yang kini berkelir kuning menyala didirikan. Dan hingga kini masih berdiri kokoh tepat disisi sungai Kapuas.

Saat menyusuri sungai Kapuas dan melewati Desa Selimbau, Kapuas Hulu, kita akan melihat sebuah masjid besar dengan kelir menyala. Yups, itulah Masjid Jami At-Taqwa, Selimbau.

Desain masjid ini dibuat oleh kerabat kerajaan, yaitu Pangeran Haji Surapati Nata Setia Wijaya dan Raden Prabu Hayat.

Saat menyusuri sungai Kapuas dan melewati Desa Selimbau, Kapuas Hulu, kita akan melihat sebuah masjid besar dengan kelir menyala. Yups, itulah Masjid Jami At-Taqwa, Selimbau.

Salah satu peninggalan yang berharga dan tetap dipertahankan keasliannya adalah sebuah gentong air dan batu untuk pijakan kaki sang Raja saat mengambil air wudhu yang tersimpan di depan masjid tempat wudhu.

Saat menyusuri sungai Kapuas dan melewati Desa Selimbau, Kapuas Hulu, kita akan melihat sebuah masjid besar dengan kelir menyala. Yups, itulah Masjid Jami At-Taqwa, Selimbau.

Kemegahan dan kejayaan Selimbau pun masih tetap bersinar dimasa kini. Salah satu yang terlihat jelas dan ditunjukkan akan keagungannya itu adalah saat banjir besar melanda kawasan Putussibau, Kapuas Hulu dan Danau Sentarum akhir September 2020 lalu.

Saat menyusuri sungai Kapuas dan melewati Desa Selimbau, Kapuas Hulu, kita akan melihat sebuah masjid besar dengan kelir menyala. Yups, itulah Masjid Jami At-Taqwa, Selimbau.

Masjid ini tak ikut terendam banjir dan menjadi tempat penampungan masyarakat sekitar yang terdampak banjir meski kawasan sekitarnya terendam banjir hebat. Subhanallah. Wallahu 'Alam.

Potret Masjid At-Taqwa Sisa Kejayaan Kerajaan Selimbau
Potret Masjid At-Taqwa Sisa Kejayaan Kerajaan Selimbau
Potret Masjid At-Taqwa Sisa Kejayaan Kerajaan Selimbau
Potret Masjid At-Taqwa Sisa Kejayaan Kerajaan Selimbau
Potret Masjid At-Taqwa Sisa Kejayaan Kerajaan Selimbau
Potret Masjid At-Taqwa Sisa Kejayaan Kerajaan Selimbau
Potret Masjid At-Taqwa Sisa Kejayaan Kerajaan Selimbau
Potret Masjid At-Taqwa Sisa Kejayaan Kerajaan Selimbau
Potret Masjid At-Taqwa Sisa Kejayaan Kerajaan Selimbau
Potret Masjid At-Taqwa Sisa Kejayaan Kerajaan Selimbau
Potret Masjid At-Taqwa Sisa Kejayaan Kerajaan Selimbau
Potret Masjid At-Taqwa Sisa Kejayaan Kerajaan Selimbau
Potret Masjid At-Taqwa Sisa Kejayaan Kerajaan Selimbau
Travel Highlights
Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikTravel
Wisata Badau, Pintu RI-Malaysia
Wisata Badau, Pintu RI-Malaysia
34 Konten
Sudah selayaknya wilayah perbatasan mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah Republik Indonesia. Daerah perbatasan bisa dibilang adalah wajah terdepan dari Indonesia.
Artikel Selanjutnya
Hide Ads